Di kampus, saya termasuk golongan orang yang sering nyinyir dengan kebijakan UNESA. Bahkan beberapa kali saya menulis keresahan ini di Terminal Mojok. Bukannya saya ingin membela kepentingan bersama atau sok aktivis, hal ini saya lakukan hanya untuk ngomel karena saya termasuk orang yang kena imbas dari kebijakan tersebut.
Misalnya kebijakan UNESA yang memutuskan menambah kuota mahasiswa baru melebihi ketersediaan fasilitas dan sarana pembelajaran. Akibatnya, saya merasa pergi ke kampus jadi nggak semenyenangkan sebelumnya. Beberapa masalah kerap saya temui seperti kehabisan lahan parkir, disuruh cepat-cepat lulus, antrean kantin jadi semakin panjang, dsb.
Harus diakui kalau kampus UNESA memang problematik di beberapa hal, tapi bukan berarti kalian, terutama yang nggak kuliah di sini, bisa dengan bebas mengejek tempat saya menuntut ilmu. Kalau gini beda cerita, saya siap pasang badan untuk membela UNESA.
Daftar Isi
Eksklusivitas pendidikan
Menurut EduRank, UNESA menempati urutan ke-4 dari 10 universitas terbaik di Surabaya. Peringkat tiga besar diraih oleh UNAIR, ITS, dan UK Petra. Di atas kertas, memang UNESA belum bisa dibandingkan dengan kampus-kampus tersebut. Secara fasilitas dan sarana pendidikan pun demikian, jelas kampus ini kalah telak.
Masalahnya beberapa orang menjadikan posisi ranking ini sebagai indikator mutlak apakah kampus tersebut bagus atau tidak. Terus terang saya nggak setuju dengan sistem ranking ini, sebab hanya akan menciptakan glorifikasi dan eksklusivitas pada institusi pendidikan.
Akibatnya akan ada mahasiswa yang menilai dirinya lebih unggul daripada orang lain hanya berdasar pada di mana tempat dia menempuh pendidikan. Seperti kasus yang saya alami, misalnya. Teman saya yang mahasiswa UNAIR jadi menyombongkan diri hanya karena berhasil masuk di kampus kenamaan tersebut.
Kalian yakin nggak cuma nebeng nama baik kampus?
Sebenarnya saya nggak terlalu merespons kesombongan itu. Menurut saya, menuntut ilmu bisa dilakukan di semua tempat. Jadi, saya nggak terlalu peduli dengan ranking atau nama baik kampus selama saya bisa menuntut ilmu di UNESA. Lagi pula, kalian yang sudah menyombongkan diri itu memang yakin kalau nggak cuma nebeng nama kampus?
Kalian harus sadar kalau nama baik kampus nggak selalu berbanding lurus dengan kualitas mahasiswanya, lho. Makanya nggak usah besar kepala. Kalian ini cuma berhasil masuk ke kampus dengan nama dan pamor yang sudah mentereng. Toh, saya yakin kontribusi kalian, yang mulutnya besar, itu minim sekali atau bahkan nggak ada.
Jadi mahasiswa yang cuma pamer almamater kok bangga. Wle.
Kampus UNESA lebih humanis soal pembayaran UKT
Selain itu, saya harus katakan kalau kampus saya nggak buruk-buruk amat, setidaknya soal pembayaran UKT. Saya yakin nggak ada kampus yang lebih humanis dari UNESA masalah menagih uang semester ke mahasiswa. Dan, saya punya alasannya.
Pertama, terdapat pembebasan biaya UKT untuk mahasiswa yang tinggal mengurus Surat Penetapan Kelulusan (SPK). Selain itu, diberikan juga diskon pembayaran sebesar 50 persen untuk mahasiswa semester 9 dan seterusnya yang hanya memprogram mata kuliah kurang dari sama dengan 6 SKS.
Kedua, UNESA sering memperpanjang masa pembayaran UKT. Berdasarkan pengalaman saya, kampus ini pernah sampai 3 kali memperpanjang masa pembayaran UKT untuk mahasiswa yang telat atau belum bisa membayar sesuai jadwal yang ditentukan sebelumnya. Bahkan saya tetap bisa mengikuti perkuliahan, meskipun saat itu belum bayar UKT.
Ketiga, mahasiswa yang belum bisa melunasi tagihan UKT setelah masa perpanjangan nggak akan langsung di DO, melainkan statusnya dicutikan. Bayangkan, kampus mana yang punya sistem pembayaran UKT sefleksibel dan sehumanis. Seakan mereka memahami kondisi perekonomian mahasiswanya yang nggak semua beruntung.
Hayo, kampus kalian yang katanya sangar itu bisa kayak UNESA gini nggak?
Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA UNESA Terima Banyak Maba, Mahasiswa di Ketintang Makin Menderita.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.