Tumbuh Gigi Bungsu akan Bikin Kamu Percaya kalau Soal Perbandingan Rasa Sakit, Meggi Z Itu Amatiran

obat gusi bengkak.mojok.co

ilustrasi gusi bengkak

MOJOK.COGigi bungsu yang tumbuh tak sempurna bikin sakit pada gigi sebelahnya. Nyerinya naudzubillah setan. Sakit hati jadi berasa amatiran.

Sejak merasakan nikmatnya gigi bungsu yang tumbuh di usia 19 tahun, saya menolak mengamini lirik tembang ikonik Meggi Z yang ini.

Daripada sakit hati.. Lebih baik sakit gigi ini.. Biar tak mengapa..

Rela, rela, rela, aku relakan.. Rela, rela, rela, aku rela..”

Pengalaman menyadarkan saya bahwa nyeri dari gigi bungsu yang tumbuh ke arah pipi sungguh tidak lebih baik daripada nyeri hati akibat diselingkuhi. Apalagi kalau bayar operasinya pakai dana pribadi.

Untungnya, saat itu saya masih berstatus mahasiswa di kampus kerakyatan. Dengan berbekal surat rujukan dari klinik naungan universitas, saya bisa dioperasi oleh residen bedah mulut (dokter gigi umum yang sedang menempuh pendidikan spesialis) hanya bermodalkan 150 ribu rupiah.

Jauh lebih murah bila dibandingkan operasi dengan dokter gigi spesialis bedah mulut yang mencapai angka jutaan, untuk menangani kasus tumbuh gigi bungsu seperti saya ini.

Saya tidak tahu bahwa ada opsi lain yang lebih murah, yaitu dengan mengaktifkan kartu BPJS. Tapi tidak apa-apa, lah—yang penting, si gigi bungsu krucil sialan penyebab tidur tidak nyenyak berbulan-bulan itu akhirnya pergi juga.

Munculnya gigi geraham bungsu (gigi geraham ketiga) merupakan salah satu masalah yang umum dihadapi teman-teman dalam rentang usia 17-25 tahun. Mungkin karena baru tumbuh pada usia dewasa inilah yang membuatnya dijuluki “wisdom tooth”.

Pada banyak kasus, gigi geraham bungsu perlu dicabut apabila tumbuh miring atau tidak memiliki cukup ruang untuk tumbuh (impaksi). Gigi bungsu yang tumbuh tidak sempurna dapat menimbulkan nyeri pada gusi atau gigi sebelahnya.

Letak geraham bungsu yang berada di paling belakang membuatnya lebih sulit dibersihkan. Jika dibiarkan, akan terbentuk penimbunan plak yang kemudian berpotensi mengakibatkan infeksi, gigi berlubang, radang gusi, abses gigi, atau bahkan kista dan tumor.

Impaksi geraham bungsu tidak bisa dihindari, tetapi rasa sakitnya dapat dicegah dengan pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali.

Namun ada juga beberapa orang beruntung yang tidak merasakan sensasi impaksi, bisa jadi karena pertumbuhan geraham bungsu yang normal atau malah karena tidak memiliki benih geraham bungsu sama sekali.

Katanya sih karena pengaruhi evolusi struktur anatomi manusia dan bawaan genetik. Mungkin mereka inilah yang golongan pro-Meggi Z.

Tetapi menurut saya, sakit gigi tidak lebih baik daripada sakit hati.
Alasannya? Karena efek sakit gigi bisa menjalar kemana-mana!

Ketika kita sakit gigi, seringkali bagian tubuh yang lain akan ikut terasa sakit. Tiba-tiba sering pusing, otot-otot wajah terasa kaku, susah membuka mulut, atau mungkin terasa pegal dan bengkak pada leher hingga bahu.

Dalam dunia kedokteran, peristiwa ini dikenal dengan istilah “referred pain” atau “nyeri alih”, nyeri yang berasal dari salah satu daerah di tubuh tapi dirasakan terletak di daerah lain.

Rasa nyeri itulah yang saya rasakan sebelum operasi pencabutan gigi geraham bungsu (odontektomi). Sakitnya bahkan mengalahkan nyeri dada saat mengetahui (mantan) pacar saya nyeleweng hanya setelah 6 bulan memulai long distance relationship.

Meskipun begitu, saya mengakui bahwa merawat gigi yang sakit lebih mudah daripada merawat hati yang sakit. Perawatan gigi umumnya hanya memakan waktu sekitar 5-30 menit, hati yang remuk jelas butuh waktu lebih lama untuk menjadi utuh.

Saya hanya butuh waktu dua minggu untuk memulihkan pipi bengkak pasca operasi gigi, tapi butuh dua tahun untuk membuka hati kembali.

Meski begitu—tetap saja—menurut saya, sakit gigi tidak kurang mengerikan daripada sakit hati.

Alasannya? Karena masih lebih banyak orang yang takut cabut gigi daripada takut cari pacar lagi.


BACA JUGA Tips Sederhana Mengatasi Gigi Ngilu Sampai Tuntas atau baca cara mengirim esai kamu ke sini.

Exit mobile version