Nggak Arsenal Nggak Makan di Tengah Status Pengangguran Lionel Messi

Nggak Arsenal Nggak Makan di Tengah Status Pengangguran Lionel Messi MOJOK.CO

MOJOK.COKenapa ya Arsenal selalu dikaitkan sama isu terbaru? Sekarang, The Gunners dihubungkan sama Lionel Messi? Artikel ini berusaha menjawabnya.

Fans Arsenal memang harus bersabar hati. Lagi asyik sama transfer klub sendiri, tiba-tiba disambar oleh berbagai akun troll. Bukan akun troll saja, tapi banyak fans klub lain. Seakan-akan, kalau nggak bawa nama Arsenal, sebuah isu nggak akan ramai. Hal ini kembali terjadi ketika Lionel Messi menyandang status pengangguran.

Seperti yang kita tahu, Barcelona gagal mengikat Messi dengan kontrak baru. Padahal, sebelumnya, kontrak baru hingga 2026 untuk Messi sudah tersedia. Tinggal tanda tangan saja. Namun, terjadi turbulensi yang sebetulnya sudah bisa ditebak sejak lama.

Rumor pertama mengatakan bahwa Messi kecewa karena Barcelona gagal merekrut Christian Romero dari Atalanta. Barcelona kalah cepat dari Tottenham Hotspur yang menyelesaikan pembelian Romero dalam hitungan hari saja.

Rumor kedua menyebutkan Barcelona tidak punya dana untuk memenuhi permintaan gaji Lionel Messi sekarang. Masalah keuangan yang sudah “dimulai” sejak zaman Bartomeu. Saking buruknya keuangan Barcelona, Laporta sampai tidak punya pilihan selain jujur kepada Messi.

Mana yang benar? Silakan berspekulasi. Namun, rumor kedua tampaknya yang paling mendekati kenyataan. Keuangan Barca memang kacau sejak zaman Bartomeu. Pembelian pemain “tidak berguna” dengan gaji besar merusak segalanya. Kini, mereka terjebak dalam dilema setelah menyediakan gaji untuk Memphis Depay dan Sergio Aguero. Situasi yang justru jadi “kuncian” untuk masa depan Messi.

Dan, masuklah nama Arsenal di sini….

Saya tahu, memang asyik menulis sebuah berita (gosip) kepindahan pemain. Apalagi si pemain punya nama besar dan disandingkan dengan sebuah klub dengan engagement tinggi. Perpaduan yang bikin kunjungan sebuah media bakal melonjak.

Namun, benarkah engagement Arsenal sebesar itu? Tahukah kamu, untuk klub dari Inggris, engagement paling tinggi masih dipegang Liverpool.

Saat ini, tiga klub dari Inggris yang agak sering disebut bersama kata kunci “Messi” adalah Arsenal, Liverpool, dan Chelsea. Di sini saya mengeluarkan Manchester City dulu karena mereka baru membeli Jack Grealish dengan dana 100 juta paun. Meskipun pada kenyataannya, City masih punya kekuatan untuk ngasih Messi gaji besar.

Berdasarkan data yang bisa kamu temukan lewat ahrefs.com, volume pencarian kata kunci Arsenal kalah dari Liverpool dan Chelsea. Volume pencarian Arsenal sebesar 385.000 per bulan. Sementara itu, volume pencarian Chelsea sebesar 470.000 dan Liverpool mencapai 758.000.

Data kata kunci Arsenal, Chelsea, dan Liverpool (sumber: ahrefs.com).
Data kata kunci Arsenal, Chelsea, dan Liverpool (sumber: ahrefs.com).

Dari sisi Keyword Difficulty, Arsenal menempati urutan pertama dengan nilai 78, Chelsea 43, dan Liverpool 30. Semakin besar Keyword Difficulty, sebuah kata kunci semakin sulit bersaing masuk top 10 pencarian organik.

Bagaimana dengan pencarian kata kunci secara global? Liverpool jauh meninggalkan Arsenal dan Chelsea. Liverpool mencatatkan 18 juta pencarian setiap bulan. Chelsea mencatatkan 7,7 juta pencarian, sementara Arsenal 9,4 juta. Lantas, kenapa The Gunners yang lebih enak dijadikan bahan?

Salah satu alasannya adalah Return Rate kata kunci Arsenal yang mengalahkan Liverpool dan Chelsea. Return Rate Arsenal adalah 6,15. Sementara itu, Chelsea punya 5,09 dan Liverpool 4,94. Return Rate menggambarkan seberapa sering satu user mencari kata kunci yang sama dalam periode satu bulan.

Oleh sebab itu, menggunakan kata kunci Arsenal untuk segala isu cukup menguntungkan. Banyak orang yang rajin kembali mencari kata kunci tersebut dalam satu bulan. Contohnya Mojok sendiri yang agak sering menempelkan kata kunci tersebut sebagai pengiring kata kunci utama. Misalnya ya tulisan ini dengan Messi sebagai salah satu kata kunci yang lagi ramai.

Jadi, pada akhirnya, ungkapan “Nggak Arsenal nggak makan” menemukan kebenarannya. Meski banyak media sadar bahwa menggunakan kata kunci ini agak berat bersaing di palagan halaman pertama Google, tapi ada sisi keuntungan jangka panjang yang dikejar. Kelak, kalau ada isu terkait klub dari London Utara ini naik lagi, artikel yang sama bisa diunggah lagi lewat media sosial. Strategi ini kerap dilakukan Fandom dan beberapa akun olahraga lainnya.

Pada titik tertentu, rasa kesal fans The Gunners memang beralasan. Selalu disebut di segala isu yang sebetulnya nggak ada kaitannya. Namun, di sisi lain, fans Meriam London boleh bangga karena secara global klub ini “hidup secara gratis” di dalam kepala banyak orang. Rent free!!!

BACA JUGA Lionel Messi, Peti Mati Barcelona, dan Tabir Kebusukan Bartomeu dan artikel lainnya dari Yamadipati Seno.

Exit mobile version