Memasuki Usia 30 Tahun Itu Tidak Menyeramkan asal Kalian Tahu Siasatnya

4 Pesan untuk Kalian yang Tahun Ini Masuk Usia 30 Tahun Mojok.co

4 Pesan untuk Kalian yang Tahun Ini Masuk Usia 30 Tahun  (unsplash.com)

Sebelumnya, saya ingin mengucapkan selamat kepada kalian yang lahir pada 1995. Jika tak ada aral melintang, tahun ini kalian akan resmi berumur 30 tahun. Biasanya, memasuki usia 30 tahun akan muncul berbagai macam keresahan dan ketakutan.

Resah karena merasa belum meraih apapun, padahal umur sudah banyak. Dan takut jika pada akhirnya hidup hanya jalan di tempat –bahkan mundur –sementara teman-teman satu angkatan sudah sukses dengan dunianya masing-masing.

Entah bagaimana awalnya, usia 30 memang kerap dianggap sebagai garis finis. Di usia inilah segala pencapaian-pencapaian hidup akan dikumpulkan untuk dibuat kesimpulan, apakah seseorang sudah menjalani hidupnya dengan baik atau belum. Itu sebabnya, masuk usia 30 jadi momok bagi kebanyakan orang.

Untuk itulah, sebagai orang yang sudah lebih dulu memasuki usia kepala tiga, izinkan saya membagi beberapa pesan yang semoga saja bisa jadi bekal kalian menghadapi usia 30 tahun. 

Pertama, kesempatan semakin kecil, maka ciptakanlah peluang sendiri

Harus diakui, semakin bertambah umur semakin kecil pula kesempatan seseorang dalam berbagai hal. Lihat saja bagaimana lowongan pekerjaan seringkali menyebutkan batasan umur 30 tahun dalam kualifikasi mereka. Hal tersebut adalah bukti bagaimana penambahan umur dan kesempatan berbanding terbalik.

Oleh karenanya, ciptakanlah peluang sendiri. Kamu yang saat ini sudah bekerja, jangan terlena. Cobalah untuk menekuni bidang lain selain pekerjaan. Perbanyak belajar, apapun topiknya. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Setidaknya, ketika kita menekuni bidang lain selain pekerjaan atau punya kemampuan lain, dunia tidak akan runtuh jika suatu saat terjadi PHK massal ataupun hal buruk lain di perusahaan.

Kedua, tidak usah pasang banyak ekspektasi di usia 30 tahun

Kekecewaan yang selama ini kita rasakan seringkali berasal dari kita sendiri yang terlalu banyak menaruh harapan. Kamu yang masih nganggur, berharap sedulurmu yang sukses itu bisa bantu cari kerjaan. Yang gajinya masih di bawah UMR, berharap bos bakal berbaik hati menaikkan gaji hingga 2 digit. Begitupun yang masih belum menikah, berharap akan segera datang seseorang untuk melamar.

Capek nggak, sih?

Berharap bahwa segala sesuatu akan berjalan sesuai dengan keinginan kita, baik itu dalam hubungan, pekerjaan, atau bahkan dalam pencapaian pribadi itu sungguh melelahkan. Akhirnya, kita lupa untuk menikmati setiap prosesnya.

Nah, masuk usia 30, sudah saatnya untuk bangun. Turunkan ekspektasi dan mulai untuk fokus dengan hal-hal yang memang ada dalam kendali kita. Asli, berharap pada manusia itu banyak kecewanya. Mending, kuatkan kaki sendiri. Lihat apakah ada peluang baru yang bisa dimanfaatkan.

Ketiga, fokus ke diri sendiri

Kedengarannya memang egois, tapi, fokus ke diri sendiri itu perlu. Nggak usah dipaksakan nongkrong kalau badan kamu capek. Nggak usah dibela-belain traveling sering-sering atas nama healing. Kadang, yang kita butuhkan hanyalah tidur seharian. Nggak usah juga kasih hati untuk sesuatu atau seseorang yang bahkan menghargai kamu pun tidak.

Intinya, stop jadi people pleaser. Di usia 30 tahun fokuslah pada diri sendiri. Rawat badan dengan mengurangi makanan manis dan perbanyak olahraga. Pikiran juga perlu dijaga dengan tidak memikirkan semua hal. Rawat jiwa dengan perbanyak ibadah dan menjalin hubungan yang baik dengan orang-orang di sekitar.

Fokus ke diri sendiri juga berarti stop kepo dengan kehidupan orang lain. Semakin sedikit yang kamu tahu, semakin tenang hidupmu. Biarkan apa-apa yang seharusnya kamu tahu datang dengan alami, tanpa perlu kamu ubek-ubek sendiri.

Ah, iya. Jangan lupa juga untuk merawat rambut. Masuk usia 30, rambut akan semakin tipis. Saatnya untuk searching cara merawat rambut yang benar, demi garis rambut yang tidak semakin mundur.

Keempat, jangan terjebak rutinitas, tidak ada salahnya menjalankan hobi di usia 30 tahun

Kalian tahu? Memasuki usia 30 tahun, circle pertemanan akan semakin kecil. Sudahlah semakin kecil, baterai sosial kita juga semakin lemah. Besar kemungkinan, kita akan bingung mau ngapain. Nah, cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan menemukan hobi baru.

Percayalah, hidup terlalu monoton jika hanya berjalan dari satu kewajiban ke kewajiban lainnya. Maka, buatlah jalannya lebih menarik dengan mencoba hal-hal baru. Nggak papa coba-coba jadi content creator. Belum terlambat juga untuk ikut kursus masak, les renang, berkebun atau apapun.

Siapa tahu diantara begitu banyak hal baru yang dicoba, ada satu atau dua yang berakhir menjadi hobi. Hobi inilah yang nantinya akan bermanfaat untuk mengusir rasa sepi di usia 30 tahunan.

Pada akhirnya, ketakutan jelang usia 30 adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri. Berhubung kita adalah penciptanya, maka kita pula yang bisa membunuhnya. Jangan sampai ketakutan itu terus hidup yang nantinya membuat langkah kita jadi serba salah.

Akhir kata, selamat menikmati usia kepala 3, sebuah perjalanan baru yang penuh dengan kemungkinan.

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA  Batas Usia Kerja Nyata Menyiksa Pencari Kerja dengan Usia di Atas 30 Tahun Seperti yang Saya Rasakan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version