#3 Pencinta wisata alam dan adrenalin perlu energi effort lebih
Solo mungkin bukan pilihan destinasi yang tepat bagi mereka yang menyukai pemandangan alam dan hiburan ekstrim yang menguji nyali. Kota ini memang lebih menarik untuk eksplorasi budaya, kuliner, hingga sejarah. Itu mengapa, bagi mereka yang ingin melihat pemandangan alam yang asri bisa menepi sejenak ke Karanganyar yang berjarak kurang lebih 1 jam dari Solo.Â
 #4 Liburan di Solo tanpa rencana perjalanan ibarat perang tanpa strategi
Mengandalkan spontanitas dalam liburan memang kadang seru. Akan tetapi, di Solo, cara demikian akan menumbuhkan penyesalan. Meskipun terlihat santai, Solo punya banyak hidden gems yang tersebar sehingga butuh riset singkat agar waktu piknik efisien.Â
Ambil contoh Kereta Jaladara, kereta uap lawas yang melintasi jantung Kota Solo. Jika ingin menjajal ikon Solo ini, wisatawan harus mencermati jadwal operasionalnya. Sebab, Jaladara tidak setiap saat beroperasi untuk umum.
Bagi rombongan kecil atau wisatawan individual, perjalanan baru akan dimulai jika kuota penumpang sudah terpenuhi. Jika tidak, pilihan yang tersisa adalah menyewa kereta secara pribadi dengan biaya sekitar Rp 2,5 juta rupiah. Nominal tersebut jelas menjadi sebuah pengeluaran yang tentu tidak sedikit bila dipaksakan.
Solo memang menarik untuk ditelusuri, tapi untuk beberapa orang dengan kebiasaan atau ekspektasi wisata tertentu, Kota Batik ini mungkin kurang menarik. Sekali lagi, ini bukan soal Solo kota yang buruk untuk dijadikan destinasi wisata ya. Ini semua perkara selera, persis seperti makanan cocok-cocokan. Itu mengapa, sebelum berwisata ke suatu tempat sebaiknya riset kecil-kecilan terlebih dahulu supaya plesir semakin nyaman. Dan, semoga, artikel ini bisa jadi panduan kecil-kecilan kalian sebelum berwisata ke Solo.Â
Penulis: Paula Gianita
Editor: Kenia IntanÂ
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















