MOJOK.CO – The Heritage Palace merupakan salah satu tempat wisata yang populer di Solo dan sekitarnya. Daya tarik utama ada pada arsitektur bangunannya yang berbentuk seperti istana.
Wisatawan dari sejumlah daerah kerap menggunakan latar bangunan ini sebagai tempat foto, video, dan segala kebutuhan konten lainnya. Lokasinya berada di jalan Permata Raya Dukuh Tegal Mulyo RT.002/RW.008, Honggobayan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Bangunan ini tergolong sebagai situs cagar budaya.
Direktur Marketing dan Operasional Franky Hardy mengatakan bangunan ini dahulu merupakan pabrik gula Belanda bernama PG Gembongan. Beberapa sumber mengatakan bangunan ini berdiri pertama kali pada 1899 silam.
“Dulu tempat ini merupakan sebuah pabrik gula yang dikelola Belanda, untuk pasti bedirinya saya kurang tau, tetapi di cerobong tertulis 1899 yang dimana dipercaya merupakan awal berdirinya pabrik ini,” jelasnya, dikutip dari Tribunnews.
Bekas Pabrik Gula Gembongan yang sukses di era kolonial
PG Gembongan dahulu merupakan perusahan yang maju. Terlihat dari luasnya lahan dan peninggalan bangunannya. Di bagian barat pabrik, terdapat gedung-gedung yang berfungsi sebagai gudang gula. Di sanalah dulu tempat menaruh berkarung-karung gula sebelum memasarkannya ke penjuru negeri.
Terdapat pula bangunan depo lokmotif di kawasan tersebut. Depo ini dulunya menjadi tempat untuk menarik rangkaian lokomotif gerbong berisi tebu. Dahulu bangunan pabrik ini masih berbentuk rumah Limasan. Namun, seiring berjalannya waktu, Pemerintah Kolonial Belanda kala itu membuat kebijakan untuk mendesain ulang pabrik gula ini.
Kemudian pada 1920, pemilik pabrik memugarnya dan mendirikan bangunan yang lebih megah seperti istana begaya Eropa. Bisnis PG Gembongan kukut pada 1934. Pascakemerdekaan Indonesia, bangunan pabrik ini beralih kepemilikan kepada PTPN.
Kendati demikian pada 1968, PT Karep Bojonegoro menggunakan bangunan ini sebagai gudang tembakau. Selanjutnya, pabrik ini berganti-ganti kepemilikan.
“Sekitar 1968 bangunan ini dibeli PT Karep Bojonegoro untuk gudang tembakau, setelah itu saya kurang paham berpindah ke siapa lagi, namun sebelum 2018, tempat ini sempat disewa untuk percetakan,” kata Franky.
Letaknya di wilayah bersejarah
Pabrik Gula Gembongan juga populer dengan sebutan Pabrik Gula Kartasura karena letaknya. Kartasura merupakan kota kecil yang masuk ke dalam wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Sekalipun kecil, Kertasura dahulu sangat ramai lantaran berada di titik strategis yakni pertemuan jalan raya Semarang, Surakarta, dan Yogyakarta. Dalam catatan sejarah, Kartasura merupakan bekas keraton atau ibu kota Kerajaan Mataram Islam. Tepatnya pada tahun 1680-1745 setelah Keraton Plered. Keraton ini berdiri atas prakarsa dari Amangkurat II.
Kala itu, Pangeran Puger berhasil menduduki Keraton Plered setelah mendapat tugas dari Amangkurat I untuk mempertahankan Plered saat pemberontakan Trunjaya terjadi. Pangerang Puger akhirnya terbujuk untuk bergaung ke Kartasura dan mengakui kedaulatan kakaknya sebagai Amangkurat II.
Bekas Keraton Kartasura sekarang terletak di wilayah administratif Kabupaten Sukoharjo. Daerah tersebut kini bernama Kecamatan Kartasura.
Bangunan PG Gembongan masih gagah berdiri. Kawasan ini kini lebih terurus di tangan kepemilikan yang baru. Megahnya arsitektur bangunan dimanfaatkan pemilik baru menjadi tempat wisata bertajuk The Heritage Palace. Pada 9 Juni 2018, tempat wisata ini diresmikan. Beragam wisatawan dari sejumlah daerah bergantian mengunjungi tempat ini.
Penulis: Iradat Ungkai
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Benteng Vastenburg, Benteng Megah Tempat Belanda Pantau Pergerakan Keraton Surakarta
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News