Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan 

Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan  MOJOK.CO

Ilustrasi Uneg-uneg dari Anak SMP yang Kesel Setengah Mati pada Menteri Pendidikan. (Mojok.co)

Begini, aku ini anak SMP yang tinggalnya di Depok, sekolahnya di Jakarta. Katanya sih, sekolah di Jakarta lebih menjamin. Tapi, ada satu sistem yang bikin aku kesel setengah mati sama menteri pendidikan, Mas Nadiem Makarim. Soal umur. 

Oke, mungkin pendidikan di Indonesia sekarang ini lebih fokus ke pemerataan supaya semua orang bisa sekolah. Tapi bukanya kalau begini yang umurnya kecil jadi tidak bisa sekolah? 

Jujur saja sebagai anak SMP kelahiran 2008 yang entah bagaimana sudah mau lulus SMP ini, aku agak was-was sama kebijakan nyeleneh ini. Kalau umur 14 tahun sudah bisa lulus, kenapa harus mendahulukan yang 18 tahun? 

Bahkan temanku ada yang 17 tahun masih duduk di kursi SMP. Gila betulan ini, begitu pikirku waktu tahu umurnya jauh di atasku. Tapi memangnya perlu ya, sistem umur di PPDB? 

Apa se-berpengaruh itu sama kualitas pendidikan di Indonesia? Ah satu lagi, entah ini efek sel otakku yang belum matang atau bagaimana, tapi aku pun kurang setuju sama sistem zonasi sekolah. 

Ya walaupun, tujuanya jelas. Supaya semua sekolah sama rata. Tapi kalau begitu, kenapa di penerimaan PTN nama sekolah menjadi pertimbangan? 

Lagipula slot zonasi sekolah ini besar sekali, aku sampai merasa harus memungut kembali impianku untuk bisa SMA negeri di Jakarta. Sudah umurku kecil, nilai pun tidak seberapa, agaknya kalau masuk prestasi pun, akan kegeser sama yang tua. Ah, bingung. Tinggal berdoa yang terbaik untuk diri sendiri deh, kalau begini.

Khalis Depok, Jawa Barat 

BACA JUGA Uneg-uneg dari Sarjana Pendidikan yang Dituntut Kerja Kantoran dan Jadi PNS dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini

Exit mobile version