Benarkah Bahagia Itu Pilihan?

bahagia mojok.co

Ilustrasi Surat Orang Biasa (Mojok.co)

Minggu lalu saya telah menyelesaikan membaca sebuah novel untuk kedua kalinya. Novel karya Arie Sudibyo dengan judul Roro Jonggrang. Terdapat sebuah kalimat yang pada ujungnya membuat saya banyak berpikir: “Bahagia itu keinginan, menjalani kehidupan adalah kewajiban.”

Betul sekali! Saya menyadari bahwa apa yang saya inginkan adalah kebahagiaan. Namun, bagaimana jika yang membuat kita bahagia justru sulit digapai atau bahkan tak mungkin diraih?

Saya mungkin salah satu yang tak setuju dengan kata-kata bijak “bahagia adalah sebuah pilihan”.

Bagi saya, itu semua hanyalah omong kosong. Saya lebih setuju bahwa kebahagiaan dan kesedihan merupakan satu paket dalam hidup.

Dulu saya pernah berpikir untuk menjadi seorang dokter. Saya paling senang memperdalam ilmu pengetahuan alam hingga mengikuti berbagai kompetisi natural science di sekolah bahkan sampai ke tingkat provinsi.

Saya merasa jika impian tersebut dapat terwujud akan membuat saya bahagia. Tapi, pada akhirnya saya harus menerima kenyataan.

Karena beberapa hal, saya justru melanjutkan pendidikan di salah satu sekolah kejuruan dan mengambil jurusan akuntansi.

Jelas, saya tak mungkin bisa mewujudkan impian menjadi seorang dokter. Karena langkah yang saya ambil bukan lagi di tangga yang sama.

Sama sekali tak menyangka hal tersebut akan saya alami. Saya merasa sedih? Tentu saja! Itu adalah salah satu bagian kesedihan yang pernah saya rasakan.

Nasib tidak bisa saya kendalikan. Begitupun kesedihan atau kebahagiaan tidak bisa saya pilih.

Suka tidak suka kesedihan dan kebahagiaan akan selalu dialami oleh setiap manusia. Termasuk saya, karena saya juga seorang manusia hahaha…

Namun, seperti yang tertulis pada novel Arie Sudibyo, pada akhirnya setiap manusia tetap harus menjalani kehidupan yang menjadi kewajibannya.

Secara perlahan saya harus belajar mengikhlaskan. Kemudian berusaha mencari jalan lain untuk membuat saya bahagia.

Menjadi dokter bukan satu-satunya cara membuat saya bahagia. Kenyataannya, saat ini saya masih enjoy bisa melanjutkan pendidikan tinggi dengan prodi manajemen.

Intan Pandini
Blora, Jawa Tengah
ipandini0@gmail.com

Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini

Exit mobile version