9 Fakta Pieter Lennon, John Lennon yang Ngamen di Jalan Kaliurang

Pieter Lennon

Pieter Lennon. (Dok:Gusti Aditya/Mojok.co)

MOJOK.CO – Nama Pieter Lennon terdengar tak asing bagi sebagian warga Jogja, terutama jika kerap melintasi Jalan Kaliurang alias Jakal. Di balik sosoknya yang nyentrik, pria 67 tahun pemilik nama asli Pieter Budi Yatmo ini ternyata menyimpan banyak cerita menarik lainnya.

Kepala Suku Mojok, Puthut EA ngobrol dengan Pieter Lennon di PutCast Mojok. Dari obrolan itu setidaknya ada 9 fakta unik tentang Pieter Lennon.

Penampilan khas John Lennon

Dari kejauhan, siapa saja akan dengan mudah mengenali Pieter Lennon. Potongan rambut model mangkuk yang popular di era keemasan The Beatles, kacamata hitam bundar, serta kaos atau kemeja yang dimasukkan dalam celana jeans. Tak lupa, gitar yang tak luput dari genggaman tersambung dengan harmonika yang jadi ciri khasnya.

Pemilik indekos di Terban

Terlahir sebagai anak tunggal dengan nama Pieter Budi Yatmo, Pieter kecil terbilang beruntung hidup dalam keluarga berkecukupan. Ayahnya bekerja sebagai pegawai negeri. Keluarga Pieter pun memiliki bisnis sampingan berupa indekos atau kos-kosan di daerah Terban.

Kawasan Terban merupakan daerah yang cukup ramai karena berada di pusat kota dan dekat dengan berbagai sekolah hingga universitas.

Diam-diam belajar gitar otodidak

Pieter Lennon mengawali karir musiknya dengan gitar pinjaman. Ia mulai belajar gitar saat masih duduk di bangku SMP. Itu pun harus dilakukan sembunyi-sembunyi karena orang tuanya tak sepakat dengan pilihan anaknya.

Punya banyak teman ‘Menteri’

Pieter bersekolah di SD BOPKRI Gondolayu. Kemudian ia melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 5 Yogyakarta yang terbilang sekolah terfavorit di Jogja. Ia bercerita walau dirinya tak melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3 Yogyakarta, namun ia banyak memiliki teman di sana yang merupakan teman-teman SMP-nya.

“Dari SMP Negeri 5 yang jadi menteri-menteri masuknya di Padmanaba,” kelakarnya.

Terapkan ilmu ekonomi saat kuliah untuk mengamen

Pieter pun pernah mengenyam pendidikan tinggi di universitas negeri, tepatnya UPN Veteran Yogyakarta. Ia mengambil Fakultas Ekonomi dan terus menjalani perkuliahannya hingga tahun ketiga. Setelahnya, Pieter memilih mendalami minatnya di bidang musik. Namun, ilmu-ilmu ekonomi masih ia terapkan saat mengamen.

Pieter yang dahulu pergi dari rumah ke rumah untuk mengamen, lantas mengganti strategi dengan menyambangi rumah makan. Baginya, cara ini lebih ramah daripada mengganggu privasi orang di rumahnya. Selain itu, dengan berpindah-pindah lokasi, ia bisa mendapatkan lebih banyak uang daripada menunggu orang selesai makan yang bisa setengah jam sendiri.

Cover lagu dengan harmonika

Jika pengamen lain menggunakan suara sebagai daya tarik, maka Pieter cukup dengan harmonika. Alunan alat musik tiup tersebut berpadu dengan irama gitar yang dibawanya, mampu menyihir para pengunjung rumah makan sepanjang Jakal.

“Kita harus punya ciri khas tersendiri,” ujarnya bangga. Salah satu ciri khasnya yang lain, ia akan menyebutkan judul lagu yang dinyayikan. Ia percaya tidak semua orang tahu judul lagu Beatles.

Meskipun demikian, Pieter menjelaskan bahwa apa yang dia lakukan tetap diterima di komunitas fans The Beatles. Tidak ada masalah menyanyikannya langsung atau dengan harmonika seperti dirinya.

Puluhan tahun mengamen tapi tidak pernah sakit

Pieter bercerita bahwa banyak teman dan keluarganya yang khawatir akan kesehatannya. Terlebih, ia sudah tak lagi muda. Puluhan tahun sudah ia dedikasikan waktunya untuk bernyanyi di jalanan.

Setahun yang lalu, Pieter Lennon dilarikan ke rumah sakit. Dokter khawatir pria 65 tahun ini menderita stroke. Seumur hidup, itulah kali pertama Pieter harus medical check up untuk mencari tahu riwayat kesehatannya. Ajaibnya, Pieter sama sekali tidak menderita penyakit apapun hingga kini.

Alasan piling ngamen di Jalan Kaliurang

Alasan Pieter Lennon memilih Jalan Kaliurang sebagai ‘kantor’ untuk mengamen karena dekat dengan UGM. Lainnya, tidak ada alasan khusus. Ia tidak mau mengamen di Malioboro, karena setiap orang punya tempatnya masing-masing. Ia merasa cocok, di Jalan Kaliurang.

Tak hanya dengarkan The Beatles

Meski merupakan fans berat dari band legendaris Inggris tersebut, Pieter Lennon mengaku tetap mendengarkan musik lainnya. Sebelum tidur, ia biasanya menyempatkan diri menghibur diri dengan alunan musik favoritnya, salah satunya Rolling Stones.

Tadi merupakan 9 fakta tentang Pieter Lennon, namun ada banyak kisah lainnya yang diceritakan Pieter Lennon dalam PutCast Mojok. Selengkapnya silakan bisa disaksikan di sini:

Penulis: Shinta Sigit Agustina
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA JJ Rizal Serahkan Petisi MH Thamrin Jadi Nama Pengganti JIS ke Anies dan kabar terbaru lainnya di rubrik KILAS

Exit mobile version