Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Yamaha X-Ride: Motor Matic Terbaik yang Nggak Pernah Jadi Primadona, tapi Selalu Jadi Idola Para Boncengers

Budi oleh Budi
10 Desember 2025
A A
Yamaha X-Ride: Motor Adventure yang Cocok buat Pacaran, Super Nyaman meski Tampilan Gahar!

Yamaha X-Ride: Motor Adventure yang Cocok buat Pacaran, Super Nyaman meski Tampilan Gahar! (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Buat saya, pernah ada satu motor yang rasanya seperti saksi hidup, bahkan semacam pihak ketiga yang merestui sebuah hubungan. Namanya Yamaha X-Ride. Kebetulan yang saya pakai waktu itu tahun 2018. Motornya lumayan compact, tapi bisa melibas kontur jalan seburuk janji politisi.

Zaman itu, pilihan motor trail matic nggak banyak. Anak muda yang pengen tampil gagah tapi tetap santai cuma punya satu kandidat terjangkau terjangkau bernama X-Ride. Tapi entah kenapa, motor ini jarang dilirik. Kalah gegap gempita sama Beat Street, atau motor-motor yang katanya “mewah tapi tetap irit”. Padahal, ini motor yang enak banget. Suwer.

Saya dulu pakai motor ini lumayan lama. Dipakai main Kudus–Semarang berkali-kali, tanpa hitung jarak, tanpa hitung berapa kali mampir beli bensin.

Yamaha X-Ride memberi ruang untuk cerita. Terutama soal pacar saya dulu, yang kalau saya bonceng pakai X-Ride, selalu bergumam “motor ini nyaman, ya”.

Kenangan dari Kudus ke Semarang: ban bekas, banjir, dan boncengan

Kalau ada rute yang paling saya ingat, tentu Kudus–Semarang. Jaraknya lumayan sih, tapi bukan itu masalahnya. Masalahnya adalah daerah Sayung dan Genuk. Semua orang tahu bagaimana daerah itu kalau banjir, antara jalan raya dan sungai tiba-tiba tidak jelas batasnya.

Saya entah berapa kali “yang-yangan” menerjang banjir pakai X-Ride. Kadang nekat, kadang bodoh, tapi selalu berhasil lewat. Ban 14 inci berukuran 100/70 belakang sementara 80/80 di bagian depan serta kombinasi suspensi agak tinggi yang empuk itu ternyata paduan mantab.

Air sudah sedengkul, tapi motor masih ngibrit pelan, mesin tetap nyala. Dan stang lebarnya bikin X-Ride gampang dikendalikan walau ada ombak dari ban truk yang lewat.

Begitu masuk kota dan jalan kembali normal, X-Ride termasuk motor yang tenaganya ngisi terus. Memang nggak liar, tapi konstan. Pun, ketika diajak nanjak, bukan masalah. Saya sudah buktikan bolak-balik Gunungpati.

Baca Juga:

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

Skripsi, Lari, dan Yamaha Grand Filano: Teman Setia Healing di Sudut Jogja

Namun ada hal yang cukup mengganggu. Tarikan awalnya pas mau pertama jalan itu lho? Abot e gatheli. Tapi pas udah jalan sih enak-enak aja. Tenaganya seperti yang tadi saya bilang, ngisi terus.

Joknya nyaman banget!

Oh iya, saya lebih tepatnya pacar saya dulu suka sekali model jok Yamaha X-Ride. Di jok X-Ride, “orang duduk rasanya tenang,” katanya. Joknya empuk, modelnya pas, tidak melebar aneh. Footstep juga pas di kaki. Yang dibonceng tidak sampai jalan kayak gorila setelah turun.

Hal sepele kayak jok bagi saya penting, lho. Jok motor kadang bisa jadi pemicu pertengkaran. Ada motor yang joknya terlalu licin, bikin boncenger merapat terus, nanti dikira modus. Ada jok terlalu keras, bikin boncenger sakit pinggul apalagi saat nggak sengaja ngantem lubang. Duh, nggak enak. Pantat kayak ditampol seperti yang saya rasakan ketika dibonceng Beat Street.

Untunglah jok X-Ride keset. Jok Anti modus. Nyaman tapi tidak gatel di mata orang. Buat pasangan yang masih pacaran waktu itu, ini nilai tambah.

Selain itu, shock belakangnya juga enak. Tidak mentok walaupun kadang saya boncengan. Rasanya X-Ride monoshock terbaik di kelas matik entry level.

Generasi Baru X-Ride: tak banyak berubah, tapi mungkin itu yang membuatnya tetap fungsional

Setelah bertahun-tahun, Yamaha X-Ride muncul generasi baru. Banyak orang menunggu perubahan. Saya pun penasaran, mungkin desainnya akan lebih sangar? Mesin lebih bengis? Fitur-fitur makin modern? Tapi begitu saya cek, bentuknya sama.

Khas dan nggak banyak berubah. Perbedaan paling mencolok cuma stripping. Semacam penyegaran warna biar kelihatan baru, tapi inti desainnya tetap itu-itu saja. Awalnya saya merasa, “Gini tok nih?”. Tapi setelah dipikir, mungkin Yamaha memang nggak mau merusak resep yang sudah pas.

Yamaha X-Ride dibuat untuk orang yang butuh kendaraan tinggi yang enak dipakai, yang bisa bawa apa saja, ke mana saja.

Stangnya masih lebar. Buat perjalanan jauh, ini penting banget. Bahu nggak gampang pegal—apalagi kalau sedang menjalani misi paling melelahkan di dunia seperti muter-muter kota mencari tempat makan karena pacar jawabnya “terserah”. Percayalah, hanya motor nyaman yang bisa menjaga kewarasan pada situasi semacam itu.

Dan justru sifat nggak berubah itulah yang membuat saya merasa dekat. Ada rasa bahwa X-Ride nggak menjadi sesuatu yang bukan dirinya.

Perawatan Yamaha X-Ride itu gampang, asal rutin dan nggak mager

Bagi saya, Yamaha X-Ride termasuk motor yang gampang dirawat. Selama rajin ganti oli tiap 2.000–3.000 km dan sesekali bersihin filter udara, motor ini bakal tetap tokcer. Apalagi karakternya motor harian-offroad, jadi dia memang dirancang tahan banting.

Memang, yang sering bikin motor rewel itu bukan karena mesinnya rewel, tapi karena pemiliknya abai. X-Ride itu cuma butuh diperhatikan oli, filter udara, kondisi CVT, tekanan ban, udah. Nggak perlu ritual njelimet.

Soalnya, Yamaha X-Ride sendiri pakai mesin yang kontruksinya simpel, pakai mesin 125cc Blue Core, 1 silinder, SOHC, pendingin udara. Artinya dari sisi teknis, jeroannya simpel. Nggak ada radiator, nggak banyak komponen rawan bocor, dan part-part-nya gampang ditemui.

Sudah injeksi pula, jadi bensin lebih irit dan pembakaran stabil. Kapasitas oli juga kecil, sekitar 0,8 liter, jadi biaya servis murah. Dan karena masih ada kick starter, kalau aki mulai lemah pun motor tetap bisa nyala.

Itulah keunggulan Yamaha X-Ride bagi saya. Bisa dibilang tipe matik yang sempurna, namun sayang faktor itu tak menjamin jodoh. Waktu berganti, hubungan saya dengan pacar dulu juga akhirnya selesai. Tapi kalau bicara soal kenangan naik motor, X-Ride masih menang telak dibanding motor apa pun yang pernah saya kendarai setelahnya.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Yamaha X-Ride: Motor Adventure yang Cocok buat Pacaran, Super Nyaman meski Tampilan Gahar!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2025 oleh

Tags: motor matic yamahamotor Yamahayamahayamaha x-ride
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

Yamaha Lexi LX 155, Motor Bahaya yang Bikin Malu Penggunanya (Unsplash) motor yamaha

3 Motor Terburuk dan Terbaik yang Pernah Yamaha Produksi, Bisa Jadi Rekomendasi Kalian Sebelum Membeli!

31 Maret 2024
Yamaha Aerox 155 Connected Nggak Cocok Dijadikan Motor Ojol, Bikin Resah Penumpang Mojok.co

Yamaha Aerox 155 Connected Nggak Cocok Jadi Motor Ojol, Cuma Bikin Resah Penumpang

24 Juni 2024
Yamaha Vixion: Motor yang Mudah Dicintai, tapi Mudah Juga Ditinggalkan Mojok.co

Yamaha Vixion: Motor yang Mudah Dicintai, tapi Mudah Juga Ditinggalkan

23 Juli 2025
Yamaha Lexi LX 155, Motor Bahaya yang Bikin Malu Penggunanya (Unsplash) motor yamaha

Yamaha Lexi LX 155 Bukan Matik Tanggung, tapi Bakal Bikin Malu Penggunanya kalau Papasan sama Kompetitor

2 Februari 2024
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson

Ingat, Motor Kopling Itu Merepotkan, Tak Percaya? Coba Pakai MX King!

1 Juli 2024
Yamaha 125 ZR MOJOK.CO

Yamaha 125 ZR dan Trauma Masa Kecil Berkat Guru Bengis Miniatur Hitler

26 Juli 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

Trotoar Sepanjang Jalan Cikini Raya Harusnya Jadi Standar Seluruh Trotoar di Jakarta agar Berpihak kepada Pejalan Kaki

9 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Pertama Kali Naik Bus Harapan Jaya dari Semarang ke Blitar: AC Bocor, Ban Pecah, tapi Snack Melimpah

Pertama Kali Naik Bus Harapan Jaya dari Semarang ke Blitar: AC Bocor, Ban Pecah, tapi Snack Melimpah

8 Desember 2025
Sisi Lain Tamansari Jogja yang Membuatnya Misterius (Unsplash)

Pengalaman Mengunjungi Tamansari Jogja, Istana Air di Mana Sejarah Kerajaan Berpadu dengan Kehidupan Sosial Masyarakat

8 Desember 2025
4 Menu yang Wajib Dicicipi di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo Mojok.co

4 Menu yang Wajib Dicicipi di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo

6 Desember 2025
Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

Pindang Tetel: Makanan Khas Pekalongan yang Nggak Masuk Akal tapi Wajib Dijajal

8 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Gaji Cuma Rp2 Juta Ludes di Awal Bulan demi Sewa LC, Judi Slot, dan Modif Motor. Biarkan Orang Tua Merana
  • Lupakan Garuda Indonesia, Citilink, dan Lion Air: Naik Pesawat Paling Menyenangkan Justru Bersama Susi Air
  • Siasat Kelompok Pencuri Buku di Jogja: Robin Hood atau Krimininal?
  • Korupsi, Pangkal Penderitaan Buruh dan Penghambat Penciptaan Lapangan Kerja
  • Pengalaman Saya Menjadi Mahasiswa yang Jago Bertahan Hidup di UB, lalu Tiba-tiba Menjadi Pintar ketika Kuliah di UGM
  • Sepekan Lebih Warga di Bener Meriah Aceh Berjuang dengan Beras 1 Kilogram dan Harga BBM yang Selangit


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.