Trenggalek Kabupaten yang Krisis Identitas, Pantas Saja Ditinggalkan Warganya

Trenggalek Kabupaten yang Krisis Identitas, Pantas Saja Ditinggalkan Warganya Mojok.co

Trenggalek Kabupaten yang Krisis Identitas, Pantas Saja Ditinggalkan Warganya (unsplash.com)

Trenggalek salah satu kabupaten yang berada di sisi selatan Jawa Timur. Kabupaten yang terletak 180 km dari Surabaya itu terkenal akan pemandangan alamnya yang indah dan destinasi wisatanya yang menarik. Itu mengapa, bagi orang luar Trenggalek seperti saya beranggapan tinggal di kabupaten ini pasti akan terasa menyenangkan. 

Akan tetapi, setelah bertanya kepada beberapa teman yang asli Trenggalek, mereka justru memberikan respon yang tidak terduga. Mereka merasa hidup di Kota Gaplek ini justru kurang menyenangkan. Menurut mereka, kabupaten ini tidak punya identitas yang kuat sehingga serba nanggung dan kerap membuat warganya kebingungan. Itulah alasan kebanyakan warga Trenggalek, setidaknya teman-teman saya, memilih mengadu nasib di luar kota. Sebab, tanah kelahiran mereka benar-benar sulit diharapkan. 

Trenggalek tidak memiliki identitas yang kuat

Di era seperti sekarang ini, identitas yang kuat dan branding yang apik adalah kekuatan. Sayangnya, hal ini sepertinya tidak disadari oleh pemerintah Trenggalek. Mereka seolah-olah tidak paham dengan potensi daerahnya sendiri sehingga tidak bisa membentuk citra yang kuat. Sangat disayangkan sebenarnya. 

Ketidakpahaman ini salah satunya tercermin dari minimnya tugu atau patung yang menunjukkan kekhasan daerah ini. Bukannya saya mendukung daerah yang punya banyak tugu seperti Nganjuk ya. Hanya saja, saya merasa, tugu atau patung yang menunjukkan identitas suatu daerah itu tetap penting. Setidaknya, patung atau tugu bisa memberitahu siapa saja yang mampir tentang kekhasan Trenggalek. Sementara itu, bagi warga sekitar, tugu bisa jadi pengingat potensi dan kekuatan daerah mereka. 

Nah, kalau kalian berkunjung ke Trenggalek, di sana cuma ada tugu Garuda Pancasila yang sangat umum dijumpai di daerah lain. Padahal, banyak hal yang bisa diangkat menjadi ikon daerah yang satu ini seperti penangkaran penyu, jaranan Turonggo Yakso, atau perahu slerek yang memang khas dari daerah pesisir Prigi. 

Baca halaman selanjutnya: Di bawah bayang-bayang …

Di bawah bayang-bayang Tulungagung

Sudah tidak punya identitas yang kuat, daerah ini masih di bawah bayang-bayang kabupaten tetangganya, Tulungagung. Asal tahu saja, Trenggalek dan Tulungagung sama-sama daerah pesisir selatan yang ada di Jawa Timur. Sisi timur Trenggalek berbatasan langsung dengan sisi barat Tulungagung. 

Teman-teman yang asli Kota Gaplek merasakan sendiri betapa kurang populer tanah kelahirannya dibanding Tulungagung. Sudah bingung menjelaskan potensi daerah sendiri, mereka harus menyeret nama Tulungagung berkali-kali ketika menjelaskan daerahnya. “Trenggalek yang dekat Tulungagung” begitulah penjelasan andalan yang berkali-kali digunakan oleh teman-teman saya. Orang-orang yang mendengar biasanya akan merespon dengan menganggut-anggut tanda memahami. 

Dua daerah itu bertetangga dan sama-sama di pesisir selatan Jawa Timur. Artinya keduanya punya potensi alam yang mirip dan karakter masyarakat yang tidak jauh berbeda. Tap, kenapa Tulungagung lebih mentereng namanya? Sepertinya pemerintah Trenggalek perlu banyak belajar dari kabupaten sebelah. 

Sebenarnya, dari waktu ke waktu, Kota Gaplek ini terus mengalami perkembangan. Namun, warga asli sana lebih memilih merantau dari kotanya ke daerah lain. Setidaknya itulah yang dilakukan oleh kawan-kawan saya. Krisis identitas Trenggalek membuat kawa-kawan saya “cabut” dari tanah kelahirannya. Mereka tidak memiliki kepercayaan terhadap Trenggalek, terutama dalam jangka panjang. 

Penulis: Marselinus Eligius Kurniawan Dua
Editor: Kenia Intan 

BACA JUGA 5 Hal yang Sering Disalahpahami dari Kabupaten Trenggalek

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version