Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Tomoro Coffee, Pendatang Baru di Bondowoso: Jadi Ancaman Atau Peluang Eksistensi Kopi Ijen?

Dodik Suprayogi oleh Dodik Suprayogi
18 Desember 2024
A A
Tomoro Coffee, Pendatang Baru di Bondowoso: Jadi Ancaman Atau Peluang Eksistensi Kopi Ijen?

Tomoro Coffee, Pendatang Baru di Bondowoso: Jadi Ancaman Atau Peluang Eksistensi Kopi Ijen? (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sejak coffee shop kekinian Tomoro Coffee buka cabang di Bondowoso, benarkah kopi Arabika Ijen mulai ditinggalkan penikmatnya?

Bondowoso sejak zaman kolonialisme sudah dikenal sebagai negerinya kopi dari ujung timur Jawa. Letak geografis yang menguntungkan antara Gunung Ijen, Gunung Raung, dan Gunung Argopuro, memang sangat mendukung perkembangan dan produksi kopi di dataran Bondowoso.

Buktinya, Belanda memulai kebijakan cultuurstelsel atau sistem tanam paksa pada tahun 1830-an, dimulai dari lereng Gunung Ijen dan Gunung Raung dengan menanam 11.000 hektare tanaman kopi Arabika yang hingga kini melegenda dengan nama kopi Arabika Ijen. Saking prospeknya kopi di Bondowoso.

Akan tetapi dunia mulai berubah. Di era revolusi industri dan gempuran bubuk kopi instan, pola konsumsi masyarakat terhadap kopi turut berubah. Kini banyak dijumpai coffee shop atau cafe yang menjual berbagai produk olahan kopi seduh dengan berbagai rasa, topping, bahkan aroma, meminggirkan originalitas dari cita rasa kopi itu sendiri.

Tak ketinggalan dengan Bondowoso yang populer sebagai negeri kopi, harus mulai mewaspadai jajahan coffee shop yang lebih diburu oleh turis atau kalangan Gen Z daripada kopi lokalnya. Seperti ekspansi Tomoro Coffee baru-baru ini.

Eksistensi kopi Arabika Ijen yang tak lekang oleh zaman

Selain tape, kopi Arabika Ijen sudah menjadi identitas bagi Bondowoso. Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, luas area tanam perkebunan kopi Kabupaten Bondowoso pada tahun 2022 mencapai 18.289 hektare dengan produksi mencapai 10.420 ton. Oleh karena itulah Bondowoso menjadi sentra kopi terbesar ketiga di Jawa Timur setelah Malang dan Jember.

Perkembangan perkebunan kopi di Bondowoso tak lepas peran serta dari perusahaan negara, sehingga pabrik produksi kopi di Bondowoso juga didirikan seperti pabrik kopi Blawan yang terletak di Kecamatan Ijen. Mulanya, kopi Arabika dipilih untuk dikembangkan karena secara cuaca dan ketinggian lokasi, Bondowoso sangat sesuai, yakni 1200 meter di atas permukaan laut.

Yang membuat kopi Arabika Ijen begitu legendaris dan tampak istimewa adalah kopi ini masuk sebagai jenis kopi yang telah tersertifikasi Indikasi Geografis (IG) di Kementerian Hukum dan HAM bersama kopi Argopuro. Selain itu, proses pengolahan kopi yang berbeda dari jenis dan daerah penghasil kopi lainnya, menambah kekhasan kopi Arabika Ijen. Sehingga, kopi ini sering diburu dan dicari penikmat kopi, baik dari dalam maupun luar negeri.

Baca Juga:

Bondowoso Layak Dipertimbangkan sebagai “Tempat Menepi” di Jawa Timur

4 Kemungkinan Kenapa Banyuwangi Tidak Diajak Kerja Sama oleh Tiga Kabupaten Tetangganya

Gempuran coffee shop dan pergeseran makna budaya ngopi

Coffee shop kekinian lekat dengan Gen Z dan Milenial. Perkembangan coffee shop dewasa ini juga bagai jamur yang tumbuh subur di musim hujan. Mengonsumsi kopi saat ini menjadi life style yang tak hanya ngetren di kalangan muda, tapi juga semua golongan usia. Bahkan, saat ini coffee shop tak hanya bisa kita jumpai di kota-kota besar. Coffee shop juga bisa mudah kita jumpai di kota kecil lainnya.

Dari sekian banyak brand coffee shop yang populer di Indonesia, Tomoro Coffee adalah salah satunya. Coffee shop satu ini juga membuka cabang di berbagai daerah, termasuk Bondowoso yang terkenal dengan kopi Arabika Ijen.

Namun kini, budaya ngopi yang sebenarnya sudah mengakar kuat di masyarakat Indonesia telah mengalami pergeseran nilai. Budaya ngopi kini merujuk pada status sosial dan ekonomi seseorang. Semakin mahal harga kopi dan semakin berkelas brand kopi yang diminum, seseorang akan semakin terpandang. Padahal, budaya ngopi sejak dulu dimaknai sebagai bahasa keakraban dan kesetaraan di semua lapisan masyarakat.

Ancaman atau peluang?

Perkembangan zaman tak mungkin dihindari, sehingga yang bisa kita lakukan adalah menyesuaikan diri. Coffee shop semacam Tomoro Coffee sebenarnya adalah inovasi di sektor perkopian yang patut diapresiasi. Sebab, coffee shop ini membudayakan kembali ngopi di masyarakat sekaligus sebagai garda pelestari kopi.

Akan tetapi Tomoro Coffee seharusnya bisa memasukkan kearifan lokal seperti kopi Arabika Ijen sebagai menu istimewa cabang Bondowoso. Hal ini jug bisa membedakan Tomoro Coffee cabang Bondowoso dengan cabang kota lainnya. Sehingga kolaborasi dengan kearifan lokal ini bukan menjadi ancaman bagi eksistensi kopi Ijen.

Tomoro Coffee bisa terus menjalankan bisnisnya di Bondowoso, dan kopi Arabika Ijen bisa terus terjaga kelestariannya. Siapa tahu dengan kolaborasi yang tercipta antara coffee shop ini dan kopi Arabika Ijen kelak bisa dicontoh coffee shop di daerah lain.

Penulis: Dodik Suprayogi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bisakah Tomoro Coffee Bertahan Lama di Indonesia? Bisa Banget, asal Ritme Bisnis dan Pendanaan Nggak Mandek.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Desember 2024 oleh

Tags: bondowosokopi arabika ijenkopi ijentomoro coffee
Dodik Suprayogi

Dodik Suprayogi

Pegiat pertanian yang sedang menempuh pendidikan S2 di Universitas Trisakti.

ArtikelTerkait

Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi

Gunung Ijen Sebaiknya Masuk Daerah Kabupaten Bondowoso ketimbang Kabupaten Banyuwangi

27 Maret 2023
Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?

Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?

9 Desember 2023
Warung Madura Mending Buka di Bondowoso, Dijamin Lebih Cuan dari Jakarta

Warung Madura Mending Buka di Bondowoso, Dijamin Lebih Cuan dari Jakarta

20 Mei 2025
Bus DAMRI Rute Jember-Ijen Menyelamatkan Pariwisata Bondowoso dari Klaim Sepihak Kawah Ijen Banyuwangi

Bus DAMRI Rute Jember-Ijen Menyelamatkan Pariwisata Bondowoso dari Klaim Sepihak Kawah Ijen Banyuwangi

11 September 2025
masjid di dekat alun-alun Jember

Malang This, Bondowoso That, Gimana kalau Jember Aja yang Jadi Ibu Kota Jatim?

29 Maret 2023
Wisata Sejarah Bondowoso Lebih Layak Dicintai daripada Jember

Wisata Sejarah Bondowoso Lebih Layak Dicintai daripada Jember

26 Januari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu Mojok.co

Penyakit Gredek Honda Vario Memang Bukan Kerusakan Fatal, tapi Mengganggu

13 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.