Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Yang Suka Mengeluh One Piece Sering Break Adalah Pembaca Nggak Tahu Diri!

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
27 Agustus 2020
A A
alasan one piece sering break sekarang sering break chapter baru mojok.co

alasan one piece sering break sekarang sering break chapter baru mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

One Piece lagi, One Piece lagi. Selalu saja ada yang menarik dari manga satu ini. Mulai dari ceritanya, misteri cewek-cewek yang selalu digambarkan cantik, sampai ulah fans yang suka sekali menghadirkan teori out of the box saat menerka jalan pikiran Eiichiro Oda.

Saya sebagai penikmat garis abu-abu yakin, manga ini emang paling kompleks daripada manga lain. Banyak sisi misterius yang memicu fans kepengin berteori. Di aspek tokoh dan alur cerita, One Piece selalu menghadirkan tanda tanya saban kita selesai membaca satu chapter. Kebiasaan Eiichiro Oda menebar plot twist membuatnya pantas ditunggu-tunggu setiap minggu.

Tapi, yah, namanya karya, ibarat bayangan hitam yang membersamai datangnya cahaya, One Piece juga diselimuti bayangan hitam fans pembaca gratisan yang nggak tahu diri. Beberapa waktu lalu saya melihat beberapa pembaca mengeluh bosan, jenuh, dan mulai malas dengan One Piece sekarang. Alasan mereka, karena One Piece sering break, lalu ceritanya diulur-ulur jadi membosankan. Ada juga yang merasa ceritanya semakin kusut.

Rilisan chapter akhir-akhir ini memang sering libur. Sebulan bisa rilis hanya dua-tiga kali. Bagi fans nggak tahu diri ini, menunggu dua minggu hanya demi chapter berjumlah sedikit itu menyebalkan. Yeee.

Membaca keluhan mereka bikin saya gedhek. Mereka nggak punya empati apa gimana sih? Apa mereka menganggap Eiichiro Oda ini robot? Apa mereka menganggap di Jepang nggak ada tanggal merah? Apa Eiichiro Oda nggak punya hak beristirahat?

Di beberapa situs dijelaskan, Eiichiro Oda bisa menghabiskan waktu 20 jam sehari untuk menggambar manga One Piece. Dalam sebulan, ia diberi jatah sepekan beristirahat. Tapi bahkan jatah sepekan itu pun seringnya digunakan untuk berdiskusi dengan teman-temanya sesama mangaka atau bertemu asisten-asisten lama hanya untuk bercerita tentang pekerjaan mereka masing-masing.

Maka dari itu, dalam sebulan, One Piece pasti akan mengalami libur rilis karena ada jatah istirahat tadi. Lagian, di Jepang juga terdapat beberapa hari besar yang menjadi libur nasional. Apalagi di masa pandemi saat ini, otomatis Weekly Shonen Jump akan mengurangi produksi majalahnya, lah wong lagi pada WFH.

Kalau memang bagi mereka One Piece semakin ruwet, membosankan, serta nunggunya kelamaan, kenapa mereka tidak nonton Masha and The Bear saja atau duduk manis dengan ponakan sambil menonton Upin Ipin? Mereka ini kok ya aneh. Kayak nggak ada aktivitas lain selain menunggu chapter baru rilis.

Baca Juga:

Seandainya Masih Hidup, Mungkin Begini Tanggapan Gus Dur terhadap Pengibaran Bendera One Piece

7 Drama Korea Terkenal yang Sebenarnya Adaptasi Dorama dan Manga Jepang

Perilaku protes mereka adalah wujud nyata dari egoisme dan arogansi. Sebagai pembaca yang hanya nunggu manga gratisan dirilis online dan tidak pernah membeli komiknya, mending tidak usah banyak bacot.

Bagi saya pribadi, dengan One Piece sering break, saya justru semakin menikmati manga ini. Rasa tidak ingin cepat mati sebelum menuntaskan membaca kisah akhir manga ini. Bayangkan, setelah capek bekerja seharian, kemudian muncul notifikasi chapter terbaru. Bahagia sekali meski satu chapter dibaca selesai dalam lima menit.

Tapi bagi mereka yang tetap keukeuh dengan protesnya karena kondisi yang nggak ada kerjaan, cuma nungguin rilisan baru, saya sarankan baca atau nonton ulang One Piece dari awal. Diulang- ulang terus sampai hafal semua karakter, senjata, dan nama-nama tempatnya. Nanti tanpa sadar One Piece akan selesai dengan sendirinya.

Mabok, mabok dah lu.

BACA JUGA One Piece, Manga Terbaik di Dunia, Adalah Tempat Terbaik Belajar Diskriminasi dan tulisan Muhamad Fauzi Zakaria lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2020 oleh

Tags: mangaone piece
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Mahasiswa Magister Sains Ekonomi Islam UNAIR, suka ngomongin ekonomi, daerah, dan makanan.

ArtikelTerkait

sulong form wano kaido arc mojok

Sulong Form Nekomamushi dan Deklarasi Perang dari Luffy: Review One Piece Chapter 987

8 Agustus 2020
One Piece, dari Liberalisme Bajak Laut Sampai Revolusi

One Piece, dari Liberalisme Bajak Laut Sampai Revolusi

25 Januari 2020
Kutipan-Kutipan One Piece yang Tidak Kalah Quotable dari Tetralogi Bumi Manusia

Kutipan-Kutipan One Piece yang Tidak Kalah Quotable dari Tetralogi Bumi Manusia

17 Januari 2020
Apa Benar Wibu Itu Bau Bawang?

Apa Benar Wibu Itu Bau Bawang?

26 Januari 2020
kozuki oden mojok

Misteri di Balik Kemunculan Kozuki Oden: Review ‘One Piece’ Chapter 1007

13 Maret 2021
3 Persamaan Kozuki Oden dengan Gus Dur yang Bikin Mereka Layak Dikagumi terminal mojok.co

3 Persamaan Kozuki Oden dengan Gus Dur yang Bikin Mereka Layak Dikagumi

18 Februari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.