Memilih Pacar di Antara Dua Pilihan

Memilih di Antara Dua

Memilih di Antara Dua

Tanya

Dear Ncik Prim dan Gus Mul.

Saya Nugroho. lelaki 25 tahun, sehat walafiat, terang fikiran, punya ijasah dan sudah bekerja. Ingin sekali segera menikah.

Masalah muncul ketika sekarang saya menjalin hubungan dengan 2 orang perempuan sekaligus. yang sama sama tahu bahwa mereka sedang berbagi hati satu dengan yang lain. Perempuan pertama sudah 6 tahun menjalin hubungan dengan saya. Sedangkan perempuan kedua baru sekitar 2 tahun yang lalu.

Memang saya sudah bekerja, tapi saya bukan lelaki kaya raya. Untuk hidup sederhana saja susahnya minta ampun. Saya juga ndak ganteng-ganteng amat. Entah kenapa dua orang perempuan baik-baik dan berpendidikan sekaligus saya yakin ndak punya gejala rabun dekat ini mau saya dua kan. Ketika saya mengatakan kepada perempuan pertama bahwa saya telah jatuh cinta lagi, dia mengatakan rela bila saya menjalin hubungan dengan yang lain. Dan perempuan keduapun sudah tahu menahu bahwa saya sudah ada yang punya. Lak ya podo bodo ne tah?

Ncik Prim dan Gus Mul

Sekali dua saya ingin menikahi saja keduanya dan berpoligami. Namun pasti orang tua kedua perempuan ini tidak akan setuju anak kesayangan mereka di madu. Bagaimana saya harus menentukan sikap?

Sayangku pada kalian selalu.

 

Jawab

Dear Nugroho yang bejo-nya ngaudubillah setan.

Jujur, saya tak ragu untuk menyebutnya sampeyan sebagai pria yang sangat amat bejo. Dan bejo yang sampeyan miliki adalah semacam bejo yang diduplikasi, bejo yang ndobel. Bejo pertama adalah adalah sampeyan bisa menjalin hubungan dengan dua orang perempuan sekaligus. Sedangkan bejo yang kedua, dua perempuan yang sampeyan pacari sama-sama tahu kalau mereka diduakan. Bejo jenis pertama mungkin bisa didapatkan oleh pria-pria lain di luaran sana, namun bejo jenis kedua, hanya pria istimewa yang saya pikir bisa mendapatkannya.

Begini, Nugroho…

Menjalin hubungan dengan dua orang wanita sekaligus, sungguhpun keduanya tahu sama tahu, sebenarnya bukanlah perkara yang selalu menggembirakan. Pada titik tertentu, ia akan menjadi begitu rumit dan dilematis. Kapan? tentu saja saat sampeyan merasa untuk mulai naik ke jenjang yang lebih serius. Karena saat itu lah sampeyan harus mulai memikirkan untuk memilih dan menentukan sikap. Dan agaknya, di fase ini lah sampeyan berada. Sampeyan bingung untuk menentukan pilihan. Apakah memilih A, memilih B, memilih AB, atau memilih melepaskan dua-duanya, alias O. Aduuuh, ini wanita apa golongan darah sih ya.

Jadi begini, Nugroho yang bejo-nya ngaudubillah setan.

Saya selalu meyakini, bahwa kekasih itu, kawan, ia seperti Indomie: Satu kurang, dua kebanyakan. Maka, jika dalam situasi seperti yang sampeyan hadapi, saya akan menggunakan cara yang saya pakai untuk memperlakukan Indomie. Saya lebih memilih untuk mencoba mengenyangkan diri dengan satu Indomie, ketimbang harus mual karena perut saya dipaksa untuk menghabiskan dua porsi Indomie. Dengan mencoba mengenyangkan diri dengan satu Indomie, tentu saya bisa memberikan kesempatan kepada orang lain untuk merebus satu Indomie yang tersisa untuk bisa ia nikmati.

Begitupun dengan kondisi sampeyan sekarang. Saya akan menyarankan sampeyan untuk serius menjalin hubungan dengan satu perempuan saja. Agar apa? agar anda tidak repot. Ingat, salah satu sebab kenapa banyak bujangan merasa putus asa adalah karena banyaknya makhluk-makhluk nggragas seperti sampeyan ini. Yang kemaruk. Yang tak mau berbagai kepada orang lain. Yang selalu ingin punya dua padahal dengan satu pun sudah bisa bahagia.

Kalau kata kakang saya, mas Johnny Depp, “If you love two people at the same time, choose the second. Because if you really loved the first one, you wouldn’t have fallen for the second.” Jika kamu jatuh cinta pada dua wanita dalam waktu yang bersamaan, maka pilihlah yang kedua, sebab jika kamu benar-benar mencintai yang pertama, kau tak akan jatuh cinta pada yang kedua.

Ini mungkin menyakitkan, tapi jika memang sampeyan ingin melangkah ke tahap yang lebih tinggi, cobalah untuk mulai serius memilih salah satu. Gunakan aneka pertimbangan yang menurut sampeyan penting dan butuh. Pilih salah satu yang menurut sampeyan lebih sreg, lebih manteb, lebih rabiable. Pokoknya pilih salah satu yang menurut sampeyan lebih cocok. Saya tak tahu, parameter apa yang sampeyan gunakan, sampeyan lebih tahu akan hal itu.

Sekali lagi, Nugroho. Saran saya, pilih salah satu, seriusi dia, dan jelaskan hal ini kepada dia yang lain.

Kalau poligami saja gimana, Gus? siapa tahu dengan poligami, saya bisa membagi cinta saya dengan adil kepada keduanya?

Poligamu ndasmu, nggak usah sok-sokan poligami. Poligami itu untuk lelaki yang sudah mampu. Ya mampu secara keadilan, mampu secara batin, dan yang jelas, mampu secara nafkah. Lha sampeyan sendiri kan tadi ngomong, “Untuk hidup sederhana saja susahnya minta ampun”, mosok mau poligami. Kasihan nanti istri-istri sampeyan, mereka bakal iri sama istri tetangga, masak istri tetangga mainan hape, sedangkan istri-istri sampeyan cuma bisa main kalkulator sama gembot.


Disclaimer: 
#CurhatMojok menerima kiriman curhat asmara pembaca yang akan dijawab oleh dua redaktur Mojok, Cik Prim dan Agus Mulyadi. Tayang tiap malam Minggu pukul 19.00, setiap curhat yang dimuat akan mendapat bingkisan menarik. Kirimkan curhatmu ke redaksi@mojok.co dengan subject “Curhat Mojok”.

Exit mobile version