Dari Manchester United Hingga Barcelona: Summer yang Tidak Spektakuler

Manchester United dan Barcelona MOJOK.CO

MOJOK.COMempertimbangkan soal performa dan rata-rata usia di dalam skuat, Manchester United dan Barcelona berpeluang menyelamatkan keseruan jendela transfer.

Mulai 17 Mei 2019, jendela transfer musim panas sudah resmi dimulai. Klub sudah bisa menyelesaikan pembelian maupun penjualan pemain. Seiring akan dan selesainya liga-liga “membosankan” seperti Serie A hingga Bundesliga, jendela transfer adalah momen-momen greget sebenarnya, yang bisa menyelamatkan gairah suporter menjelang musim baru.

Namun, jangan atur ekspektasi kalian terlalu tinggi. Transfer musim panas kali ini diprediksi jauh dari kata spektakuler. David Ornstein, jurnalis BBC yang punya sumber yang dekat dengan klub, agen, dan pemain mengungkapkan hal itu. Dan percayalah, Ornstein, adalah salah satu jurnalis yang bisa diandalkan.

Lantas, memangnya kenapa transfer musim panas kali ini tidak akan spektakuler? Ada tiga alasan, dan Manchester United serta Barcelona yang bisa mengubahnya. Setidaknya, membuat sedikit letupan di periode awal jendela transfer.

1. Manchester City dan Real Madrid sudah “selesai berbisnis”.

Selain Manchester United, dua klub lain yang langganan boros adalah Manchester City dan Real Madrid. Namun, sejak beberapa musim terakhir, keduanya sudah tidak perlu lagi berbelanja dalam jumlah besar. Mari kita tentukan standar di sini. Katakanlah 300 juta paun, untuk sekali jendela transfer. Atau, kalau terlalu mepet, mundurkan ke dua jendela transfer (+musim dingin).

Akhir musim 2017/2018, Manchester City melepas 10 pemain senior, di antaranya Gael Clichy, Jesus Navas dan Bacary Sagna yang dilepas gratis. Fernando, Kelechi Iheanacho, dan Aleksandar Kolarov yang dilego ke Galatasaray, Leicester City dan AS Roma. Sampai Joe Hart yang dipinjamkan ke West Ham United.

Seiring cuci gudang, mereka membeli Eliaquim Mangala, Nicolas Otamendi, Raheem Sterling, Claudio Bravo, Gabriel Jesus, Bernardo Silva, Ederson Moraes, Kyle Walker, Danilo, dan Benjamin Mendy. Total, The Citizens sudah menguras 500 juta paun lebih. Bagaimana dengan Real Madrid?

Setelah Cristiano Ronaldo hengkang, Real Madrid tak punya “penjaga mental” mereka. Kenapa bisa begitu? Karena mereka sudah bekerja untuk memasukkan pemain muda ke dalam skuat utama sebagai bentuk investasi. Hal ini dilakukan seiring naiknya harga pemain jadi yang semakin hari semakin gila. Sekaya apapun Madrid, tentu mereka tak bisa membelanjakan 300 juta paun per jendela transfer.

Deretan pemain muda yang masuk ke dalam skuat utama adalah Theo Hernandez, Dani Ceballos, Achraf Hakimi, Borja Mayoral, Diego Llorente, Jesus Vallejo, Vinicius, Thibaut Courtois, Alvaro Odriozola, Mariano Diaz, Brahim Diaz, dan Sergio Regullion. Paling anyar, mereka sudah mengamankan tanda tangan Eder Militao (21 tahun-45 juta paun) dan Rodrygo (18 tahun-40,5 juta paun). Luka Jovic? Masih menunggu peresmian.

Nasib masing-masing pemain berbeda. Ada yang menembus tim utama secara reguler, ada yang gagal lalu dipinjamkan, dan terancam dilepas secara permanen di musim panas tahun ini. namun, satu hal yang pasti, Real Madrid sudah “selesai berbisnis”. Bisa jadi, Madrid masih akan mendatangkan satu pemain lagi dengan harga 100 juta paun lebih dan jatah itu mungkin sudah jadi milik Eden Hazard.

2. Manchester United cuci gudang.

Seiring penurunan performa secara keseluruhan, Manchester United bisa jadi masuk dalam fase cuci gudang. Sebuah situasi berdarah-darah yang pernah dialami City beberapa tahun yang lalu. Fokus melepas pemain yang akan Manchester United lakukan terlebih dahulu. Bisa jadi, ada lebih dari lima pemain yang akan dilepas Manchester United.

Mereka adalah David De Gea, Marcos Rojo, Ashley Young, Antonio Valencia, Paul Pogba, Ander Herrera (resmi hengkang), Alexis Sanchez, dan Romelu Lukaku. Yang bisa mendatangkan uang dalam jumlah besar untuk Manchester United hanya David De Gea dan Paul Pogba. Selebihnya? Mungkin Alexis Sanchez dan Lukaku yang bisa menambah dana belanja Manchester United hingga 40 juta paun per pemain.

Manchester United berpeluang tidak akan bermain di Eropa musim ini. Meski begitu, daya magnet klub ini tentu tidak menghilang begitu saja. Namun, situasi itu akan memaksa Manchester United mengeluarkan uang lebih banyak untuk membeli satu pemain. Istilahnya “membeli gengsi” pemain kelas dunia untuk tidak bermain di Eropa selama satu musim.

Deretan pemain-pemain muda berkualitas bisa masuk dalam daftar belanja Manchester United. Mulai dari deretan pemain muda Ajax Amsterdam, hingga pemain lokal. Ini fakta pahit untuk Manchester United. Harga pemain yang ada di sekitar 40 juta paun, bisa naik ke 60 hingga 80 juta ketika Manchester United melakukan pendekatan.

Angka ini masih masuk akal. Kamu tahu, Wilfried Zaha pun dibanderol 100 juta paun. Kalau Manchester United tertarik ke mantan pemainnya, nilai itu tidak mungkin ditawar. Kalau naik malah masuk akal. Oleh sebab itu, transfer musim panas bakal spektakuler ketika Manchester United siap berkubang darah untuk membobol tabungan dan berutang lebih banyak lagi.

3. Barcelona mulai proyek peremajaan.

Saya rasa Barcelona sudah terlambat melakukan proyek peremajaan. Ada banyak sebab, yang paling menonjol adalah keberadaan Ernesto Valverde. Untuk satu dan lain sebab, Barcelona lebih suka melihat Ivan Rakitic bermain ketimbang pemain-pemain akademi mereka yang lebih “taktis” dan layak dapat kesempatan.

Proyek peremajaan harusnya sudah dimulai ketika Neymar dijual Barcelona ke PSG. Namun, mereka malah menghabiskan waktu mengejar Philippe Coutinho, dengan dana belanja 140 juta paun, dan berakhir gagal.

Saat ini, tulang punggung Barcelona sudah berusia 30 tahun, bahkan lebih. Rata-rata usia dan cara bermain Barcelona yang bikin mereka kesulitan mengikuti ritme Liverpool di leg kedua semifinal Liga Champions.

Pemain baru yang sudah Barcelona dapatkan ada dua, yaitu Frankie De Jong (22 tahun) dan Emeron (20 tahun, bek kanan). Namun, kamu tahu kalau baru De Jong yang betul-betul akan masuk tim utama Barcelona. Pembelian pemain muda untuk Barcelona musim depan masih harus dilakukan untuk sektor depan, tengah, dan belakang.

Mereka yang berusia 30 tahun ke atas dan perlu dijual atau dicarikan pelapis adalah Thomas Vermaelen (33 tahun), Luis Suarez (32), Gerard Pique (32), Kevin-Prince Boateng (32), Arturo Vidal (31), Lionel Messi (31), Ivan Rakitic (30), Sergio Busquets (30), dan Jordi Alba (30).

Cukup banyak, bukan? Untuk klub sekaliber Barcelona, mendatangkan pelapis bukan urusan mudah. Suarez, Messi, Pique, dan Busquets jelas tidak tergantikan. Pemain kelas dunia mana saja enggan menjadi pelapis pemain-pemain yang hampir selalu bermain di skema Valverde itu. Ini belum mempertimbangkan soal harga.

Selain empat pemain yang saya sebut di paragraf sebelumnya itu dijual, festival belanja akan sangat terasa di skuat Barcelona. Sama seperti Manchester United, Barcelona bisa menyelamatkan transfer musim panas kali ini.

Exit mobile version