Bukan Narsis, Jurnal Megawati yang Teliti Diri Sendiri Adalah Oase bagi Mahasiswa Tingkat Akhir - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal PemiluBARU
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Bukan Narsis, Jurnal Megawati yang Teliti Diri Sendiri Adalah Oase bagi Mahasiswa Tingkat Akhir

M. Farid Hermawan oleh M. Farid Hermawan
9 Juni 2021
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Terobosan baru dalam dunia pendidikan muncul dari jurnal ilmiah Megawati Soekarnoputri. Bisa jadi contoh mahasiswa tingkat akhir nih.

Andai saja ketika dulu saya lagi garap skripsi dikasih dosen pembimbing kayak Megawati, sungguh senangnya hati saya bakal dibimbing oleh sosok yang benar-benar hebat. Ternyata blio nggak cuma hebat sebagai politikus, tapi juga jenius dalam urusan bikin tulisan ilmiah.

Ketika kemarin saya jungkir balik mikirin topik skripsi, lalu membaca jurnal ilmiah Ibu Megawati yang berjudul Kepemimpinan Presiden Megawati Pada Era Krisis Multidimensi, 2001-2004 saya tiba-tiba menyesal.

Kenapa kok kemaren-kemaren saya mikir yang ribet-ribet amat yak? Pakai nyari big five personality, perilaku prososial ,dan perilaku pengguna media sosial, belum dengan teori-teori penelitian yang njlimet pula.

Kan seharusnya saya berpikir layaknya Megawati. Cari tema yang simpel, objek penelitian gampang dicari, dan data primer objek penelitian benar-benar dikuasai. Sungguh-sungguh-sungguh sebuah terobosan yang seharusnya diikuti oleh para mahasiswa yang sedang skripsian. Terutama mahasiswa bangkotan.

Walau ada yang bilang bahwa jurnal ilmiah Megawati itu narsis parah lah, kepedean mampus lah, atau selentingan miring lainnya, saya justru merasa kita perlu mengapresiasi jurnal Megawati model begitu.

Baca Juga:

wali kota semarang

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
megawati puan

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023

Jurnal ilmiah Megawati itu adalah pengejawantahan dari yang sering kita dengar dari para dospem waktu bimbingan. Yakni, ketika awal proses mencari judul skripsi, carilah tema yang paling kamu sukai dan kuasai.

Yang kamu suka? Suka ngomongin prestasi sendiri. Yang kamu kuasai? Menguasai pengetahuan soal diri sendiri.

Coba bayangin, semisal kamu melakukan penelitian dengan subjeknya diri kamu sendiri. Mulai dari pencapaianmu, kehebatanmu, sampai hal-hal kecil tentang dirimu… sudah pasti kamu bakal bikin jurnal dengan tingkat akurasi kebenaran yang tinggi bukan?

Sebuah pesan penting dari Megawati buat para mahasiswa yang lagi skripsian bahwa nyari judul, topik, atau latar belakang masalah untuk skripsi itu nggak perlu ribet-ribet. Nggak perlu sok ambisius bikin judul sampai 10 variabel. Cukup jadikan dirimu subjek penelitian, maka terbukalah jalan menuju profesor.

Menganggap remeh jurnal ilmiah Megawati adalah sebuah penghinaan. Kita nggak tahu bagaimana berdarah-darahnya blio mengerjakan jurnal ilmiah begituan. Sebab, meski terkesan mudah, bisa saja bagi blio ngerjain jurnal model begitu saja itu udah sulitnya minta ampun.

Ingat, apa yang kamu pikir mudah, belum tentu gampang buat orang lain juga.

Sekarang gini, coba bayangin betapa sulitnya Megawati bikin instrumen pertanyaan untuk diri sendiri?

Apalagi ketika menulis bagian biografi beliau, untuk menjelaskan entitas subjek penelitian. Bukan tidak mungkin data yang Megawati dapat dari buku-buku sejarah, beda dengan pengalamannya sendiri.

Itu kan ngeri? Masak iya bab dua kutipan bukunya dikit? Daftar pustakanya tipis dong nanti? Jadi terkesan buku curcol dong nanti? Tapi tenang, itu semua bakal dimaklumi kalau kamu adalah Megawati.

Ini belum dengan fakta bahwa jurnal ilmiah penelitian ini punya validitas data yang susah dicari celanya. Meski kayaknya tidak diuji kayak skripsi, tapi coba bayangin kalau jurnal ini diuji oleh guru besar-guru besar. Apa nggak keder itu pengujinya?

Sebab, selain sulit ketika disusun, jurnal ilmiah Megawati ini juga sulit sekali diuji. Ya gimana bisa diuji kalau yang penyusun, peneliti, sekaligus objek penelitiannya adalah diri sendiri? Mau nanya-nanya apa coba itu dosen pengujinya? Mumet tho?

Bisa-bisa, bukan Megawati yang diuji dosen penguji, tapi dosen penguji yang malah ditanya-tanya balik sama Megawati. Bukan Megawati yang dapet nilai, tapi blio sendiri yang kasih nilai.

Ini nih yang namanya swasembada pendidikan perguruan tinggi. Penelitian diri sendiri, diuji diri sendiri, nilai kasih sendiri.

Selain itu, kita juga bisa belajar hal lain dari jurnal ilmiah Megawati, yakni soal sisi tertinggi dari yang namanya self-love. Jurnal ini menunjukkan bahwa blio mampu mengkombinasikan sifat beliau yang sangat mencintai diri sendiri dengan hasrat jiwa intelektual yang tinggi.

Lewat jurnal ilmiahnya pula, Megawati memberi pesan kepada seluruh mahasiswa yang saat ini sedang atau mau proses skripsian untuk nggak minder, takut, dan pusing ketika mau bikin karya tulis ilmiah.

Ini contoh salah satu kalimat mencintai diri sendiri di jurnalnya.

“Walaupun dalam masa pemerintahan yang relatif singkat, kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri berhasil mengatasi sebagian besair krisis multidimensi.”

Hebat yak? Itu yang nulis blio sendiri lho.

Perpaduan self love, self reward, dan self talk ala Megawati lewat jurnal ilmiahnya adalah contoh konkrit bahwa sosok hebat karena dipromosikan diri sendiri itu ada. Sudahnya jago berpolitik, jago nulis jurnal ilmiah, dapat jabatan profesor meski belum lulus kuliah lagi. Warbiyasa.

Di tengah krisis kepercayaan diri di kalangan mahasiswa yang lagi skripsian, terutama yang sudah usia uzur di kampus, Ibu Megawati seolah jadi oase bersama jurnal ilmiahnya. Kamu tak perlu malu, tak perlu ragu, tak perlu sungkan, ayooo cintai diri sendiri!

Sebagai mahasiswa yang sedang skripsian, kita semua akhirnya menyadari, bahwa dalam menyusun jurnal ilmiah, skripsi, tesis, atau disertasi, hal yang utama itu sebenarnya kepercayaan diri yang maksimal.

Bahkan, jika Megawati dapat gelar profesor, tentu kamu juga bisa dapat gelar S1, S2, S3 dengan metode yang sama di masa depan nanti. Kalau nanti diprotes pembimbing skripsimu, ya tinggal ajukan saja jurnal ilmiah Megawati ini sebagai tinjauan pustaka.

Ya kecuali kalau dalam dunia akademik juga mengenal istilah… “tajam ke bawah, tumpul ke atas” sih. Hal yang berarti, cuma Megawati yang boleh bikin jurnal kayak gitu.

Terlepas dari itu, kita harus akui, berkat ide brilian Megawati, mahasiswa zaman sekarang jadi tercerahkan dalam hal nyari judul dan topik skripsi. Anti-ribet, anti-mumet, dan tentu saja anti-malu.

Wah, terima kasih Ibu Megawati, ternyata bikin karya ilmiah itu nggak serumit yang dipikirkan. Benar-benar pencerahan yang mindblowing karena kepikiran sama mahasiswa beneran di Indonesia aja nggak lho. Sekali lagi terima kasih ya, Bu.

Love U.

Bismillah komisaris.

BACA JUGA Megawati Diusulkan Jadi Pahlawan Demokrasi Merupakan Satire Paling Cadas Abad Ini dan tulisan M. Farid Hermawan lainnya.

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2021 oleh

Tags: jurnal ilmiahjurnal ilmiah megawatijurnal megawatimahasiswa skripsianMegawatipengujiprofesor
M. Farid Hermawan

M. Farid Hermawan

Manusia. Tinggal di Kalimantan Selatan.

Artikel Terkait

wali kota semarang
Kotak Suara

Wali Kota Perempuan Pertama Kota Semarang Langsung Dapat PR dari Megawati

1 Februari 2023
megawati puan
Podium

Teori Kelas Sendok Menjawab Mengapa Popularitas Puan Maharani Tinggi

31 Januari 2023
kebijakan kontroversial megawati
Kotak Suara

Tiga Kebijakan Kontroversial Megawati Selama Menjabat Presiden RI, Kenalkan Outsourcing hingga Jual Indosat

23 Januari 2023
najwa shihab megawati mojok.co
Kotak Suara

Najwa Shihab Sentil Pidato Megawati, Senggol Hak Prerogatif Ketum Parpol

18 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
ilustrasi Yang Perlu Diketahui soal Kasus Gofar Hilman Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual mojok.co

Yang Perlu Diketahui soal Kasus Gofar Hilman Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

po bus mojok.co

5 PO Bus AKAP Terbaik Versi Kementerian Perhubungan 

6 Februari 2023
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023

Bukan Narsis, Jurnal Megawati yang Teliti Diri Sendiri Adalah Oase bagi Mahasiswa Tingkat Akhir

9 Juni 2021
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
Malang Kucecwara Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna MOJOK.CO

Malang Kucecwara: Kehormatan Arema FC dan Aremania yang Kini Sirna

8 Februari 2023
Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS MOJOK.CO

Analisis Buruknya Crowd Management Konser Dewa 19 di JIS

6 Februari 2023
Erick Thohir Diasuh Glory Hunter Pange dan Tsamara Amany MOJOK.CO

Mempertanyakan Mesin B.E.D.A Erick Thohir Asuhan Pange dan Tsamara Amany yang Nggak Ada Bedanya

3 Februari 2023

Terbaru

Aksi klitih terjadi di titik nol kilometer. MOJOK.CO

Aksi Klitih Kembali Terjadi di Jogja, Pelaku Nekat Bacok Korban di Titik Nol Km

8 Februari 2023
khofifah cawapres

Mendulang Suara Lewat Khofifah

8 Februari 2023
pedagang di harlah 1 abad nu mojok.co

Para Pedagang yang Berburu ‘Berkah’ di Resepsi Puncak Harlah 1 Abad NU

8 Februari 2023
Penemuan kerangka manusia, Rabu (8:2:2023) yang diidentifikasi sebagai Kasijo dievakulasi oleh tim forensik kepolisian. MOJOK.CO

Penemuan Kerangka Manusia di Godean, Berawal dari Mimpi Sarjiman

8 Februari 2023
tim sukses kampanye pemilu

Orang-orang Ini Nggak Boleh Ikut Kampanye Pemilu, Kalau Ngeyel Bisa Kena Sanksi

8 Februari 2023
Spiderman dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Puncak Harlah Satu Abad NU MOJOK.CO

Spider-Man yang Jalan Kaki 50 Km dan Cerita-cerita Menyentuh di Resepsi Satu Abad NU 

8 Februari 2023
partai hijau indonesia

Mengenal Partai Hijau Indonesia: Suarakan Isu Lingkungan, Anti Mengultuskan Pemimpin

8 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In