5 Kebohongan di Masa-Masa SD yang Pernah Kita Ucapkan

MOJOK.CO Mari bernostalgia pada kenangan-kenangan soal kebohongan-kebohongan yang sering kita ucapkan di masa-masa SD!

Yang namanya masa lalu pastilah selalu mudah dikenang. Perkara indah atau tidak indahnya, itu urusan lain—yang penting mudah aja dulu~

Salah satu kenangan yang everlasting di ruang ingatan kita adalah masa-masa Sekolah Dasar alias SD, yaitu saat kita masih lucu-lucunya dan cupu-cupunya memakai seragam putih merah dan langganan Majalah Bobo. Di umur-umur kritis sekarang, di saat kita harus rela diserbu pertanyaaan “Kapan nikah?” dan “Kapan dapet kerja”, mengenang masa-masa SD bisa menjadi harta karun paling berharga~

Kali ini, Mojok Institute ingin mengajak kamu bernostalgia pada kenangan-kenangan soal…

…kebohongan-kebohongan yang sering kita ucapkan di masa-masa SD!!!

*jeng jeng jeng*

1. “Aduh, aku belum belajar sama sekali, nih, buat ulangan.”

Kalau kalimat ini diucapkan oleh kita-kita yang buku paketnya masih rapi (karena jarang dipakai belajar), duduk di belakang, dan rankingnya juga di belakang, artinya jelas: kita beneran belum belajar dan nilai kita terancam jelek. Tapi, ingat-ingatlah kembali: pasti ada satu orang di kelas yang hobi mengucapkan kalimat ini, memasang wajah panik agar lebih meyakinkan, tapi pas ulangan ngerjainnya cepet selesai (setelah sebelumnya ia memasang ‘benteng’ di sekitar kertas ulangannya biar nggak ada yang nyontek), dan tahu-tahu dapat nilai…

…100!!!

Hadeeeh, orang pintar harus banget pakai siasat melemahkan musuh dulu, ya?

2. “Wah, aku juga belum selesai ngerjain PR. Semoga nanti Bu Guru lupa, ya. Kita diem-diem aja.”

Biasanya, kalimat ini muncul ketika ada PR dan tugas yang super banyak dan bikin anak-anak satu kelas keteteran. Pada masa-masa ini, tak jarang ada seseorang yang (umumnya) cukup rajin dan tekun, tapi mengaku belum selesai mengerjakan PR. Alhasil, bersamanya, kita pun sepakat untuk tidak mengingatkan guru soal tugas yang naudzubillah ini.

Tapi eh tapi, menjelang akhir pelajaran, biasanya muncullah celetukannya kemudian, “Bu, PR yang kemarin jadi dikumpulin?”

Ya Allah, Gusti…

3. “Ma, aku pusing, sakit perut…”

Suatu hari, di sekolah akan ada ulangan Matematika, diikuti dengan latihan Pramuka sampai sore, lalu penilaian Olahraga yang melelahkan. Rasanya, hari itu bakal jadi hari yang panjang dan melelahkan, Ya Lord~

Dengan jurus muka memelas dan sikap lucu-lucu gemash, kita yang masih SD pun mengaduh pada ibunda, berharap beliau akan menuliskan surat izin dan menitipkannya pada teman. Berhasil izin masuk sekolah pun rasanya keren saat itu, ya? Hehe~

4. “Nggak kok, aku nggak kentut atau buang air kecil atau buang air besar di celana!”

Bau-bauan aneh sering tercium di penjuru kelas di masa-masa SD. Beberapa muncul karena hal-hal umum, misalnya petugas kebersihan sedang membakar sampah, tapi beberapa hal lain bisa saja timbul karena…

…manusia-manusia di dalam kelas, alias kita-kita sendiri, yang mungkin saja khilaf mengeluarkan hajat selagi duduk manis di pelajaran bahasa Inggris.

Hehehe. Jorok-jorok, tapi berkesan, kan?

5. “Aku suka sama kamu. Pacaran, yuk.”

Dasar anak SD kecepetan puber, cinta monyet pun bukan hal asing dari kenangan kita di zaman putih-merah. Beberapa anak SD mungkin terang-terangan mengaku suka pada temannya, lalu nembak dan pacaran. Yaaah, zaman dulu, sih, pacarannya anak SD paling pol juga cuma ngobrol waktu istirahat~

Tapi ingat, mylov, tak peduli berapapun usiamu, kalimat di atas adalah serupa candu dan kebohongan yang paling umum diucapkan manusia. Jadi, waspadalah, waspadalah!

Exit mobile version