Kalau kita mencari informasi tentang kampus terbaik di Indonesia, kita dapat dengan mudah menemukannya di internet. Penasaran dengan kampus mana yang memiliki lahan paling luas? Itupun ada jawabannya. Lantas, bagaimana dengan predikat kampus yang memiliki nama terbaik? Adakah informasinya di Google?
Sayangnya tidak ada. Ya, karena agak susah juga untuk dinilai. Soal nama ini kan memang sesuatu yang sangat subjektif. Menurut saya bagus, belum tentu menurut orang lain juga bagus. Beda kalau yang diukur prestasi si kampus. Gampang ini, mah. Indikatornya jelas. Masing-masing kampus tinggal membuat daftar prestasi apa saja yang pernah ditorehkan, lalu divalidasi oleh tim penilai, trus dibuat pemeringkatan. Selesai.
Kalau yang mau digali adalah luas lahannya, lebih gampang lagi. Tinggal diukur saja luas lahannya lalu dibandingkan. Niscaya daftar kampus dengan lahan terluas hingga tersempit akan segera terkuak.
Tapi, kalau saya ditanya kampus mana yang memiliki nama terbaik, tanpa ragu saya akan menjawab UNNES. Berikut alasan kenapa UNNES layak mendapatkan gelar sebagai kampus dengan nama terbaik.
Singkatan UNNES yang sesuai
Boleh dibilang, bangsa kita ini punya kebiasaan membuat singkatan dari sesuatu yang memiliki nama terlalu panjang. Konon, urusan singkat menyingkat ini berawal dari kalangan militer yang kerap memberi singkatan pada nama jabatan, pasukan ataupun operasi militer. Tujuannya, supaya lebih praktis dan mudah diingat. Kasihan kan otak kita kalau harus mengingat terlalu banyak hal.
Nah, dunia pendidikan juga tidak luput dari akronimisasi. Salah satunya bisa dilihat dari nama perguruan tinggi yang kerap disingkat. Sayangnya, banyak dari upaya pembuatan akronim ini memiliki pola yang tidak jelas. Endingnya, akronim yang dihasilkan jadi membingungkan.
Contoh, nih. Universitas Negeri Malang jadi UM, Universitas Sebelas Maret jadi UNS, Universitas Muhammadiyah Makassar jadi UNISMUH, dll.
Tapi, coba dong liat UNNES. Singkatannya tidak mengkhianati nama. Universitas Negeri Semarang, disingkat UNNES. Sesuai, kan?
Embel-embel “Negeri”
Kalian mungkin akan protes dengan menyebut ada banyak kampus lain yang singkatannya juga tidak mengkhianati nama. Jadi, kenapa harus UNNES yang layak disebut sebagai kampus dengan nama paling indah? Jangan-jangan penulis adalah anak UNNES?
Tidak, Kawan. Saya lulusan Universitas Terbuka.
Soal kenapa UNNES yang pantas menyandang nama terbaik, itu semata karena UNNES memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh kampus lain. Yaitu, dia punya embel-embel ‘Negeri’ pada namanya.
Baca halaman selanjutnya
Jangan salah, banyak loh, perguruan tinggi negeri yang tidak menyertakan kata ‘Negeri’ pada nama kampusnya. Tuh, kampus saya contohnya. Jelas-jelas Universitas Terbuka itu perguruan tinggi negeri, tapi, nggak ada embel-embel ‘negeri’ pada namanya. Contoh lainnya adalah Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Brawijaya, Universitas Hasanuddin, dll.
Dalam keyakinan masyarakat umum, sesuatu yang ada embel-embel ‘negeri’ kerap dinilai sebagai sesuatu yang pro rakyat. Jika dikaitkan dengan pendidikan, sekolah atau kampus yang ada embel-embel negerinya itu diyakini memiliki biaya pendidikan yang lebih murah dibanding yang lain. Perkara bener atau nggak, itu hanya Tuhan yang tahu.
UNNES mudah diucapkan
Kenapa? Kalian mau protes lagi dan membandingkan dengan UNJ dan UNY? Bahwa kedua kampus tersebut juga punya embel-embel ‘negeri’ dan singkatannya juga tidak mengkhianati nama?
Tak apa. Agaknya sudah menjadi kodrat manusia untuk selalu membanding-bandingkan.
Tapi, mau dibandingkan bagaimanapun juga, perihal kampus dengan nama terbaik ini tetap bakal jatuh pada UNNES. Alasannya sederhana saja. Dari segi pengucapan, bibir kita bergerak lebih hemat saat mengucapkan UNNES daripada UNJ ataupun UNY. Itu terjadi karena UNNES hanya memiliki dua suku kata, sedangkan UNJ dan UNY punya 3 suku kata. Rentan kesleo tuh lidah.
Bonusnya…
Kalau kalian pikir hanya 3 alasan itu yang membuat UNNES layak menyabet gelar sebagai kampus dengan nama terbaik, kalian salah. Ada satu lagi yang membuat saya semakin yakin bahwa UNNES adalah sebaik-baiknya nama kampus yang ada di Indonesia. Yaitu, perubahan mimik wajah yang muncul saat kita mengucapkan kata ‘UNNES’.
Sekarang, coba kalian berdiri di depan cermin lalu lafalkan kata UNNES. Ketika UNNES diucapkan dengan tepat, ujung-ujung bibir kita akan tertarik ke samping sehingga memperlihatkan deretan gigi-gigi dan terciptalah garis senyum yang sederhana.
Garis senyum itu tidak kamu dapatkan saat melafalkan UNDIP, Unsoed maupun UM, meski ketiga kampus tersebut sama-sama mudah diucapkan karena memiliki dua suku kata.
Bagaimana dengan UI? Bukankah mengucapkan kata UI juga membentuk senyum di bibir karena efek huruf ‘I’ di akhir kata?
Maaf, bentuk bibir saat melafalkan kata ‘UI’ terlalu meringis. Memangnya kamu pikir kamu lagi casting pasta gigi?
Klir, ya?
Dengan tiga alasan di atas, maka, tak salah jika UNNES dinobatkan sebagai perguruan tinggi dengan nama terbaik. Kamu tidak setuju? Karepmu.
Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 Hal yang Bikin Saya Iri sama Mahasiswa UNNES