Pekan Dewantara 2023 menghadirkan rangkaian agenda kreatif untuk meneladani pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Mengangkat tema “Jelajah Bhumi Tamansiswa: Merangkul Batas-batas, Membangun Inklusivitas”, peserta diajak untuk mendalami nilai inklusivitas dari Bapak Pendidikan Nasional.
“Pekan Dewantara 2023 berlangsung berkat inisiasi Komunitas Cakra Dewantara dan dukungan Museum Dewantara Kirti Griya. Agenda ini menjadi bukti konkret bahwa semangat Ki Hajar Dewantara tidak hanya abadi dalam buku sejarah, tetapi terus tumbuh dan berkembang sebagai sumber inspirasi bagi generasi masa kini dan masa depan,” papar Panitia Pekan Dewantara, Favian (21).
Sejak 28 Oktober 2023, agenda bermula dengan program Banyu Segara yang mendiskusikan berbagai topik mengenai keberagaman dalam hidup. Ruang dialog yang diciptakan untuk teman-teman disabilitas mencerminkan kepedulian terhadap keberagaman, sekaligus membangun fondasi inklusif yang kokoh.
Selanjutnya, terdapat acara Dewantara Menulis. Komunitas Cakra Dewantara bersama 37 peserta umum berdiskusi mengenai penulisan kreatif bersama Hammam Izzudin, Reporter Mojok.co. Selain pemaparan materi, terdapat praktik langsung untuk menghasilkan karya tulis.
Napak tilas hingga program nyerat
Proses meneladani pemikiran Ki Hadjar Dewantara berlanjut dengan agenda napak tilas pada Sabtu (11/11/2023). Rute bermula dari halaman Pendopo Tamansiswa berjalan menuju Puro Pakualaman. Lalu menuju Taman Wijaya Brata untuk nyekar dan doa bersama, hingga kembali ke kompleks Tamansiswa dilanjutkan berkeliling di Museum Dewantara Kirti Griya. Peserta menyusuri jejak kehidupan Ki Hajar Dewantara dari lahir hingga wafat.
Kegiatan yang menyentuh dan bermakna ini diselenggarakan bertepatan dengan Hari Pahlawan, tujuanya untuk menjadikan semangat api pahlawan dalam membela Tanah Air untuk dapat menginspirasi generasi ke generasi agar tidak padam dan terus membara.
Untuk melangkapi rangkaian sebelumnya, terdapat program “Nyerat”. Sebuah ajang perlombaan menulis yang bertujuan untuk menuliskan kembali semua hal tentang Tamansiswa. Dengan sasaran masyarakat umum dari berbagai lintas usia, terdapat 67 karya total terkumpul melalui formulir online oleh para peserta. Dari seluruh karya peserta ini nantinya akan ditentukan Juara 1,2,3 dan 5 karya terbaik akan diunggah ke medium Cakra Dewantara dan Millenials.id.
Setelah melalui rangkaian kegiatan, panitia Pekan Dewantara melaksanakan malam refleksi. Rangkaian agenda Pekan Dewantara tidak hanya merayakan sosok Ki Hajar Dewantara, tetapi juga memupuk semangat inklusivitas yang menjadi inti dari pendidikan yang sejati. Sebuah peristiwa yang merangkul masa lalu, menerangi masa kini, dan membuka jalan untuk masa depan yang lebih inklusif dan cerah. (***)