3 Keutamaan Berbagi Takjil yang Membuatmu Menyesal Jika Tak Memanfaatkannya

berbagi takjil mojok.co

Ilustrasi kurma untuk berbuka puasa (Mojok.co)

MOJOK.COBerbagi takjil dan hidangan untuk berbuka puasa merupakan amalan di bulan Ramadan yang memiliki banyak keutamaan. Mereka yang mengamalkannya niscaya mendapat ganjaran pahala yang berlimpah.

Ada banyak cara untuk berbagai takjil. Tak melulu hidangan berat dan mewah. Sesederhana menyediakan kudapan dan minuman untuk membatalkan puasa sudah cukup untuk mendapatkan keutamaannya. Sehingga amalan ini bisa dilakukan oleh semua kalangan yang merasa mampu.

Selain menu hidangan, cara menyalurkannya pun beragam. Utamanya, hidangan berbuka kerap donatur berikan lewat masjid-masjid. Sejumlah masjid memang memiliki program rutin untuk mengadakan kajian jelang berbuka dan berbagi hidangan untuk mereka yang mengikutinya.

Cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan membagikannya di jalan. Banyak musafir atau orang-orang yang sedang menempuh perjalanan pada masa berbuka dan membutuhkan makanan atau minuman untuk membatalkan puasanya.

Melansir dari NU Online, Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyral Karim mengatakan : “Orang yang berpuasa disunahkan berbagi sesuatu dengan orang lain untuk buka puasanya meskipun hanya sebutir kurma atau seteguk air.”

Pendapat tersebut menunjukkan anjuran memberi takjil bisa dilakukan dengan menu apa pun. Selain itu, terdapat beberapa keutaman berbagi takjil yang perlu kamu ketahui. Berikut ini penjelasannya:

#1 Mendapat pahala seperti orang puasa

Barang siapa yang memberi makan orang yang berpuasa niscaya mendapat pahala seperti orang berpuasa tersebut. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Tirmidzi berikut ini:

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5: 192, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

#2 Sebuah kamar di surga

Sebuah hadits menjelaskan bahwa orang yang memberi makan akan mendapat sebuah kamar di surga. Hal tersebut termaktub dalam sebuah hadits bersanad hasan.

Dari ‘Ali bin Abu Thalib ra , beliau berkata, Nabi SAW bersabda:

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ ظُهُورِهَا. فَقَامَ أَعْرَابِىٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ لِمَنْ أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ

“Sesungguhnya di surga terdapat kamar-kamar yang mana bagian luarnya terlihat dari bagian dalam dan bagian dalamnya terlihat dari bagian luarnya.”Lantas seorang arab baduwi berdiri sambil berkata, “Bagi siapakah kamar-kamar itu diperuntukkan wahai Rasululullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Untuk orang yang berkata benar, yang memberi makan, dan yang senantiasa berpuasa dan salat pada malam hari di waktu manusia pada tidur.” (HR Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

#3 Mendapat doa dari malaikat

Melansir dari NU Online, sebuah hadits menyebutkan bahwa mereka yang berbagi takjil di bulan Ramadan juga akan mendapat doa dari malaikat. Sehingga seorang tersebut akan berlimpah rahmat.

Dari Abdullah bin Zubair bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berbuka di rumah Sa’ad bin Mu’adz, Nabi bersabda: “Orang-orang berpuasa telah berbuka di rumahmu, makanan kalian dikonsumsi oleh orang-orang baik, dan malaikat mendoakan Rahmat bagimu.”

Hal-hal ini tentu bisa menjadi penyemangat untuk meraih keutaman di bulan Ramadan. Berbagi tak harus selalu hal-hal yang besar. Lewat segelas air dan sepotong kurma pun, keutamaan ini bisa dicapai.

Penulis: Hammam Izzudin
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Hukum Sahur setelah Imsak, Masih Boleh Makan?

 

Exit mobile version