Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan Serial

Wiro Sableng: Serial Pendekar Jenaka, Soundtrack Easy Listening, dan Simbol 212 yang Ikonik

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
30 Juni 2021
A A
Wiro Sableng: Serial Pendekar Jenaka, Soundtrack Easy Listening, dan Simbol 212 yang Ikonik terminal mojok.co

Wiro Sableng: Serial Pendekar Jenaka, Soundtrack Easy Listening, dan Simbol 212 yang Ikonik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Indonesia selalu punya tayangan yang menarik untuk ditonton. Adalah serial pendekar yang pada masanya menjadi salah satu tontonan favorit dan selalu dinanti pada setiap minggunya. Salah satu yang paling ikonik adalah Wiro Sableng. Saya ingat betul, serial ini tayang selama satu jam setiap hari Minggu pukul 11 siang setelah semua film kartun selesai.

Tidak bisa tidak. Wiro Sableng adalah serial pendekar terbaik yang pernah ditayangkan di pertelevisian Indonesia. Pembawaannya yang sangat kocak menjadi pelengkap bagi keseluruhan alur ceritanya. Karakternya juga sangat khas. Ia selalu cengengesan di setiap dialognya. Bahkan, saat ia duel dengan para musuhnya, Wiro masih bisa tertawa geli dan memberikan gestur yang membikin para lawan duelnya menjadi mangkel setengah mampus. Di saat itulah kejenakaan setiap adegannya bertambah. Betul-betul pendekar sableng, dari seorang guru yang gendeng.

Siapa yang mau memungkiri bahwa duel antara pendekar yang satu dengan lainnya, divisualisasikan secara apik dan menarik. Termasuk pertarungan antara Wiro dengan para musuhnya. Bagi generasi 90-an, Wiro Sableng menjadi salah satu tontonan yang paling dinanti bagaimana kelanjutan kisahnya. Ia selalu membikin penasaran para penontonnya.

Selain itu, Wiro Sableng punya soundtrack yang sama ikoniknya sekaligus easy listening. Ia enak didengar, mudah diingat, dan sulit dilupakan. Bagi kalian yang pernah menonton serial Wiro Sableng, secara otomatis pasti akan langsung ikut bernyanyi, minimal bersenandung, ketika mendengar intro musiknya yang nge-beat sambil nge-rap gitu.

Belum lagi potongan video yang ditampilkan saat sebelum mulai dan di akhir sebelum acaranya selesai. Ada potongan video “dibuang sayang” yang betul-betul kocyakbet. Rambut palsu yang copot saat adegan berkelahi, delman yang tersungkur ke tanah landai, semuanya masih membekas di memori jangka panjang dan menjadi sumber tawa paripurna saat diingat atau ditonton kembali.

Jika diingat kembali, boleh dibilang, hampir jarang ditemukan ada serial laga asal Indonesia yang soundtrack-nya sangat easy listening. Ia mudah diingat dan menyenangkan untuk dinyanyikan.

Dari sisi alur cerita dan dialog, obrolan antar pemeran sangat ringan dan betul-betul seperti candaan sehari-hari. Meski sulit dimungkiri, beberapa katanya ada yang cukup nakal. Jika Wiro Sableng tayang di zaman sekarang, mungkin akan ada banyak bunyi “tiiit”—sebagai penanda bahwa ada suatu kata atau kalimat yang disensor dengan segala penilaiannya—di beberapa adegannya.

Kan, nggak lucu juga ya, semisal serial pendekar dengan koreografi silatnya yang memukau sekaligus dibawakan secara jenaka, malah kena sensor sana-sini. Termasuk dialog yang mungkin akan diberi tiiit di berbagai adegan.

Baca Juga:

Sisi Gelap Julukan Madiun Kota Pendekar: Terlihat Gagah, tapi Penuh Masalah

Madiun, Kota Pendekar, Kota Pecel, Kota dengan Segudang Julukan

Masih gara-gara Wiro Sableng, saya dan teman-teman sebaya, pada masanya, selalu antusias untuk mengikuti beberapa gerakan bela diri ala-ala pendekar dan jagoan yang selalu muncul. Mulai dari Wiro Sableng sendiri, Anggini, hingga Bujang Gila Tapak Sakti. Semua adalah para pendekar yang punya kesaktian adiluhung dalam serial Wiro Sableng.

Jangan lupakan juga bahwa dengan segala filosofinya, Wiro Sableng punya tato beken dan nggak kalah ikonik bertuliskan “212” di dadanya—yang juga sebagai tempat munculnya kapak andalan berkepala naga tiap kali ingin digunakan untuk melawan musuhnya.

Saat ini, rasa-rasanya tidak berlebihan jika Indonesia membutuhkan tayangan televisi terbaru berupa serial pendekar jenaka, serupa Wiro Sableng. Sebagai alternatif dari tontonan yang itu-itu melulu: sinetron azab-perselingkuhan-perebutan harta, sampai dengan menjual kesedihan orang lain, dan di-monetize secara serampangan.

Tujuan utamanya, bukan untuk menggantikan karakter Wiro Sableng yang sangat legendaris dan ikonik, dengan segala trik saat duel-lelucon-serta gestur jenakanya. Tentu saja, sampai kapan pun, Wiro Sableng akan sulit tergantikan. Melainkan, ini untuk meneruskan kesuksesan dalam memberi hiburan yang menyenangkan bagi para penonton melalui layar kaca.

Selain itu, lumayan kan, bisa sekaligus melestarikan berbagai macam bela diri tradisional yang ada di Indonesia dari duel yang bisa lebih dibuat smooth—tanpa harus berdarah-darah atau ada adegan sadis, misalnya—dan lebih menekankan kepada pengenalan bela diri dengan kearifan lokal melalui cara modern, platform yang lebih luas, dan bisa dijangkau oleh banyak orang.

Jadi, gimana? Sudah mulai terbayang-bayang dan mengingat kembali gestur kocak sekaligus soundtrack Wiro Sableng yang sangat easy listening itu?

Sumber Gambar: YouTube RCTI-Layar Drama Indonesia

BACA JUGA Guru-guru Wiro Sableng Tak Cuma Cocok Ngajar Silat tapi Juga Cocok Ngajar di Fakultas Filsafat dan artikel Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: generasi 90-anHiburan TerminalpendekarWiro Sableng
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Jurus Jitu Menghabiskan 16 Episode Drakor dalam Sehari terminal mojok

Jurus Jitu Menghabiskan 16 Episode Drakor dalam Sehari

7 Juli 2021
Di Kampung Saya, Orang-orang Lebih Suka Main PES Dibanding FIFA terminal mojok.co

Sudah Semestinya Rental PS Hanya Boleh untuk Umur 18+ Saja

24 Juni 2021
Rekomendasi 3 K-drama dengan Karakter Utama Single Mother terminal mojok.co

Rekomendasi 3 K-drama dengan Karakter Utama Single Mother

23 Juli 2021
asal usul berak duduk ala barat mojok

Sejarah Berak Duduk ala Barat dan Budaya Berak sambil Bercengkrama

4 Agustus 2021
kangen band lirik pakai kata bintang mojok

Kenapa sih Kangen Band Suka Pakai Kata Bintang pada Lirik Lagunya?

28 Juli 2021

Sinetron Indonesia Perlu Mengurangi Adegan Ngomong dalam Hati

9 Juni 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba
  • Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya
  • Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur
  • Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.