Polandia Nggak Bakal Terkenal Sampai Pelosok Dunia Kalau Nggak Ada Egy Maulana Vikri

Polandia Nggak Bakal Terkenal Sampai Pelosok Dunia Kalau Nggak Ada Egy Maulana Vikri MOJOK.CO

Polandia Nggak Bakal Terkenal Sampai Pelosok Dunia Kalau Nggak Ada Egy Maulana Vikri MOJOK.CO

MOJOK.COEuro 2020 Grup E | Polandia vs Slovakia | Cuma mengandalkan Lewandowski saja? Dia aja kalah populer sama Egy Maulana Vikri, legenda Lechia Gdansk.

Muhammad Fariz Kurniawan: Kuncinya di Lewandowski

Polandia, sudah barang tentu, tidak bisa dikatakan sebagai tim unggulan. Menyitir kalimat bijak yang sering dikutip, bola itu bundar, Polandia punya kans berbicara banyak di Euro 2020 berkat keberadaan Robert Lewandowski.

Maksudnya berbicara banyak, ya, minimal lolos ke babak selanjutnya. Melihat peta kekuatan Grup E, cuma Spanyol yang bisa dibilang unggul dari Polandia. Mengandalkan satu pemain memang tidak bijak. Namun, kedatangan Lewy ke Euro 2020 berbarengan dengan performanya yang luar biasa di Bundesliga.

Musim lalu, untuk Bayern Munchen saja, Lewandowski mencatatkan 48 gol dari 40 pertandingan. Saya rasa, istilah “haus gol” itu diciptakan untuk menggambarkan ketajaman Lewandowski, bukan striker lain.

Saya rasa, sebagai negara bukan unggulan, Polandia harus sadar bahwa Lewandowski bisa dimaksimalkan apabila lini pertahanan mereka kokoh. Kebetulan, mantan striker Borussia Dortmund itu bisa bermain di banyak cara. Mau untuk tim yang menguasai bola atau tim dengan ciri serangan balik. Dia bagus di banyak situasi.

Selain Lewandowski, saya yakin kalian banyak yang nggak tahu siapa saja pemain Polandia. Saya aja, yang kebagian menulis soal Polandia nggak tahu banyak. Eh, ketika mencari tahu, ketemu nama-nama yang sulit banget ditulis. Jadi, ketimbang kamu ikutan pusing, mending googling sendiri ya.

Polandia sendiri datang ke Euro 2020 dengan suasana hati yang riang. Mereka cuma kalah 1 kali selama kualifikasi dan tidak pernah kalah di 5 pertandingan terakhir. Performa yang stabil itu akan menjadi kunci bagi tim seperti Polandia yang tak akan pernah diunggulkan.

Konsistensi, kerja keras, dan kesadaran untuk memaksimalkan setiap peluang lewat Lewandowski akan menjadi skenario terbaik Polandia. Lawan perdana mereka adalah Slovakia, tim yang tangguh secara kolektif. Mereka memang cuma lolos lewat playoff, tapi mengalahkan Slovakia terbukti bukan perkara mudah.

Saya sering khawatir ketika tim-tim biasa saja ketemu tim biasa saja lainnya. Kemungkinan menang dan kalah jadi seimbang. Kalau menang dianggap biasa saja, kalau kalah tetap dicaci. Nggak ada istimewanya. Namun, demi melangkah lebih jauh di Euro 2020, Polandia wajib menang secara meyakinkan.

Indi Hikami: Heh Polandia! Tanpa Egy Maulana, sepak bolamu bisa apa?

Robert Lewandowski memang jadi striker yang paling banyak menyumbangkan gol untuk Polandia. Namun, orang-orang hanya akan mengingatnya sebagai seorang pemain yang bermain di Jerman, memenangkan trofi untuk klub asal Jerman, dan menjadi ikon sepak bola Jerman.

Ya boleh saja dia jadi ikon sepak bola nasional Polandia. Tapi dia hanya sebatas ikon nasional dan tidak mendunia. Sebaliknya, ada pemuda berusia 20 tahun dengan jurus tendangan Kelok Sembilan mampu memperkenalkan Polandia hingga ke pelosok Turi, Sleman.

Siapa lagi bocah itu kalau bukan Egy Maulana Vikry. Seorang pemuda yang dikultuskan menjadi “messiah” bagi sepak bola Indonesia dan kini bermain untuk Lechia Gdansk. Saking agungnya bocah ini,  banyak pujian media yang menyebutkannya mampu mendongkrak performa klub teras Polandia tersebut.

Coba baca berita setahun terakhir soal Egy Maulana. Isinya fantastis semuaa. Mulai dari: “Berkat Egy Maulana Vikri Lechia Gdansk Jadi Klub Terpopuler”, “Di Bawah Hujan Salju Egy Maulana Bantu Lechia Gdansk Menang”, dan “Egy Maulana Muncul di Line Up, Lechia Gdansk Menang dan Tembus 4 Besar”. Fantastis bukan?

Paling dahsyatya lagi, Stadion Gdansk tempat Egy Maulana mempertunjukkan kebolehannya bermain bola dijadikan venue final Liga Europa musim lalu! Asal Anda tahu saja, dalam sejarah Polandia, baru kali ini venue final kompetisi tertinggi antarklub di Eropa dimainkan di negara mereka.

Soal karier di timnas juga Egy Maulana punya catatan yang jauh lebih menterang. Dia bisa meraih penghargaan Jouer Revelation Trophee yang prestisius. Sedangkan menurut transfermarket.com, Lewandowski di usia muda hanya main tiga kali untuk timnas U-21 Polandia dan tidak mencetak gol sama sekali. Miris.

Sekali lagi, jangan lupa kalau Lewandowski main di Liga Jerman yang timnasnya kalah dari Korea Selatan di Piala Dunia 2018 lalu. Kalian tahu kan siapa pelatih Korea Selatan yang bisa ngalahin Jerman? Ya pelatihnya Egy Maulana di timnas saat ini!

Sudahlah, fakta-fakta tadi sudah menjelaskan betapa dahsyatnya seorang Egy Maulana bagi sepak bola Polandia, jauh melebihi seorang Lewandowski.  Jadi saran saya, selama masih ada Egy Maulana, Polandia tak boleh sesumbar bisa melangkah jauh di Euro 2020 jika hanya mengandalkan Lewandowski seorang. Percuma!

BACA JUGA Prediksi Skotlandia vs Ceko: Keberuntungan Pasukan Loch Ness dan Sejarah Gemilang Ceko dan ulasan Euro 2020 lainnya.

Exit mobile version