Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

Budi oleh Budi
17 Desember 2025
A A
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Siapa sangka, motor yang awalnya saya anggap “ramah buat harian” malah jadi sumber kebocoran keuangan kecil-kecilan. Cerita ini bermula ketika saya memutuskan meminang Yamaha Soul generasi pertama, motor matik lawas yang sekarang harganya sudah ramah di kantong. Waktu itu saya dapat di kisaran Rp 3 jutaan, kondisi masih layak pakai, bersurat, mesin halus. Dalam hati saya mbatin, “ah, buat motor harian, bolak-balik kerja santai, ini sudah lebih dari cukup.”

Awalnya memang terasa menyenangkan. Desainnya masih oke, nggak kelihatan terlalu jadul, dan posisi duduknya pas buat postur saya. Yamaha Soul ini termasuk matik yang ramping, joknya nggak terlalu tinggi, jadi buat orang Indonesia kebanyakan—terutama yang tingginya di bawah 170 cm—motor ini terasa bersahabat. Mau manuver di jalan sempit juga gampang.

Tapi kesan itu pelan-pelan berubah setelah motor dipakai hampir tiga bulan.

Awal mula rasa tekor

Masalah mulai kerasa dari urusan paling mendasar, bensin. Awalnya saya nggak terlalu curiga. Namanya motor seken, mungkin perlu adaptasi. Tapi lama-lama kok aneh. Saya isi Pertalite 20 ribu, besoknya sudah minta isi lagi. Bahkan satu kali saya sampai kehabisan bensin di jalan, gara-gara nggak ngeh. Bukan karena lupa isi, tapi karena ampere bensin mati, jadi indikatornya ngaco.

Di sini saya mulai mikir, “Ini motor kenapa ya?” Padahal rute harian saya nggak ekstrem. Jarak rumah ke tempat tujuan juga nggak jauh-jauh amat. Yang bikin makin heran, sebelumnya saya pakai motor lain dengan kapasitas mesin lebih gede, tapi rasanya nggak seboros ini. Konsumsi bensinnya masih masuk akal. Nah, Soul ini kok minum bensinnyankayak ngorong banget.

Padahal saya cukup paham stigma Yamaha Soul karburator. Dari dulu memang terkenal boros. Tapi jujur, saya nggak nyangka bakal segila ini.

Mesin 113 cc Yamaha Soul yang di luar nalar

Buat yang belum terlalu familiar, Yamaha Soul generasi pertama dibekali mesin 113 cc, satu silinder, SOHC, 2 katup, pendingin udara, dan tentu saja masih karburator. Sistem bahan bakarnya belum injeksi, masih mengandalkan karbu bawaan Yamaha yang ukurannya—kalau boleh jujur—cukup besar untuk kelas mesin segini. Tenaganya di kisaran 8–9 PS, torsi sekitar 9 Nm, dan disalurkan lewat transmisi otomatis CVT.

Secara spek di atas kertas, ini mesin standar motor matik 110–113 cc pada zamannya. Harusnya irit-irit saja, atau minimal wajar. Tapi entah kenapa, di pemakaian nyata, konsumsi bensinnya jauh dari kata bersahabat. Buat harian malah tiap hari minta ngisi bensin, lama-lama dompet meringis.

Baca Juga:

Yamaha X-Ride: Motor Matic Terbaik yang Nggak Pernah Jadi Primadona, tapi Selalu Jadi Idola Para Boncengers

Gear Ultima Wujud Kebohongan Yamaha, Katanya Bikin Motor Matik Ternyata Bikin Tank

Riding experience Yamaha Soul: nggak jelek, tapi biasa aja

Kalau soal rasa berkendara, Yamaha Soul ini sebenarnya nggak jelek-jelek amat, tapi juga nggak istimewa. Tarikannya oke di kecepatan rendah, cocok buat stop-and-go di kota. Handling-nya lincah, bodinya ringan, dan ergonominya enak. Posisi duduk santai, setang nggak bikin pegal, dek kaki juga cukup lega.

Satu hal yang saya suka adalah penggunaan ban ring 14. Ukuran ini bikin motor tetap stabil, tapi masih lincah. Plusnya lagi, ban ring 14 itu gampang banget dicari. Mau ban murah, ban harian, sampai ban model sporty juga banyak pilihannya. Harga pun variatif, banyak yang ramah di kantong.

Tapi ya itu tadi, selain kelincahan dan ergonomi, nggak ada yang benar-benar bikin saya bilang “wah”. Kelebihan paling terasa justru sekarang cuma satu: harga sekennya murah.

Dompet mulai resah, tangan jadi gatel

Setelah beberapa bulan, saya mulai merasa tekor. Bukan karena motor sering rusak, tapi karena kebanyakan bensin sampai bikin emosi juga. Akhirnya muncul pikiran iseng ganti karburator.

Karburator bawaan Yamaha Soul ini ukurannya, menurut saya, terlalu besar, bahkan terasa seperti karbu motor 150 cc. Akhirnya saya putuskan ganti ke karburator Supra 125. Alasannya ya, karena lebih kecil, lebih irit, dan terkenal bandel.

Proses penggantiannya ternyata nggak ribet sama sekali. Saya cuma perlu karburator Supra 125, adaptor manifold dan sedikit modifikasi kabel gas (dipotong, dirapikan, dan dilem Korea biar kuat). Selesai. Nggak pakai drama.

Setting dan hasil pemakaian

Waktu setting karbu, saya juga nggak neko-neko. Setelan jarum skep saya buat di posisi agak boros dikit, yang penting mesin enak. Saya juga sesekali cek warna busi buat memastikan pembakaran masih aman. Nggak putih, nggak terlalu hitam. Aman lah.

Setelah dipakai beberapa hari, hasilnya langsung terasa. Konsumsi bensin jauh lebih masuk akal. Nggak sampai irit banget, tapi jelas lebih hemat dibanding sebelumnya. Isi bensin nggak seintens dulu. Dompet pun mulai agak lega.

Memang, ada sedikit yang kudu dikompromi. Kalau diajak jalan kencang, tarikan si Soul jadi agak kurang lepas. Top speed terasa tertahan. Tapi jujur saja, itu bukan masalah besar buat saya. Wong pemakaiannya juga santai. Saya bukan tipe yang suka geber-geber motor. Nikmatin jalan, sampai tujuan dengan tenang, itu sudah cukup. Banter nguber sopo tho.

Dari pengalaman ini, saya belajar satu hal: motor murah belum tentu murah dipelihara, terutama kalau pemakaiannya harian. Yamaha Soul generasi pertama memang menggoda dari sisi harga dan bentuk. Tapi kalau bicara efisiensi, terutama bensin, motor ini butuh perhatian ekstra.

Untungnya, dengan sedikit akal-akalan dan penyesuaian, motor ini masih bisa diajak kompromi. Ganti karburator jadi solusi yang cukup masuk akal buat saya. Nggak bikin motor jadi sempurna, tapi setidaknya bikin hidup lebih tenang dan dompet nggak terlalu menjerit.

So, buat yang lagi ngelirik Yamaha Soul lawas, cerita ini mungkin bisa jadi bahan pertimbangan.

Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mio Soul GT: Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Desainnya Timeless

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2025 oleh

Tags: harga seken yamaha soulkarburator yamaha soulmotor YamahaYamaha Soul
Budi

Budi

Seorang montir tinggal di Kudus yang juga menekuni dunia kepenulisan sejak 2019, khususnya esai dan fiksi. Paling suka nulis soal otomotif.

ArtikelTerkait

NMAX: Motor Yamaha yang Selalu Bikin Orang Salah Paham (Abdul Fitri Yono via Shutterstock.com)

NMAX Adalah Motor Yamaha yang Paling Bisa Bikin Salah Paham. Dikira Ugal-ugalan, Padahal Memang Sulit Melaju Pelan

16 Maret 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Jupiter MX 135 Temani Masa-masa Kuliah, meski Bagasi Super Mungil dan Kunci Motor Bisa Terbang

12 Juli 2024
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Mio Soul GT: Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Desainnya Timeless

28 Desember 2023
5 Motor Yamaha yang Sebaiknya Nggak Dibeli, Mending Ngonthel Sekalian

5 Motor Yamaha yang Sebaiknya Nggak Dibeli karena Bikin Kecewa, Mending Ngonthel Sekalian

13 Agustus 2024
Yamaha Grand Filano Teman Setia Healing di Sudut Jogja

Skripsi, Lari, dan Yamaha Grand Filano: Teman Setia Healing di Sudut Jogja

24 November 2025
Yamaha Aerox, Motor yang Aneh, Mahal, dan Suspensi kayak Batu (Unsplash) motor matic

Yamaha Aerox: Motor Yamaha yang Aneh karena Mahal, Boros BBM, Suspensi Keras kayak Batu tapi Jadi Favorit Anak Muda

6 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.