Single Mom dan Pertanyaan Soal Urusan Ranjang

single mom mojok.co

Ilustrasi Surat Orang Biasa (Ega Fansuri/Mojok.co)

Saya berusia 38 tahun sudah 8 tahun menjadi single mom, banyak yang mem “wow” kan keadaan saya. Para perempuan, khususnya ibu- ibu mempertanyakan bagaimana saya mengatasi kesepian karena tidak bersuami karena selalu sendiri.

Para tante, dan sepupu memperingatkan saya bahwa tidak sebaiknya saya selalu sendiri, saya harus segera menemukan pendamping yang bla bla bla untuk menemani di hari tua saya.

Bukannya tanpa alasan saya masih setia dengan kesendirian saya. Bukan tidak pernah saya mencoba dekat dengan laki-laki. Tapi beberapa kali tidak pernah berhasil. Kenapa? Kamu nanyaaek? Kamu bertanyaek-tanyaek? Karena mereka selalu berusaha mengambil keuntungan dengan situasi saya sebagai seorang single mom.

Contohnya ketika saya bilang berapa lama saya sudah menjanda, mereka akan bertanya apa saya bisa menahan tidak melakukan hubungan sex? Bagaimana saya mengatasi kebutuhan biologis saya? Selalu seputar itu. Dan Para laki-laki mulai mempromosikan dirinya dengan embel-embel “aku bisa memuaskanmu di ranjang”.

Bah! apa mereka pikir perempuan selalu butuh itu? Apa hanya sex yang ada di pikiran perempuan? Atau hanya sex yang ada di pikiran laki-laki?

Kadang pikiran gila saya sering kali ingin mengembalikan pernyataan mereka, “Biasanya tong kosong nyaring bunyinya” yaa..if you know what I mean. Tapi saya khawatir mereka akan mengajak saya untuk membuktikannya, hahaha.

Apakah saya yang terlalu kaku menghadapi masalah hubungan laki-laki dan perempuan ini? Bukannya saya sok suci atau narrow minded, tetapi untuk saya seorang ibu tunggal, menjadi role model yang baik untuk anak laki-laki saya adalah tujuan hidup saya.

Saya tidak bisa menyerahkan masa depan saya kepada laki-laki yang hanya ingin memuaskan saya di ranjang. Yang saya butuhkan seorang teman hidup dan imam dan contoh gentleman untuk anak saya.

Kalau saya bisa menjadi keduanya untuk anak saya kenapa saya harus bersama dengan laki-laki yang otaknya selalu berada di antara kedua pahanya?

Tolong lah, jangan mentang-mentang kami janda terus kalian pikir dengan mengencani kami adalah jalan pintas mendapatkan sex gratis. Oh no… think again.

Justru single mom yang mengatasi masalah hidupnya sendiri membutuhkan lebih dari omong kosong tentang ranjang. Walaupun saya paham itu adalah sebuah kebutuhan, tapi membesar-besarkan urusan ranjang dengan banyak kata-kata cuma menghilangkan kesakralan sex itu sendiri. Buat saya loh yaa. Belum tentu buat Anda juga begitu kan?

Wulan
Tangerang
Tia.listianawulan@gmail.com

Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini

Exit mobile version