Jokowi Ajak Perdana Menteri India Narendra Modi Main Layangan

Kalau Anda adalah seorang kepala negara yang sedang megadakan kunjungan ke Indonesia, maka bersiaplah untuk merasakan sensasi menjadi seperti seseorang yang bukan kepala negara.

Beberapa waktu yang lalu, Jokowi sempat mengajak Managing Director IMF, Christine Lagarde, blusukan ke Blok A, Pasar Tanah Abang. Di sana, Jokowi mengajak Legarde untuk berbelanja produk-produk UMKM Indonesia.

Sebelumnya, Jokowi juga mengajak Presiden Korea Selatan Moon Jae-In mengunjungi Bogor Trade Mall. Di sana, ia mengajak koleganya itu ngeteh bareng di gerai teh Tong Tji.

Nah, kali ini, status “korban” manuver diplomasi Jokowi jatuh ke tangan Perdana Menteri India narendra Modi.

Perdana Menteri negaranya Amitabh Bachchan mengalami apa yang oleh banyak pemimpin negara rasakan saat melawat ke Indonesia: menjadi bukan kepala negara.

Betapa tidak, dalam lawatannya ke Indonesia, Narendra Modi diajak main layangan oleh Jokowi. Ya, diajak main layangan.

Manuver Jokowi mengajak Narendra Modi bermain layangan itu terjadi pada Rabu 30 Mei kemarin setelah keduanya melakukan pertemuan bilateral di Istana.

Jokowi mengajak Modi bermain layangan di area lapangan Monumen Nasional. Jokowi juga negajak Modi untuk melihat koleksi layangan milik Indonesia sambil diiringi lagu khas Betawi berjudul “Si Jali-Jali”. Bayangkan, kalau di Korea Utara, Kim Jong Un mungkin sudah menunjukkan koleksi rudal  nuklir milik negaranya, tapi karena ini Indonesia yang memang tak punya banyak rudal nuklir, maka jadilah layangan saja yang dipamerkan oleh presidennya.

Saat bermain layangan, Jokowi terlihat memainkan layangan berbentuk kotak bergambar bendera India, sedangkan Modi memainkan layangan berwarna putih bertuliskan 70 tahun hubungan diplomatik Indonesia-India.

Yah, sungguh manuver yang sangat ciamik dari Pak Presiden. Selain berhasil memberikan sesuatu yang berbeda kepada pemimpin negara tetangga dengan mengajaknya bermain layangan di Monas, Jokowi juga seolah terlihat seperti menyindir mereka yang menggunakan Monas tidak untuk kegiatan yang semestinya.

Hahahaha… Hahahaha… Hahahaha…

Exit mobile version