Menghindari Jeratan Pinjol, Literasi Keuangan Perlu Digencarkan

Meningkatkan literasi keuangan Mojok.co

Studium Generale bertajuk “Generasi Muda Melek Investasi" di Grha Sabha Pramana, Jumat (18/11/2022) (sumber: ugm.ac.id)

MOJOK.COKasus ratusan mahasiswa terjerat pinjaman online (pinjol) menyadarkan berbagai pihak untuk meningkatkan literasi keuangan di tengah masyarakat. Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi tidak memungkiri, kejahatan keuangan marak terjadi di berbagai daerah saat ini. Sasaran korbannya pun berasal dari beragam kalangan. 

Sepanjang tahun 2022, pinjol ilegal menjadi kasus yang paling banyak dilaporkan. Jumlahnya mecapai 53.263 dari total 53.851 pengaduan yang diterima OJK. Pinjol ilegal sangat merugikan dan membebani karena suku bunga tinggi, fee yang besar, dan denda yang tidak terbatas. Belum lagi, semua data di ponsel dapat diakeses dan adanya modus intimidasi pada saat penagihan.

“Hati-hati karena ini biasanya menawarkan sesuatu yang sangat cepat, mudah, tapi kalau kita tidak membayar mereka akan datang, semua kontak kita akan dihubungi, dan itu sangat mengerikan,” jelas dia seperti dikutip dari ugm.ac.id, Jumat (18/11/2022).

Selain pinjol ilegal, penipuan investasi yang menyasar mahasiswa juga banyak ditemui. Menurutnya, generasi muda memang pelaku ekonomi yang penting, namun lebih rentan secara finansial dan mudah terperdaya ajakan pemengaruh. Ini bisa terjadi karena tingkat pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan masih berada di angka 49%, sementara 86% orang sudah menggunakan akses keuangan. Dengan kata lain, terdapat kesenjangan antara literasi dan inklusi keuangan.

“Artinya lebih banyak orang menggunakan produk dan jasa keuangan tanpa memahami,” imbuh dia.

Ia pun memberikan berbagai tips berinvestasi bagi mahasiswa, seperti memahami diri dan kondisi keuangan, mengenali produk investasi, dan mulai dari jumlah kecil dengan melakukan diversifikasi. Selain itu, mahasiswa dianjurkan tidak mudah mengikuti emosi saat berinvestasi dan selalu memastikan legalitas.

Perlunya peningkatan literasi keuangan juga diamini Rektor UGM Ova Emilia. Oleh karena itu, pada Jumat (18/11/2022) ia menggelar Studium Generale bertajuk “Generasi Muda Melek Investasi” di Grha Sabha Pramana bekerja sama dengan OJK, PT Danareksa Investment Management, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk.

“Kegiatan ini sangat penting karena generasi muda memang memerlukan bekal pengetahuan praktis terkait perencanaan keuangan sejak dini. Kasus yang terjadi di salah satu institusi pendidikan tinggi merupakan sebuah peringatan bagi kita semua agar kita meningkatkan literasi investasi di masa yang akan datang,” jelas dia, Jumat (18/11/2022).

Ia menambahkan, investasi dan perencanaan keuangan untuk masa depan memang hal yang penting dan perlu dilakukan sejak dini. Diharapkan acara ini bisa meningkatkan pengetahuan mahasiswa terkait pengelolaan dan perencanaan keuangannya. Mahasasiwa juga diharapkan bisa memahami produk-produk investasi yang sesuai dengan kebutuhan, manfaat, dan risikonya

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA OJK: Cermati Tips Ini Agar Tidak Terjerat Pinjol

Exit mobile version