Skripsi, Lari, dan Yamaha Grand Filano: Teman Setia Healing di Sudut Jogja

Yamaha Grand Filano Teman Setia Healing di Sudut Jogja

Yamaha Grand Filano Teman Setia Healing di Sudut Jogja

Yamaha Grand Filano adalah gaya hidup anak muda itu sendiri. Ia solid dan tetap asik untuk diajak nongkrong atau healing positif.

Jogja itu romantis, kata orang. Tapi, bagi mahasiswa tingkat akhir seperti Cosmas Damianus (23 tahun) Jogja belakangan ini terasa seperti arena pertempuran. Antara revisi skripsi yang tiada henti dan dosen pembimbing yang kadang sulit ditemui. Rasanya kepala mau pecah.

Di tengah hiruk-pikuk akademik itu, Cosmas menemukan cara terbaik untuk tetap waras, yaitu lari dan trekking tipis-tipis. Entah itu lari sore di seputaran Grha Sabha Pramana (GSP) UGM, atau melipir sedikit ke utara mencari jalur trekking ringan di kaki Merapi saat akhir pekan. 

Ketika saya bertanya apakah dia ikut klub atau komunitas lari, Cosmas mengaku belum ada rencana. “Saya belum bergabung dengan komunitas lari. Rasanya masih lebih enjoy menikmati sendiri dulu. Bebas, tanpa tuntutan pace.”

Nah, selama 5 bulan terakhir ini, ada satu “partner” yang setia menemani mobilitas Cosmas dari kampus, perpustakaan, hingga ke lokasi olahraga. Dia adalah Yamaha Grand Filano Hybrid-Connected. Buat Cosmas, motor ini bukan sekadar alat transportasi, tapi bagian dari lifestyle anak muda yang butuh keseimbangan antara style dan function. Berikut cerita Cosmas.

Bagasi 27 Liter: “Lemari berjalan” untuk si paling sporty

Salah satu alasan utama Cosmas jatuh cinta, dan akhirnya meminang, Yamaha Grand Filano lima bulan lalu adalah bagasinya. Sebagai anak muda yang aktif berkegiatan outdoor, dia punya masalah klasik, yaitu ribet bawa barang.

Dulu, kalau mau lari sore setelah bimbingan skripsi, dia harus membawa tas ransel agak besar yang isinya campur aduk. Antara laptop, buku referensi, dan baju olahraga. Tapi, cerita itu berubah total sejak ada Yamaha Grand Filano.

Yamaha Grand Filano dibekali bagasi super luas berkapasitas 27 liter. Kapasitas ini bahkan lebih besar dari beberapa kompetitor di kelasnya, dan bagi Cosmas, ini bisa menjadi game changer.

Bayangkan skenario harian Comas. Pagi, berangkat bimbingan dengan pakaian rapi kemeja flanel. Di dalam bagasi Yamaha Grand Filano, dia sudah menyimpan “amunisi” lari dengan rapi. Apa saja yang masuk?

Running shoes ukuran 42 masuk dengan mudah. Pakaian ganti satu set jersey, celana lari, dan jaket windbreaker tipis. Handuk olahraga ukuran sedang untuk bilas keringat dan kalau perlu, mandi. Tumbler 600ml masuk dengan aman. Dan pouch kecil, isinya toiletries sabun cuci muka, sabun mandi, sampo, deodoran, dan parfum.

Semua itu masuk ke dalam bagasi dan jok masih bisa tertutup rapat dengan smooth. Fitur lampu LED di dalam bagasi juga sangat membantu ketika saya selesai lari dan hari sudah mulai gelap (sekitar pukul 6 sore di Jogja). Jadi tidak perlu meraba-raba mencari sesuatu.

Bagi kamu yang hobi olahraga tapi malas bawa tas gym besar, bagasi Yamaha Grand Filano ini adalah penyelamat. Motoran jadi lebih aman karena tidak ada tas yang menggantung di stang yang bisa mengganggu keseimbangan.

Fashionable meets functional: Skutik lintas generasi

Ada anggapan kalau motor yang “lucu” warnanya itu cuma buat Gen Z, yang mementingkan OOTD (Outfit of The Day). Tapi setelah lima bulan memakai Grand Filano, Cosmas berani bilang kalau motor ini adalah titik temu sempurna antara Gen Z dan Millennial.

Kenapa Gen Z suka? Jelas karena desainnya. Sebagai representasi Gen Z di ujung tanduk, Cosmas memilih Grand Filano karena desain Classy yang diusungnya. Bentuknya timeless, dengan sentuhan retro modern yang nggak norak. 

Untuk pilihan warna, Cosmas meminang varian Neo dengan warna yang eye-catching. Sangat masuk untuk konten media sosial, katanya. Parkir di coffee shop daerah Prawirotaman atau Kotabaru, motor ini langsung blend-in dengan estetika tempat nongkrong anak muda.

Kenapa millennial (dan generasi di atasnya) juga cocok? Karena fungsionalitasnya. Kakak Cosmas, yang seorang millennial akhir, pernah meminjam motor ini dan dia langsung memuji kenyamanan berkendaranya. 

Posisi duduknya ergonomis, dek kakinya luas, dan bantingannya cukup empuk untuk melibas aspal Jogja maupun jalanan paving blok. Millennial yang biasanya lebih mementingkan “nilai guna” akan merasa motor ini sangat worth it, kata Cosmas.

Yamaha Grand Filano membuktikan bahwa motor fashionable tidak harus mengorbankan fungsi. Ia cantik untuk dilihat, tapi “badak” untuk diajak beraktivitas. Desainnya yang elegan membuatnya tidak terlihat kekanak-kanakan, sehingga tetap pantas dipakai oleh kakak tingkat atau bahkan dosen muda sekalipun.

Fitur canggih yang memahami kebutuhan zaman

Selain bagasi dan desain, ada beberapa fitur lain yang membuat Cosmas merasa Yamaha Grand Filano ini memang didesain untuk generasi yang hidup di era digital dan serba cepat.

Pertama, smart front refuel (isi bensin tanpa turun). Ini fitur favorit kedua bagi Cosmas setelah bagasi. Lubang tangki bensin ada di bagian depan sebelah kiri. 

Jadi, kalau lagi isi bensin di SPBU daerah Gejayan yang antreannya sering panjang, dia nggak perlu repot-repot turun dari motor, buka jok, dan mengganggu barang-barang olahraga yang sudah tertata rapi di bagasi. Cukup tekan tombol, tutup tangki terbuka, isi, dan jalan lagi. Praktis dan sat-set.

Kedua, teknologi Blue Core Hybrid 125cc Yamaha Grand Filano. Awalnya Cosmas nggak ambil pusing soal fitur ini. Namun, keberadaannya ngaruh banget. 

Jadi, fitur electric power assist start memberikan dorongan tenaga listrik saat 3 detik pertama akselerasi. Ini sangat membantu saat stop-and-go di lampu merah perempatan Condongcatur yang terkenal itu, atau saat menanjak ringan menuju jalur trekking di Kaliurang.

Selain itu, konsumsi bensin Yamaha Grand Filano ini irit banget. Untuk kantong mahasiswa yang sedang berhemat demi biaya jilid skripsi, efisiensi bahan bakar Yamaha Grand Filano sangat membantu cashflow bulanan.

Yamaha Grand Filano cocok untuk gadget freak

Ketiga, Y-Connect. Untuk anak muda yang gadget freak, fitur konektivitas ke smartphone via aplikasi Y-Connect bakal sangat berguna. Jadi, lewat vitur ini, kamu bisa memantau kondisi oli dan aki langsung dari HP. 

Yang paling keren, ada notifikasi pesan atau telepon masuk yang muncul di layar speedometer digital (TFT Sub Display). Jadi, kalau dosen pembimbing tiba-tiba WA saat Cosmas lagi di jalan menuju tempat lari, dia bisa tahu tanpa harus menepi buka HP (meskipun ya, bikin deg-degan juga katanya).

Keempat, electric power socket. Di atas lubang bensin, ada soket charger. Ini krusial banget. Cosmas, dan kayaknya banyak Gen Z pada umumnya, nggak terlalu pusing kalau hape lowbat. Bahkan santai aja kalau hape mati. Beda sama millennial yang udah gelisah mau cas hape padahal persenan baterai masih 55%.  

Nah, fitur electric power socket ini bantu banget untuk cas hape setelah seharian di kampus. Sambil jalan ke tempat lari, Cosmas bisa nge-charge hape di Yamaha Grand Filano. Sampai di lokasi, baterai sudah aman buat pasang lagu di earbuds atau nyalakan aplikasi tracker lari.

Grand Filano udah seperti pasangan hidup

Lima bulan bersama Yamaha Grand Filano mengajarkan Cosmas bahwa memilih kendaraan itu kadang mirip memilih pasangan hidup. Harus yang bikin nyaman, mendukung hobi, dan nggak bikin ribet.

Yamaha Grand Filano sendiri mendukung gaya hidup anak muda. Ia cocok untuk segala kebutuhan, solid untuk sehari-hari, dan tetap asik untuk diajak nongkrong atau healing positif.

Grand Filano bukan sekadar motor yang “cantik” di parkiran, tapi “kuda beban” yang tangguh dengan bagasi 27 liternya yang legendaris. Motor ini menjembatani selera fashion Gen Z dengan kebutuhan fungsional ala Millennial.

Jadi, kalau kalian melihat ada Grand Filano parkir di dekat trek lari seputaran Jogja, mungkin itu Cosmas yang sedang healing sejenak dari bab 4 skripsi. Let’s run and ride!

BACA JUGA NMAX “Turbo”: Motor Yamaha yang Bikin Saya Menyesal karena Sudah Pernah Menunggangi, tapi Belum Bisa Memiliki

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version