Bangunan Tema Industrial yang Dibikin Ngasal: Bukannya Bikin Tentram, tapi Malah Suram

ilustrasi Bangunan Tema Industrial yang Dibikin Ngasal: Bukannya Bikin Tentram, tapi Malah Suram mojok.co

ilustrasi Bangunan Tema Industrial yang Dibikin Ngasal: Bukannya Bikin Tentram, tapi Malah Suram mojok.co

MOJOK.CO – Kos-kosan tema industrial yang nggak dicat dan furniturnya pakai besi jadi guyonan warganet. Salah siapa bikin tema industrial ngasal.

Setelah tema bohemian, konon tema industrial yang diterapkan untuk konsep ruangan sekarang lagi ngetren. Konsep ini sebenarnya kelihatan simpel, cenderung meninggalkan pakem-pakem lama dan kelihatan lebih “macho” ketimbang konsep ruangan lain. Nggak heran kalau tema industrial banyak banget dipakai sama cafe-cafe kekinian, bahkan sekarang, kos-kosan juga modelnya sudah begini.

Buat yang belum tahu, tema industrial adalah apa yang dimaksud aesthetic sama bocah zaman sekarang. Finishing tembok ekspos yang terlihat kadang memperlihatkan batu bata yang nggak disemen lagi, bahkan sebagian tembok lainnya juga menggunakan semen ekspos, nggak dicat. Penggunaan kayu-kayu yang permukaannya ekspos, elemen besi-besian, sampai shipping container biasanya dipakai untuk menambah kesan old factory. Biar kayak pabrik-pabrik gitu lah….

Kesannya, desain ruangan yang pakai tema industrial memang kayak bangunan “nggak selesai”. Ya sudah begitu saja terlihat apa adanya, nggak tipu-tipu pokoknya. Tapi, jangan salah. Tema ini juga perlu dipikirkan matang-matang. Sebab, salah sedikit bisa bikin bangunan justru kayak rumah belum jadi dan terkesan suram. 

Cuitan netizen di Twitter seputar kos-kosan industrial juga sempat ramai. Banyak yang justru menjadikannya bahan guyonan. Kos-kosan dengan tema industrial yang dibuat ngasal malah bisa terlihat kayak penjara. Bahkan nggak sedikit yang menuduh kalau bangunan yang sengaja dibikin bertemakan industrial itu tujuannya buat ngirit dana sekaligus ikut tren.

Untuk mengonfirmasi hal ini kami bertanya pada arsitek yang juga pernah menggarap rumah dengan tema industrial. Ada beberapa poin yang sering dilupakan orang saat mereka asal-asalan menerapkan tema ini terhadap bangunan.

“…yang kadang disalah artikan industrial itu yang penting raw, unfinish, berantakan. Jadinya banyak yang asal-asalan ngeliatnya.” Danang dari Sesami Architect.

Hingga saat ini tema industrial kerap dituduh jadi akal-akalan pemilik bangunan buat menghemat biaya finishing. Kan, nggak perlu ngecat tembok lagi. Furnitur juga nggak usah diukir-ukir sampai njelimet kayak style Eropa. Secara praktis tema industrial memang terkesan menghemat biaya. Soal ini memang benar, tapi tergantung siapa yang mengerjakan.

“Bisa lumayan (menghemat lho) lho, untuk pekerjaan finishing bisa sekitar 3-5% dari biaya bangunannya, apalagi kalau lantai dan ceiling-nya direduksi bisa selisih 15%.” sambung Danang saat ditanyai soal biaya bangunan dengan tema industrial.

Kalau dikerjakan sama tukang yang kompeten, bisa bikin finishing rapi dan acian semen merata, tentu ini bisa memangkas biaya. Kalau mau finishing yang jauh lebih mahal juga banyak, pengerjaan tembok ekspos bisa pakai cat yang lebih mahal dari cat tembok biasa. Penataan kabel-kabel harus rapi, furniturnya juga demikian. Intinya desain ruangannya nggak bisa dibikin ngasal. Campuran semen dan pasir dengan komposisi tidak pas juga bisa bikin tembok jadi makin gelap dan nuansanya makin suram. Pengerjaan yang rapi adalah koentji.

Kalau kalian pernah nongkrong di cafe yang semennya sengaja dibiarkan begitu saja, batu-batanya kelihatan tapi nggak rapi, ruangannya gelap, berdebu, dan panas, sudah bisa dipastikan yang bikin bangunan cuma asal-asalan. Tema industrial bukan sekadar membiarkan bangunan kayak proyek Hambalan yang nggak jadi-jadi, tapi juga dengan finishing dan pengerjaan yang rapi. 

Kalian pikir tema minimalis itu maksudnya “seminimal” mungkin dalam hal budget dan space? Nggak gitu, minimalis kadang justru memakan biaya dan lebih susah diterapkan karena memanfaatkan ruangan sebaik mungkin. Sama kaya tema industrial yang nggak ngasal pakai tembok ekspos yang penting irit, pengerjaannya harus benar-benar rapi. Namanya juga desain ruangan, kalau nggak dibuat sama orang yang kompeten di bidangnya, bisa jadi blunder juga. 

BACA JUGA Memulai Revolusi dari Desain Anak Tangga, Bantaran Kali, dan Kloset dan artikel KILAS lainnya.

Exit mobile version