Berdasarkan data Bank Indonesia, jumlah pengguna kartu kredit sampai bulan Juni 2022 mencapai 16,56 juta. Jumlah tersebut naik sebesar 0,84% dari tahun 2021. Sementara volume transaksi kartu kredit tercatat sebanyak 27,93 juta kali dan mengalami peningkatan sebesar 20,26% dibandingkan tahun sebelumnya. Jika melihat data tersebut, ketertarikan orang Indonesia terhadap kartu kredit terus meningkat dari tahun ke tahun.
Jika kalian termasuk orang yang mulai tertarik ingin memiliki kartu kredit dan berencana apply ke bank, ada baiknya kalian mengetahui untung rugi “kartu sakti” ini terlebih dulu. Tentu saja tujuannya agar nggak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Keuntungan
#1 Hemat (Point reward, Cashback, dan Promo)
Hampir semua kartu kredit (CC) akan memberikan point reward kepada penggunanya ketika melakukan transaksi dengan CC. Point reward tersebut bisa kita gunakan untuk melakukan transaksi di kemudian hari sehingga akan lebih hemat.
Selain point reward, mayoritas kartu kredit juga akan memberikan cashback dan promo/diskon. Dulu, promo CC banyak diberikan ketika kita membeli tiket pesawat dan hotel. Namun saat ini, promo CC ada di mana-mana, termasuk di supermarket dan SPBU. Iya, Gaes, isi bensin zaman sekarang pakai kartu kredit saja bisa dapat cashback, lho. Hemat banget, kan?
Fyi, promo CC ini banyak pula yang bisa menghemat uang jajan kita. Misalnya, kalau pakai CC BCA, kita bisa dapat diskon 15% di Starbucks. Beberapa kartu kredit bahkan memberi promo bayar Rp1 di Starbucks bandara hanya dengan menunjukkan boarding pass dan melakukan transaksi dengan CC. Kurang hemat apa coba?
#2 Sistem pay later
Keuntungan lain dari kartu kredit adalah memungkinkan kita untuk membeli dan bayar belakangan. Hal ini sangat membantu dalam kondisi kepepet, ygy. Misalnya, kita sedang nggak punya uang tapi butuh banget membeli sesuatu. Nah, kita bisa tuh memanfaatkan CC. Bayar pakai CC sekarang, tagihannya dibayar di bulan berikutnya. Kalau berat untuk membayar sekaligus, kita bisa kok memanfaatkan program cicilan.
#3 Mempermudah transaksi online dan offline tak hanya di Indonesia, melainkan di seluruh dunia
Punya kartu kredit akan mempermudah transaksi kita saat ingin berbelanja, baik secara offline maupun online. Kartu kredit yang menggunakan visa, mastercard, dan American Express yang ada di Indonesia adalah kartu yang diterima di seluruh dunia. Jika kita gunakan membali barang dari situs luar negeri seperti Amazon misalnya, kita nggak perlu repot-repot buka PayPal dulu. Cukup gunakan CC yang kita miliki untuk membayar, pasti langsung bisa. Simple dan nggak ribet lah pokoknya.
Nggak hanya itu, jika suka traveling atau backpacker-an ke luar negeri, usahakan memiliki CC di dompet, ya. Hal tersebut akan sangat membantu kelancaran hidup kita selama di luar negeri. Kalau kita mau tarik uang tunai dari ATM debit bank Indonesia di luar negeri kan nggak semuanya bisa, tapi kalau kita menggunakan CC, semua ATM bisa, Rek. Pokoke bebas hambatan asalkan limit saldonya cukup. Tarik uang tunai dari CC nggak cuma bisa dilakukan di luar negeri, kok. Kalau kita punya CC dan butuh uang cash mendadak, kita juga bisa tarik tunai melalui ATM dalam negeri, lho.
#4 Cicilan 0%
Sebagai orang yang nggak bisa beli barang mahal langsung cash, punya CC sangat menguntungkan saya karena ada program cicilan 0%. Misalnya tiba-tiba pengin beli Macbook Air M2 yang harganya Rp21 juta, eh tapi uangnya kurang, bisa banget beli pakai CC dengan cicilan 0% selama 12 atau 24 bulan. Hemat banget ini, Gaes. Di mana lagi coba kredit barang nggak dipungut bunga kalau nggak pakai CC?
#5 Membangun track record
Jika kita selalu membayar tagihan kartu kredit dengan disiplin dan nggak telat, track record kita disebut lancar atau baik. Hal tersebut akan menjadi nilai plus ketika kita hendak mengajukan kredit dalam jumlah yang lebih besar. Misalnya, kita ingin beli mobil, jika track record pinjaman kita buruk atau sering telat sampai masuk BI checking, kemungkinan pengajuan kredit mobil kita akan ditolak.
Sebaliknya, jika track record pinjaman kita baik termasuk juga pinjaman di kartu kredit, tanpa kita minta pun banyak sales yang akan menawarkan produknya. Tak terkecuali sales kartu kredit lain bisa menghubungi kita untuk menawarkan CC baru dengan berbagai macam penawaran dan promo. Hahaha.
Kerugian
#1 Ketagihan ngutang
Kartu kredit yang mudah digunakan untuk membayar, memiliki banyak promo dan juga cicilan 0%, secara nggak langsung bikin seseorang lebih konsumtif dan mudah berutang. Hal ini sangat berbahaya jika kita nggak bisa mengontrol diri. Banyak lho orang yang akhirnya terlilit utang dan nggak mampu bayar tagihan kartu kredit karena nggak mampu mengontrol keinginan mereka untuk berbelanja.
#2 Iuran tahunan dan denda keterlambatan lumayan mahal
Berbeda dengan kartu debit yang iuran bulannya biasanya murah, kartu kredit memiliki iuran tahunan yang lumayan mahal. Biasanya iuran tahunan ini mulai dari Rp300 ribu sampai Rp1 juta tergantung jenis CC yang kita miliki.
Denda keterlambatan CC juga tinggi, bisa mencapai 3%. Selain itu, biaya tarik tunai CC rata-rata juga mahal. Jika kita tarik tunai kartu debit di ATM umumnya ada biaya Rp6.500, kalau kita tarik uang tunai dari CC biayanya bisa sampai Rp50 ribu atau lebih tinggi, tergantung berapa banyak uang yang kita ambil.
Selain itu ada juga biaya administrasi yang harus dibayarkan. Meskipun CC menerapkan cicilan 0%, ada biaya administrasinya, Gaes. Besaran biayanya tergantung bank dan jumlah cicilan yang kita ambil.
#3 Memengaruhi skor kredit
Jika pembayaran CC kita lancar, skor kredit kita otomatis bagus dan hal tersebut menjadi keuntungan ketika kita memutuskan untuk KPR rumah atau ingin melakukan pengajuan kredit lainnya. Namun sebaliknya, jika tagihan CC kita sering terlambat, wah bakal jadi petaka. Skor kredit kita bakal terus turun dan tercatat buruk dalam BI Checking. Secara otomatis, hal tersebut bisa membuat kita sulit mengajukan pinjaman meskipun pinjaman tersebut dilakukan pada bank yang berbeda.
Kesimpulannya, kartu kredit sebenarnya berguna sekali jika kita mampu bersikap bijak dalam mengelola nafsu berbelanja. Namun, kartu satu ini bisa sangat buruk buat orang yang jiwa belanjanya ugal-ugalan.
Penulis: Tiara Uci
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 5 Hal yang Sering Ditutup-tutupi Soal Bank Syariah.