5 Fakta Menarik Terpilihnya Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti Sebagai Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah 2022-2027

Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti berfoto bersama usai terpilih menjadi Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

Haedar Nashir dan Abdul Mu'ti berfoto bersama usai terpilih menjadi Ketum dan Sekum PP Muhammadiyah. (Hammam Izzuddin/Mojok.co)

MOJOK.COPanitia Pemilihan Muktamar ke-48 Muhammadiyah telah menetapkan Ketua dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah periode 2022-2027 pada Minggu (20/11) siang. Haedar Nashir dan Abdul Mu’ti kembali terpilih sebagai Ketum dan Sekum setelah melalui berbagai proses sidang.

Pada pemilihan 13 formatur semalam sebelumnya, Haedar Nashir mendapatkan 2.203 suara dan menjadi peraih suara terbanyak. Sedangkan Abdul Mu’ti meraih 2.159 suara dan menempati posisi kedua. Kendati begitu, pemilihan Ketum dan Sekum ditentukan lewat rapat 13 formatur terpilih bukan berdasarkan perolehan suara terbanyak.

Ada sejumlah fakta menarik dari terpilihnya dua figur tersebut pada muktamar yang diselenggarakan di Surakarta ini. Berikut Mojok rangkumkan fakta menarik tersebut :

#1 Sejarah pasangan Ketum dan Sekum terpilih dua periode beruntun

Sepanjang sejarah Muhammadiyah, beberapa Ketum pernah menjabat dua periode. Namun, baru kali ini terjadi pasangan Ketum dan Sekum yang berbarengan terpilih dalam dua periode beruntun.

Salah satu Ketum PP Muhammadiyah yang menjabat lama, AR Fakhruddin, selalu memiliki Sekum yang berbeda. Sedangkan ada sosok Rosyad Sholeh yang pernah menjabat Sekum dua kali namun dengan Ketum yang berbeda.

#2 Terpilih lebih cepat

Penetapan Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dilakukan tiga jam lebih cepat dari waktu yang ditetapkan. Efisiensi waktu ini terjadi salah satunya karena proses pemilihan dan penghitungan dilakukan memakai sistem e-voting.

Ketua Umum dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah masa jabatan 2022-2027 dipilih pada (19/11/2022), proses pemilihan dimulai pukul 19.52 dan berakhir pukul 23.45 WIB. Jumlah suara masuk pada pemilihan ini sebanyak 2.519 suara.

#3 Haedar siap menjaga kepemimpinan kolektif kolegial Muhammadiyah

Setelah terpilih, Haedar Nashir menyampaikan menyampaikan bahwa amanah tersebut diemban 13 orang terpilih secara kolektif kolegial sebagai bagian dari sistem kepemimpinan di oersyarikatan. Haedar menyampaikan kedepannya kepemimpinan terpilih akan menjalankan program yang arahnya lebih transformatif baik untuk program secara umum maupun bidang-bidang yang arahnya pada unggul berkemajuan terhadap segala aspek.

“Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal didepankan dan seiinci ditinggikan tetapi pada intinya tetap pada kolektif kolegial dan sesuai sistem Persyarikatan,” ungkap Haedar Nashir, Ahad (20/11).

Haedar juga mengapresiasi Sekum pendampingnya. Ia menganggap Abdul Mu’ti sebagai sosok yang lincah dan cair. Namun, tetap menjadi sosok pemimpin yang produktif,

#4 Abdul Mu’ti siap melanjutkan jadi makmum Pak Haedar

Sekum terpilih Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa dirinya merasa lebih tepat menjadi pendamping Haedar Nashir. Mu’ti mengaku siap untuk melanjutkan apa yang sudah dilakukan pada periode sebelumnya.

“Soal bagaimana saya mendampingi pak Haedar saya kira saya ini lebih tepat jadi second line pak Haedar. Tingginya (badan) saja lebih tinggi  Pak Haedar. Jadi saya akan menjadi ma’mum bagi Pak Haedar sebagai imam di PP Muhammadiyah,” jelas Abdul Mu’ti jenaka.

#5 Aisyiah punya Ketum baru

Sementara itu, Muktamar Aisyiah menetapkan sosok Salmah Orbayinah sebagai Ketum barunya. Sementara sosok Sekum terpilih yakni Tri Hastuti Nur Rochimah.

Reporter: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA: Berkah Tukang Ojek yang Jadi Saksi Sejarah Muktamar Muhammadiyah

 

Exit mobile version