Kalau misalkan ditanya apakah kamu tahu Kota Bandung, saya yakin kamu pasti menjawab tahu. Terlepas kamu itu warga asli atau bukan, Bandung memang sudah populer sebagai ibu kota Jawa Barat sekaligus salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Tapi kalau misalkan ditanya apakah kamu tahu wilayah Ujungberung, saya yakin tidak semua orang tahu
Padahal kalau dilihat dari sejarahnya, Ujungberung justru lebih dulu eksis ketimbang Bandung. Bahkan, Bandung itu dulunya hanyalah sebuah kampung kecil yang menjadi bagian dari wilayah Ujungberung.
Seiring dengan berjalannya waktu, Ujungberung beberapa kali mengalami pemekaran wilayah sehingga luasnya makin menyusut. Namanya pun mulai kalah tenar dibandingkan Bandung yang ketika itu telah berubah status menjadi kota administratif.
Saat ini, kondisinya justru berbalik. Ujungberung menjadi bagian dari Kota Bandung—tepatnya menjadi salah satu wilayah kecamatan—dengan luas “hanya” 6,40 kilometer persegi. Meskipun demikian, Ujungberung tetap merupakan wilayah yang istimewa. Ya setidaknya itu menurut pendapat saya pribadi yang sudah tinggal di wilayah ini sejak 7 tahun yang lalu.
Alun-alun, Masjid Besar, dan Pasar menjadi bukti kejayaan
Ada tiga tempat yang menjadi ikon di Ujungberung saat ini. Ketiga tempat itu adalah alun-alun, masjid besar, dan pasar yang letaknya saling berdampingan. Sependek pengetahuan saya, keberadaan landmark seperti alun-alun, masjid besar, dan pasar menandakan bahwa wilayah itu merupakan sebuah pusat kota atau pusat keramaian.
Saya baru menyadari jika keberadaan landmark di Ujungberung itu tidak saya jumpai di kecamatan lainnya di Kota Bandung (tentunya selain alun-alun Kota Bandung, ya). Hal inilah yang meyakinkan saya bahwa dulunya daerah ini merupakan sebuah “kota besar” yang sangat populer pada masanya.
Baca halaman selanjutnya: Fasilitas umumnya lumayan lengkap…