Menurut saya, transportasi umum itu wajib ada dan setiap wilayah wajib mengusahakannya. Transportasi umum itu membuat saya nggak lagi capek nyetir, panas-panasan, kehujanan, dan kesepian saat di jalan. Oleh sebab itu, saya mengapresiasi perkembangan Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto di Jawa Timur.
Masalahnya adalah saya terlahir sebagai warga Sidoarjo, di mana transportasi umum hampir nggak ada. Saya jadi iri pada DKI Jakarta, Surabaya, Jogja, dan kota-kota lain, yang punya transportasi umum memadai. Jakarta dengan Trans Jakarta, JakLingko, dan MRT. Surabaya punya Suroboyo Bus, Trans Semanggi, dan Wira Wiri. Jogja dengan Trans Jogja dan KRL. Di Sidoarjo, Jawa Timur, memang pernah ada Trans Sidoarjo, tapi entah bagaimana kabarnya sekarang.
Toh, kalau masih beroperasi, rutenya hanya di Sidoarjo daerah kota. Tetap tidak fungsi bagi saya yang tinggal di wilayah pinggiran. Selama ini, warga menggunakan angkot dan bus mini berwarna hijau dengan rute Surabaya-Mojokerto. Keduanya sama-sama butut, hampir tidak layak pakai, dan waktu tunggu yang nggak jelas.
Tapi, saya kembali menemukan secercah harapan ketika tak sengaja melihat pembangunan halte-halte baru di jalanan sekitar tempat tinggal. Saya menjadi semakin antusias setelah mengetahui bahwa pembangunan tersebut akan menjadi halte tambahan bus Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto. Di momen seperti inilah saya merasa terharu dan menaruh rispek pada pemerintah Jawa Timur dan Indonesia.
Maka dari itu, saya membuat tulisan ini untuk menunjukkan apresiasi kepada Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto ini.
Baca halaman selanjutnya: Masih punya kekurangan, tapi sudah sangat membantu orang pinggiran.
Daftar Isi
Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto menggantikan transportasi butut dan tak layak pakai
Saya sudah menyinggung di atas bahwa saat ini warga hanya mengandalkan 2 jenis transportasi umum, yaitu bus mini hijau dan angkot. Sebenarnya bus mini hijau dan angkot ini cukup membantu mobilitas. Namun, agak sulit memaafkan beberapa kekurangan dari 2 jenis transportasi ini.
Pertama, kondisinya yang sudah tidak layak. Hanya dengan melihat penampilannya saja, kami akan memahami bahwa keduanya nggak layak. Misalnya, bodi sudah karatan. Bahkan saya pernah menemukan bus yang jalannya sedikit miring.
Kedua, tidak ramah pengguna. Mulai dari waktu tunggu yang tidak jelas, supir yang ugal-ugalan, bahkan saya pernah naik bus yang setiap kena gronjalan dikit seperti mau rontok. Kita perlu mempertanyakan faktor keselamatan yang membuat saya malas untuk naik lagi.
Namun, kehadiran Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto seperti menjadi angin segar. Mulai dari tampilan eksterior yang lebih meyakinkan sampai interior dengan dengan AC, CCTV, dan kursi khusus yang membuat pengalaman pengguna jadi lebih baik dari sebelumnya.
Aplikasi yang memberi kemudahan bagi masyarakat Jawa Timur
Jika mempertimbangkan banyaknya aplikasi buatan pemerintah, sata rasa apikasi Trans Jatim adalah aplikasi yang berjalan dengan semestinya. Kehadiran aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat Jawa Timur dalam mengakses beberapa informasi penting. Misalnya rute Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto, posisi halte terdekat, posisi bus terdekat, estimasi waktu tunggu di halte, jumlah penumpang, bahkan bisa membeli tiket langsung melalui aplikasi.
Sebenarnya, fitur dari aplikasi ini sudah biasa kita temui di aplikasi lain. Tapi, mengingat aplikasi ini termasuk garapan pemerintah, rasanya jadi luar biasa banget. Berdasarkan pengalaman saya, sangat sedikit aplikasi garapan pemerintah yang berjalan seoptimal ini dengan fitur-fitur yang semuanya berjalan lancar.
Ongkos yang lebih murah
Menurut saya, ongkos naik transportasi umum itu harus lebih murah daripada transportasi pribadi. Menggunakan transportasi publik itu membutuhkan effort lebih. Misalnya, kita harus menunggu di halte, mobilitas terbatas, dan lain-lain. Bayangkan saja, sudah effort tapi biayanya lebih mahal. Ya, mending pakai motor atau mobil pribadi.
Tapi, lagi-lagi Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto menang di poin ini. Harga tiket untuk semua rute adalah Rp5.000 untuk umum dan Rp2.500 untuk pelajar/santri. Bahkan harga ini lebih murah daripada angkot dan bus mini hijau dengan rentang harga berkisar Rp7.000 sampai Rp10.000.
Itulah beberapa hal yang membuat saya sangat mengapresiasi kehadiran Trans Jatim rute Surabaya-Mojokerto. Meskipun, masih ada kekurangan seperti rute yang belum menjangkau seluruh wilayah dan tidak ada integrasi antar-transportasi umum Jawa Timur. Namun, saya cukup optimis bahwa ke depannya, hal tersebut dapat diwujudkan.
Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Trans Jatim, Transportasi Umum Terbaik di Jawa Timur Saat Ini