Ada satu nama yang sempat membuat Yamaha berjaya di pasar motor sport 150cc. Namanya, Yamaha Vixion. Lahir di awal 2000-an, kehadiran motor ini sukses menggegerkan pasar otomotif. Bayangkan, di saat kompetitor masih sibuk dengan teknologi karburator, Yamaha datang dengan sistem injeksi. Belum lagi keberanian Yamaha mengusung rangka deltabox yang saat itu cuma bisa ditemui di motor sport kelas atas.
Tak heran kalau kemudian Yamaha Vixion jadi primadona. Anak muda suka, karyawan kantoran juga. Mau dipakai harian, bisa. Dipakai ngacir? Juga bisa. Bahkan, bagi sebagian orang, Vixion adalah motor pertama yang bikin mereka jatuh cinta sama dunia otomotif. Karena apa? Karena sekeren dan segagah itu.
Dan, terjadilah yang seharusnya terjadi. Vixion, menjelma menjadi tulang punggung Yamaha.
Yamaha Vixion menang banyak
Tak salah jika saat itu Yamaha Vixion jadi tulang punggung pabrikan Yamaha di Indonesia. Motor yang lahir pada 2007 ini memang punya spesifikasi yang mendukung kepopulerannya. Dilihat dari tampilan luarnya, motor ini memiliki desain yang ramping, tapi tetap kekar. Jadi, kesan sporty-nya masih terasa, tapi tidak berlebihan.
Itu sebabnya, Yamaha Vixion bisa jadi pilihan lintas generasi. Bapak-bapak anak tiga nggak perlu merasa malu dianggap sok muda kalau pakai motor ini.
Nah, soal ergonomi, Vixion juga menawarkan riding position yang sangat bersahabat. Dia nggak bikin pegal kalau dipakai harian. Kemudian, performa Yamaha Vixion juga nggak bisa dianggap enteng. Mesin 150cc-nya mampu menghasilkan tenaga sekitar 12,2 kW dengan torsi 13,1 Nm.
Alhasil, Yamaha Vixion enak-enak saja kalau buat nyalip truk di tanjakan. Dan yang paling penting, motor ini juga irit bahan bakar berkat teknologi injeksinya. Btw, di tahun-tahun itu teknologi injeksi belum banyak diadopsi oleh kompetitor.
Artinya apa? Yamaha Vixion menang banyak!! Kamu bisa baca puja-puji lebih lanjut soal kendaraan satu ini di sini.
Minim pesaing
Selain punya spesifikasi yang mumpuni, faktor lain yang mendukung popularitas Yamaha Vixion adalah dia hadir di momen yang tepat.
Ketika pasar haus akan motor sport yang terjangkau, stylish, dan punya teknologi lebih modern, Yamaha meresponnya dengan cepat lewat Vixion. Kok ya kebetulan saat itu tak banyak pesaing Vixion. Paling banter pesaing terberatnya hanyalah Honda Megapro. Tapi, Megapro masih karbu. Sementara Vixion? Sudah injeksi, dong. Ini sih definisi tagline tak menghianati produk: Yamaha “Selangkah di Depan”
Selain itu, Yamaha juga rajin melakukan penyegaran. Mulai dari Vixion generasi awal, New Vixion Lightning (NVL), sampai Vixion Advance. Ya, memang sih, soal penyegaran ini, tiap orang beda preferensi. Ada yang suka desain lama, ada yang suka lampu tajam generasi baru. Tapi intinya tetap sama: motor ini punya DNA sport yang membuat orang jatuh cinta.
Tapi, zaman berubah…
Memasuki 2017 ke atas, penjualan Vixion mulai menurun. Pasar motor sport 150cc mengalami kejenuhan. Orang-orang mulai berpaling ke skutik. Terutama skutik yang performanya nggak kalah dengan motor sport.
Belum lagi kompetitor seperti Honda CBR, Suzuki GSX, dan banyak motor-motor naked baru mulai unjuk gigi. Mereka tampil lebih agresif dan kekinian. Sementara Vixion terasa… gimana, ya? Agak telat beradaptasi dengan pasar. Bahkan, banyak yang bilang “itu-itu aja”. Fiturnya pun tidak se-spektakuler rival-rivalnya.
Akhirnya, lagi-lagi, terjadilah yang memang seharusnya terjadi. Penjualan motor ini kian tergerus. Tulang punggung Yamaha pun berpindah ke lini skutik dan moped. Bahkan, nama Yamaha Vixion kini sudah tidak lagi kita temukan di daftar produk yang dijual di laman resminya.
Meskipun demikian, bagi mereka yang pernah menjajal motor Yamaha Vixion generasi pertama, pasti tak mudah untuk lupa begitu saja. Bagaimanapun juga motor ini pernah jadi standar. Pernah jadi impian setiap laki-laki ketika ditanya tentang motor sport pertamanya.
Ah, rasanya… hanya mereka yang pernah merasakan masa keemasan Yamaha Vixion yang benar-benar bisa paham maksud kalimat ini.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Indomobil EMotor Tyranno, Motor Listrik yang Bikin Driver Ojol Cepat Balik Modal Hanya dalam 6 Bulan.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















