Villain Bunuh Diri Jadi Ending Drama Korea Paling Menyebalkan bagi Penggemar Drakor

Villain Bunuh Diri Jadi Ending Drama Korea Paling Menyebalkan Bagi Penggemar Drakor

Villain Bunuh Diri Jadi Ending Drama Korea Paling Menyebalkan Bagi Penggemar Drakor (Shutterstock.com)

Villain yang bunuh diri jelang ending drama Korea itu bikin emosi penonton, lho. Harusnya penulis naskah membiarkan para tokoh jahat ini mencicipi siksa pedih di dunia dulu, dong.

Entah apa yang merasuki benak para penulis naskah drama Korea akhir-akhir ini. Namun yang jelas, drakor lagi sering dihujat penggemarnya sendiri.

Hujatan ini dilatarbelakangi oleh banyaknya drakor yang menampilkan premis cerita dan eksekusi yang sempurna di awal cerita. Tapi mulai pertengahan dan jelang akhir cerita, drama Korea tersebut justru tampak sekali nggak matang naskahnya. Banyak drama yang berakhir dengan ending yang disebut penonton sebagai yang sangat buruk.

Salah satu modelan ending yang dipermasalahkan oleh para pemirsa, termasuk saya juga sebetulnya, adalah villain yang bunuh diri. Alih-alih mendapatkan hukuman setimpal atas kejahatannya, yang biasanya berupa pembunuhan, mereka justru mendapatkan akhir yang terlalu enteng. Diskusi soal ini pertama kali dipantik oleh sender anonim di menfess @kdrama_menfess di Twitter.

Oke, mungkin kedengarannya agak janggal. Kok bisa villain bunuh diri jadi ending yang menyebalkan buat para penggemar drakor? Bukannya villain yang bunuh diri sudah mendapatkan akhir yang tragis?

Dalam jagat per-drakor-an selalu ada tokoh hero dan villain

Di drama Korea, pasti ada tokoh yang bertindak sebagai hero, ada juga yang memerankan villain. Drama dengan semua genre, baik itu crime, thriller, maupun romance, hampir dapat dipastikan ada hero dan villain. Mudahnya, peran hero ini berkarakter baik hati sementara villain adalah si jahat.

Hero biasanya memiliki tujuan yang berkaitan dengan villain-nya. Misalnya dengan melakukan balas dendam atau memastikan bahwa kejahatan si villain terkuak. Dalam mencapai tujuannya itu, sudah pasti si hero akan melakukan banyak usaha dan pengorbanan. Penonton yang menyaksikan setiap prosesnya juga akan merasa bersimpati dan berharap si hero bisa mewujudkan cita-citanya.

Drama Korea biasanya dikemas dalam 16-20 episode, terkadang ada yang lebih dan kurang. Bayangkan jika selama belasan episode itu penonton benar-benar mendukung usaha yang dilakukan si hero, tapi akhirnya pupus karena si villain bunuh diri. Tujuan hero jadi nggak tercapai dan pengorbanannya jadi sia-sia. Penonton sudah harap-harap cemas, berharap kekejaman villain terbalas, tapi ending-nya bikin malas dan nggak puas.

Tercatat sudah banyak sekali villain yang sudah mati di tangannya sendiri lebih dulu sebelum hancur berkeping-keping. Terbaru ada Ji Dong Hee (Shin Jae Ha) di Crash Course in Romance dan Ibu Suri (Kim Hae Sook) di Under The Queen’s Umbrella. Sebelum-sebelumnya ada Nam Gyu Man (Namgoong Min) di Remember, Cho Tae Sub (Lee Geung Young) di Again My Life, dan Park Kwang Soo (Kim Kap Soo) di K2.

Penonton drakor memegang prinsip “mata dibalas mata, gigi dibalas gigi”

Kami sebagai penonton drakor pengin sekali menyaksikan si villain mendapatkan karma atas kejahatannya. Kami juga pengin mereka merasakan rasa sakit yang para korbannya alami dan berakhir membusuk di penjara. Bisa dikatakan sebagian besar penonton drakor memegang prinsip “mata dibalas mata, gigi dibalas gigi”.

Opini yang saya rasa sangat mewakili hati para penonton drakor yang mempermasalahkan ending semacam itu disampaikan oleh akun @rdtk_dj_pfj.

Penulis yang memberikan akhir kematian berupa bunuh diri bagi para villain terkesan seperti sudah ogah-ogahan memikirkan hukuman yang paling pantas buat para villain ini. Sebagian penonton menduga bahwa para penulis memang mengeksekusi naskahnya secara malas-malasan (lazy writing). Namun, bisa jadi para penulis ini nggak bisa menemukan ending yang bisa memuaskan harapan para penonton. Akhirnya dimatiin deh villain-nya, tapi dengan cara bunuh diri.

Padahal menurut saya, ending sebuah drama menentukan apakah drama tersebut bakal jadi memorable atau nggak. Drama yang berkesan akan membuat pemirsa mudah mengingat alur atau momen dari drama yang pernah mereka tonton. Jadi, saat ngobrol dengan teman-teman lain seputar drakor, nggak ada kalimat “Eh, itu drama yang mana, ya?” yang menyatakan keraguan mereka atas ingatannya sendiri.

Ending drama Korea yang mengecewakan dengan villain mati bunuh diri bisa memunculkan dua peluang. Dramanya jadi teringat terus di benak saking kecewanya penonton. Namun bisa juga drama tersebut terlupakan begitu saja karena penonton menganggap ending-nya “yah, gitu doang”.

Ada beberapa drama Korea yang menyajikan ending memuaskan bagi penonton

Lantas, apakah ada drakor yang menyajikan ending memuaskan bagi penontonnya? Ada dong! Drama yang menyiksa para villain-nya agar mencicipi balik kejahatan yang mereka lakukan di akhir adalah Vincenzo dan Little Women. Kedua drama ini menghadirkan villain yang kejamnya membuat status manusia yang mereka sandang pantas diragukan.

Di akhir, para villain dari kedua drama ini merasakan akibatnya, walaupun nggak dilakukan oleh para hero, melainkan oleh anti-hero. Manusia biadab kayak Jang Han Seok (Ok Taecyeon) dibor, pengacara Choi Myung Hee (Kim Yeo Jin) menari dengan api membakar diri, dan Won Sang A (Uhm Ji Won) tenggelam dalam larutan asam. Sebuah ending yang sangat pantas mereka alami mengingat betapa kejinya mereka semasa hidup.

Sebagai penonton drama ongoing yang nggak bisa menduga ending-nya, saya nggak menuntut banyak, kok. Ke depannya saya hanya berharap agar para penulis naskah nggak buru-buru matiin villain-nya dengan cara bunuh diri. Tolong dong biarkan mereka mencicipi siksa pedih di dunia sebelum dijebloskan ke penjara, Chakkanim.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Drama Korea dengan Ending Ter-lucknut yang Bikin Gregetan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version