Tolong, Tata Kabel Semrawut di Kota-kota Besar

Tolong Tata Kabel Semrawut di Kota-kota Besar. MOJOK.CO

Ilustrasi Tolong Tata Kabel Semrawut di Kota-kota Besar. (Mojok.co)

Kabel yang tidak tertata alias semrawut menghiasi hampir di setiap kota besar yang pernah saya kunjungi, sebut saja Jakarta, Jogja, Surabaya, hingga Denpasar. Kabel semrawut itu biasanya makin buruk dengan baliho berukuran kecil hingga besar. Pemandangan ini mengganggu pandangan saya. Sesekali saya mengalihkan pandangan saya ke depan saja, tidak ke atas untuk karena akan melihat baliho dan kabel -kabel semrawut.

Hingga detik ini saya tidak mengerti, mengapa dalam satu tiang banyak jenis kabel yang melilit? Kenapa kabel di sisi kanan menyeberangi kabel di sisi kiri jalan? Begitu juga dengan ramainya kabel-kabel yang membentang pada rumah atau toko seseorang. Saya merasa tidak ada nilai estetika atau kerapiannya sama sekali.

Belum lagi baliho-baliho atau spanduk kecil menarasikan iklan sebuah produk hingga promosi caleg menjelang tahun Pemilu 2024. Itu semua terbingkai dalam satu pemandangan bersama kabel-kabel ruwet tadi. Rasanya ingin merapikan semrawutnya kabel dan baliho tadi, tapi saya hanya masyarakat biasa yang tidak punya wewenang atas keindahan di kota-kota besar tadi.

Kabel semrawut, contohlah Gianyar

Oleh karenanya saya ingin menyampaikan uneg-uneg ini kepada mereka yang berwenang untuk menata kabel-kabel dan baliho di kota-kota besar di Indonesia. Contohlah, Gianyar, mayoritas kabel di Gianyar telah ditanam di bawah tanah, hingga tata letak spanduk dan baliho pun saya lihat sudah teratur di kabupaten yang terkenal dengan gudangnya seniman dari Pulau Dewata, Bali ini.

Permasalahan mengatur tata kota memang kompleks. Saya mengerti permasalahan yang mesti ditangani oleh pemangku kepentingan di kota- kota besar tak hanya kabel semrawut.

Namun, jika para pemangku kepentingan telah membuat kebijakan tata kota sedari lama. Khususnya mengenai kabel-kabelan, mohon segera untuk disosialisasikan ke masyarakat dan mencari solusi yang tepat dan cepat. Permasalahan kabel semrawut sejauh yang saya lihat, belum menemukan solusi yang cepat dan tepat dalam implementasinya.

I Gusti Ngurah Krisna Dana, krisnadana1997@gmail.com, Graha Santi, Sidakarya, Denpasar, Bali

BACA JUGA Andai di Malang Ada Bus Terintegrasi dan keluh kesah lagi dari pembaca Mojok di Uneg-uneg.

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

Exit mobile version