Tukang parkir ATM yang tidak berkontribusi
Sebagai pengguna ATM, kita merasa sangat dirugikan karena mereka tidak ada kontribusinya sama sekali. Tiba-tiba saja menuntut untuk dibayar atas jasanya yang tak pernah diminta itu. Bahkan tak jarang ada oknum tukang parkir yang marah apabila kita tidak membayar karena tidak memiliki uang receh.
Lha siapa juga yang minta ente jaga parkir di situ?
Tadi malam, saya ingin menarik uang. Sedikit cerita ATM yang biasa saya gunakan ini dulunya tidak ada kang parkir, tetapi baru-baru ini tukang parkir tiba-tiba saja muncul dan menjaga di area sekitar tempat mesin ATM.
Saya perhatikan banyak sekali orang yang menghindar agar tidak membayar parkir. Mulai dari membawa teman untuk menjaga motor dan menunggunya jauh dari tempat parkir.
Tak mau kalah, saya punya cara yang lain agar terhindar dari bayar parkir. Saya membeli makan di dekat tempat ATM, dan kemudian saya tinggal sebentar. Sembari menunggu makanan saya disiapkan, saya pergi jalan kaki ke ATM yang jaraknya tidak jauh itu.
See? Easy. Puas betul saya ngakalin tukang parkir.
Penginnya sih ditertibkan, tapi…
Sebetulnya, saya ingin betul tukang parkir liar ini ditertibkan, ada aturannya juga kan. Masalahnya, fenomena ini ya sudah ada dari dulu. pasti ada beberapa hal yang bikin mereka nggak kunjung ditertibkan, dan ini urusan pihak berwenang.
Buat saya sih, ya, bayar parkir tuh nggak apa-apa, tapi ya legal. Nggak masuk kantong sendiri, dan nggak berkontribusi. Minimal tuh ditatain, dibantuin keluar gitu lho. Dan ya nggak matok jasa parkir di ATM juga. Wong nggak ada yang minta situ buka jasa parkir di dekat mesinnya lho.
Jangan marah juga kalau ada yang nggak bisa bayar karena nggak punya receh. Ingat, orang ke ATM itu KARENA NGGAK PUNYA UANG. Aneh banget situ nyolot dan marah nggak dibayar karena nggak punya receh. Kan mereka nggak ada uang, Bos, gimana sih?
Penulis: Budi
Editor: Rizky Prasetya