5 Kue Kering Pilihan Masyarakat Indonesia Saat Lebaran

5 Kue Kering Pilihan Masyarakat Indonesia Saat Lebaran. MOJOK.CO

Ilustrasi 5 Kue Kering Pilihan Masyarakat Indonesia Saat Lebaran. MOJOK.CO

MOJOK.COKehadiran kue kering mewarnai berbagai perayaan hari besar di Indonesia, salah satunya perayaan Lebaran. Lalu, kue kering apa saja yang masyarakat Indonesia gemari?

Budaya menyajikan kue kering sebenarnya bukan asli Indonesia. Kebiasaan muncul karena ada pengaruh dari Belanda. sekitar abad ke-19 dan 20-an, masyarakat Indonesia banyak menyerap budaya kuliner Eropa. Pada saat itulah menyajikan kue kering saat hari raya bermunculan. Bahkan, menyajikan kue kering dapat menunjukan derajat sosial seseorang. Sebelum kue kering muncul, panganan-paganan Indonesia seperti opak, apem, rengginang yang tersaji ketika merayakan hari besar 

Kue kering pilihan masyarakat Indonesia

Saat ini menyajikan kue kering hampir dilakukan oleh siapa saja. Melansir riset GoodStats ada beberapa kue kering yang paling masyarakat Indonesia gemari saat lebaran. Hasilnya, kastengel dipilih oleh 35 persen peserta survei. Setelahnya ada nastar, putri salju, kue kacang, dan kue semprit.

Kastengel (35 persen)

Kastengel adalah kue kering dengan taburan parutan keju di atasnya. Kue berukuran persegi panjang ini terbuat dari adonan tepung terigu, telur, dan margarin. 

Kue yang kerap hadir di perayaan hari-hari besar di Indonesia seperti Lebaran dan Natal ini sebenarnya berasal dari Belanda. Di negara asalnya, kastengel berukuran hingga 30 cm dan menjadi makanan pendamping sup atau salad. 

Ketika masuk ke Indonesia, ukuran kue ini mengecil karena sulitnya menemukan oven berukuran besar. Awal ada di Indonesia, kue ini biasa menjadi sajian di rumah-rumah pejabat, dan pegawai Belanda. 

Nastar (27 persen)

Kue nastar juga memiliki keterkaitan dengan masa kolonial Belanda. Kue berbentuk bulat-bulat kecil berisi selai itu terinspirasi dari kue tart atau pie. Namun perbedaan iklim membuat orang Belanda di Indonesia pada zaman dulu kesulitan menemukam buah yang sesuai untuk dijadikan selai kue.

Akhirnya dipilihlah selai nanas sebagai pengganti karena rasa dan teksturnya yang mirip dengan selai pie yang biasanya terbuat dari buah apel, blueberry atau strawberry. Bentuk kuenya pun lama-lama menyesuaikan menjadi bola-bola kecil sehingga lebih mudah dimakan. 

Putri salju (11 persen)

Nama kue putri salju berasal dari bentuknya yang seperti kue bertabur salju dari gula halus. Kue bertekstur renyah ini juga populer di Austria dan Jerman. Di sana kue ini biasa menjadi sajian saat Natal. 

Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan kue ini masuk ke Indonesia. Kemungkinan ada di Indonesia karena dibawa oleh warga negara asing yang sedang berlibur ke Indonesia atau ada keperluan tertentu. 

Kue kacang (7 persen)

Di negara asalnya, Amerika Serikat, kue kacang memiliki sebutan peanut butter cookies. Kue yang memiliki rasa manis dan gurih ini banyak penggemarnya di Indonesia. Tekstur kue kacang yang lembut dan tebal mudah untuk mengunyahnya. 

Kue ini menjadi sajian khas hari raya, seperti Idulfitri, Natal, dan tahun baru Imlek. Biasanya orang yang menjualnya dalam bentuk kemasan stoples plastik di toko roti, toko kue, dan pasar swalayan. 

Kue semprit (6 persen)

Kue semprit menjadi salah satu kue yang digemari saat Lebaran. Makanan ini disebut kue Spritz di daerah asalnya, Jerman. Kue ini muncul dari ketidaksengajaan pembuatanya yang ingin memanggang kue ulang tahun. Sebelum memasukkan seluruh adonan kue, ia menjajal memasukkan sedikit adonan saja, malah tercipta kue kering renyah dan tahan lebih lama. 

Penamaan kue semprit di Indonesia maupun di luar negeri karena terbuat atas alat bernama spuit. Sebuah alat membuat kue semprit dengan cara disemprotkan.

Penulis: Kenia Intan
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Kue Kipo, Kudapan Masa Mataram Islam yang Muncul Kembali dan tulisan menarik lainnya di kanal Kilas.

 

Exit mobile version