Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Yang Paling Nyesek Dari “Harusnya Aku yang di Sana”

Rizky Kurnia Rahman oleh Rizky Kurnia Rahman
16 September 2019
A A
Harusnya Aku yang di Sana

Harusnya Aku yang di Sana

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu yang lalu, saya lupa kapan pastinya, beranda Facebook saya agak dipenuhi dengan video-video dengan diiringi lagu “Harusnya Aku yang di Sana” dari Armada. Video itu menampilkan seorang laki-laki patah hati ditinggal menikah pacarnya. Tragis, dia justru menjadi fotografer di acara pernikahan mantannya tersebut. Mukanya terlihat seperti udang rebus, tidak karu-karuan menyaksikan bekas kekasihnya itu kini sudah halal, tapi sama orang lain!

Dalam video lain, ada laki-laki juga yang menjadi tamu acara pernikahan. Ini juga mantannya si pengantin perempuan—ya iyalah, masa yang satunya? Lebih unik lagi, si laki-laki ambyar—istilah patah hati kaitannya dengan Didi Kempot—malah nyanyi lagu “Harusnya Aku yang di Sana” itu. Akhirnya, kesan acara jadi malah seperti curhat abis. Laki-laki itu sedang patah hati dan ingin membagikan patah hati itu ke semua yang hadir. Share the broken heart!

Sudah Begitu Mi Cinta

Saya memberikan subjudul seperti di atas dengan logat Sulawesi, pakai kata sandang “mi”. Yang namanya patah hati, pastilah juga diakibatkan oleh cinta. Dunia ini ‘kan sudah begitu adanya. Ada yang diterima, ada juga yang ditolak. Saling berkebalikan. Ketika sudah mencintai seseorang, maka bersiaplah untuk dua kemungkinan. Diterima atau ditolak. Kalau tidak mau menerima keduanya, atau salah satunya, maka janganlah mencintai! Kan ngono toh, Dab!

Kehadiran lagu-lagu bertema patah hati, macam Armada atau yang lainnya, bahkan Didi Kempot, justru makin menjerumuskan perasaan bagi si patah hatier alias si pelaku patah hati. Dia malah semakin menenggelamkan diri dalam perasaan terhanyut, kalut, semrawut, pada akhirnya bisa susah kentut. Semangat hidup jadi meredup, tidak lagi tertarik minum sirup. Itu semua karena broken hati alias patah heart.

Dari Lagu

Sebenarnya, saya sendiri memang tidak suka mendengar lagu atau musik, karena saya mengikuti fatwa ulama. Silakan cari sendiri kalau yang ini. Namun, kalau dari judulnya, harusnya aku yang di sana, itu memang seakan-akan bermakna bahwa kita lebih baik daripada jodoh si dia. Merasa bahwa kita akan lebih menjanjikan kebahagiaan yang sejati, memberikan segalanya, tidak pernah membuatnya sedih atau sengsara, setia sampai mati. Kira-kira seperti itulah.

Makanya, dari lagu itu, si pelaku merasa bahwa kenapa kamu pilih menikah sama dia? Kamu menikah saja sama aku. Dia itu tidak ada apa-apanya dibandingkan aku. Kalau kamu nikah sama dia, maka akan merana hidupmu. Susah. Sedih. Aku yang jadi pembawa kebahagiaan untukmu. Lagi-lagi paragraf ini ditutup dengan kalimat seperti paragraf di atasnya. Kira-kira seperti itulah.

Baca Juga:

Kopi Lelet Lasem Itu Bukan Kopi, tapi Wujud dari Rasa Sakit Ditinggal ketika Sudah Sayang-sayangnya

Kalau Peterpan Reuni Nanti, Andika dan Vokalis Bayaran Wajib Menyanyikan 5 Lagu yang Paling Membekas di Ingatan Fans Ini

Padahal, lebih baik mana kita yang merasa lebih pantas jadi pendamping hidupnya atau takdir Allah? Kalau ada yang jawab lebih baik yang pertama, maka otaknya perlu install ulang karena sudah terjangkiti virus berbahaya. Sedangkan bila memilih yang kedua, maka bukan berbahaya, tetapi berbahagia. Disadari betul-betul bahwa semua itu sudah ketetapan Allah.

Dan, untuk masalah patah hati ini memang dirasakan oleh orang yang sukanya ngajak pacaran, tidak mau menikahi. Pantas dong sampai patah hati! Coba kalau cinta itu dibawa ke jenjang pernikahan, maka Insya Allah bahagia akan lebih dirasakan. Patah hati di pernikahan ujungnya adalah cerai. Namun jelas, orang bercerai tidak akan segampang minta putus waktu pacaran. Bener ‘kan?

Mungkin sekilas, kesedihan itu tampak ketika menikah, bisa dari sudut matanya atau sudut mata kita. Namun, perlahan, seiring waktu, cinta itu akan menemukan bentuknya. Apalagi cinta yang halal. Cinta yang haram itu juga nikmat, tapi cuma sesaat. Ibaratnya minum sirup, manisnya dapat, tapi lama-kelamaan bisa muncul penyakit gula!

Menangis ketika malam pertama, karena berjodoh bukan dengan orang yang dulu dipacari atau minimal diinginkan sebelum menikah, wajar dan manusiawi juga. Akan tetapi, orang yang berada di hadapan kita, itulah jodoh kita. Allah sudah mengaturnya dengan sebaik-baiknya. Mau nolak bagaimana? Kalau pun jodoh, biar terpisah 7 lapis bumi, tetap akan ketemu juga! Tunggu, sepertinya perumpamaan terlalu lebay, deh. Intinya seperti itulah, jodoh akan menemui kita, sekarang atau nanti.

Nah, Ini yang Paling Nyesek

Okelah, patah hati tidak harus seputar cinta. Melamar kerja, ditolak, itu patah hati juga namanya. Daftar jadi caleg, tidak lolos, jelas patah hati. Apalagi? Pokoknya sesuatu yang sebelumnya kita harapkan untuk didapatkan atau dimasuki, kenyataannya kok berbeda, patah hati akan selalu setia menghampiri. Namun, patah hati apa sih yang paling nyesek?

Lihat lagi judul lagu Armada, “Harusnya Aku yang di Sana”. Keadaan paling menyedihkan, paling sengsara, paling luar biasa berat, ternyata bukanlah di dunia ini. Tapi justru di akhirat nanti. Kita tahu bahwa di akhirat itu cuma ada dua, surga dan neraka. Kalau bukan masuk surga, jelas masuk neraka. Sebaliknya, tidak masuk neraka, pastilah di surga.

Bayangkan bila ada orang yang masuk neraka, melihat kenikmatan yang luar biasa dari penghuni surga, maka dia pun bernyanyi, “Harusnya Aku yang di Sana.” Mendapatkan siksaan bertubi-tubi, keras luar biasa, tapi ditampakkan penghuni surga yang bersenang-senang dengan para bidadarinya, nyesek banget nggak pada saat itu? Oh, jelas banget dong! Super nyesek banget! Itulah patah hati yang betul-betul patah hati.

Makanya, ketika di dunia ini sedih karena ditinggal mantan menikah, salahkan diri sendiri dulu dong. Ini pasti ada hikmahnya. Salah sendiri terlambat maju! Tidak mungkin Allah kasih ujian seperti itu kalau tidak ada sesuatu kebaikan di baliknya. Namun, itu masih mendingan, sangat mendingan, karena masih di dunia. Kita juga masih hidup. Masih ada kesempatan untuk introspeksi diri, menata diri lebih baik, selanjutnya move on, menjemput jodoh yang terbaik buat kita.

Sedangkan ketika sudah di akhirat, keadaan akan sangat berbeda. Iri yang paling iri adalah penghuni neraka kepada penghuni surga. Namun, sudah terlambat pada saat itu. Sudah susah sekali keadaan berubah. Mau sampai begitu? Jelas tidak lah yauw! (*)

BACA JUGA Support Your Local Brand: Kok Harganya Nggak Support Customer, Sih! atau tulisan Rizky Kurnia Rahman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 September 2019 oleh

Tags: ditinggal menikahHarusnya Aku yang di SanalaguMantanPacaranputus
Rizky Kurnia Rahman

Rizky Kurnia Rahman

Seorang blogger dan penulis jempolan, maksudnya suka nulis pakai jempol.

ArtikelTerkait

Museum Date di Museum Sonobudoyo Jogja, Ide Kencan yang Nggak Bikin Kantong Jebol. Cocok untuk Kaum Mendang-mending Mojok.co

Museum Date di Museum Sonobudoyo Jogja, Kencan yang Nggak Bikin Kantong Jebol. Cocok untuk Kaum Mendang-mending

7 Februari 2024
Tradisi Cari Jodoh Orang Wakatobi yang Lebih Tokcer dari Tinder terminal mojok.co

Film 500 Days of Summer Bikin Saya Percaya Nggak Ada yang Namanya Jodoh

11 Maret 2020
Membedah Isi Kepala Manusia yang Hobi Menggantungkan Hubungan Asmara terminal mojok.co

Kalau Orang Belum Pernah Pacaran Memangnya Kenapa?

10 Desember 2020
gunung gamalama ternate lagu indonesia timur anak rantau kuliah mojok

6 Lagu untuk Anak Rantau Indonesia Timur yang Tak Bisa Mudik, Auto Kangen Rumah

26 April 2020
Alasan Historis, Logis, dan Klinis di Balik Kecintaan Pada Momen Ambyar terminal mojok.co

Tentang Mantan yang Tak Bisa Digantikan Pasangan Anyar

13 Mei 2019
Kopi Lelet Bukan Kopi, tapi Perwakilan Patah Hati (Unsplash)

Kopi Lelet Lasem Itu Bukan Kopi, tapi Wujud dari Rasa Sakit Ditinggal ketika Sudah Sayang-sayangnya

27 Juli 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.