Pesawat Nurtanio yang Melengkapi Kejayaan Darat, Laut, dan Udara

Susah bagi rakyat Indonesia untuk tidak bahagia saat akhirnya Indonesia bisa memproduksi pesawat sendiri. Maklum saja, dulu di tahun ’90-an Indonesia pernah begitu berbahagia saat bisa memproduksi pesawat N-250 Gatot Kaca sebelum akhirnya kebahagiaan tersebut sirna karena produksi pesawat itu terpaksa dihentikan akibat krisis ekonomi 1997.

Kini, (((di bawah rezim Jokowi))), Indonesia akhirnya resmi kembali punya pesawatnya sendiri.

Lain dengan kakaknya si N-250 dengan nama Gatot Kaca, pesawat Indonesia yang baru ini namanya N-219 Nurtanio.

Pesawat ini diresmikan oleh Jokowi Jumat, 10 November kemarin di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma.

“Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan pesawat N-219 sebagai pesawat Nurtanio,” ucap Jokowi dengan lantang saat meresmikan pesawat ini.

Pesawat N-219 Nurtanio merupakan pesawat hasil kerja sama PT Dirgantara Indonesia (Persero) dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Ia merupakan pesawat perintis bermesin ganda yang sanggup menampung 19 penumpang.

Nama Nurtanio diambil dari nama pahlawan dirgantara, yakni Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo yang merupakan pendiri dan perintis industri penerbangan di Indonesia.

Pengembangan pesawat Nurtanio sudah dimulai sejak 2006 dan dilakukan secara intensif pada 2012. Pengembangan pesawat ini menunjukkan bentuk fisiknya tahun 2015 dan selesai tahun 2017. Pesawat ini pun resmi terbang perdana 17 Agustus lalu.

Biaya pengembangan pesawat N-219 sampai resmi diujiterbangkan menghabiskan biaya investasi sebanyak Rp827 miliar. Dan jika ditambah dengam biaya uji dan sertifikasi, biayanya mencapai 1,1 triliun.

Setelah merampungkan tahap uji terbang, pesawat Nurtanio ini akan bersiap untuk memasuki tahapan produksi dan bisa mulai dikomersialkan pada awal 2019.

Ini tentu saja sebuah kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh rakyat Indonesia. Akhirnya kita bisa bikin pesawat sendiri. Ke depan, semoga kita juga bisa bikin kapal induk sendiri, satelit sendiri, bahkan kalau perlu, kita bisa perumahan luar angkasa sendiri.

Bermimpi kan boleh-boleh saja. Lha wong bermimpi Indonesia bebas korupsi saja boleh, apalagi cuma bermimpi Indonesia bisa bikin satelit sendiri. Ya tho?

Dengan pesawat Nurtanio, kejayaan di darat, laut, dan udara akan semakin jelas. Di darat kita punya Setya Novanto, di laut kita punya Nyi Roro Kidul, dan di udara, kita punya Nurtanio. Lengkap sudah.

Pesawat nurtanio

Exit mobile version