Kereta Cepat Jakarta Bandung Rencananya Diperpanjang hingga Surabaya

KCJB Diperpanjang Hingga Surabaya, Rencana Masih Disusun

Ilustrasi

MOJOK.COKereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) akan diperpanjang hingga Surabaya. Jarak sejauh 720 km bisa ditempuh hanya dalam waktu 4 jam.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pemerintah membuka kemungkinan melanjutkan pembangunan KCJB hingga Surabaya. Nantinya, rute yang akan dilalui kereta cepat itu menjadi Jakarta, Karawang, Bandung, Kertajati, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Surabaya.

Saat ini, perpanjangan rute hingga Kota Pahlawan itu masih dalam perencanaan. Dalam menjalankan rencananya ini, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak bisa melakukannya sendiri. Pihaknya akan menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

“Jadi kita kawal benar kereta cepat ini konsep perencanaannya sedang dilaksanakan sama-sama,” jelas Budi seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (27/10/2022).

Berkaca dari pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) yang sudah direncanakan sejak 15 tahun sebelumnya, Budi merasa rencana kereta cepat juga perlu dikawal sejak sekarang. Proyek kereta cepat yang diperpanjang rutenya hingga Surabaya itu perlu dipersiapkan landasan-landasan pembangunannya perlu segera dilaksanakan.

Pembangunan kereta cepat hingga Surabaya itu akan menunggu selesainya rute Jakarta-Bandung yang ditargetkan selesai pada 2023. Sejauh ini progres KCJB sudah mencapai 88,8%. Adapun uji coba kereta akan dilakukan pada November 2022 saat G20. Uji coba kereta cepat itu akan dimulai dari jalur Tegalluar hingga Kopo.

Kereta cepat itu akan memangkas waktu perjalanan Jakarta-Bandung menjadi 35 menit hingga 45 menit dari biasanya 3 jam. Jalur ganda KCJB sepanjang 142,3 km akan berhenti di empat stasiun, Stasiun Halim (Jakarta), Karawang, Padalarang, dan Tegalluar (Bandung).

Nantinya, penumpang kereta cepat akan dikenai biaya hingga Rp350.000 untuk rute paling jauh. Sementara rute paling dekat dikenai biaya Rp150.000. Angka itu diperoleh dari hasil studi tarif yang sudah dilakukan.

“Kami bisa melakukan diferensiasi tarif juga di mana saat peak kita reduce tarif diskon dan lain-lainnya,” ungkap Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan dalam Kompas.com

Penulis: Kenia Intan
Editor: Purnawan Setyo Adi

BACA JUGA Kereta untuk Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Mulai Dikirim 

Exit mobile version