Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

Arsyanisa Zelina oleh Arsyanisa Zelina
8 Februari 2024
A A
Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya dulu, toko buku Gramedia menjadi tempat nyaman buat healing. Baru masuk saja membuat saya dimabuk akan aroma lembar kertas dari buku-buku baru. Mencari buku-buku bagus di rak dan membaca blurb unik serta melihat cover yang memanjakan mata rasanya menenangkan pikiran. Kadang saking asyiknya, saya sampai bingung mau membeli buku yang mana.

Apalagi kalau pergi ke toko buku Gramedia saat hujan. Kebetulan di Gramedia Kediri ada satu sudut yang berupa jendela menghadap jalanan. Rasanya syahdu sekali melihat-lihat buku di sana diiringi tetesan air hujan di balik jendela.

Akan tetapi entah sudah berapa lama saya nggak berkunjung ke toko buku hits tersebut. Saya sampai lupa kapan terakhir kali berkunjung ke sana. Di antara padatnya jadwal harian, tenaga yang sudah tak seperti dulu karena mager, hingga cara healing yang beda jadi alasan kenapa sekarang saya malas berkunjung ke Gramedia. Namun selain itu, masih ada beberapa hal lagi yang bikin toko buku Gramedia jadi nggak menarik lagi.

#1 Bosan dengan tampilan rak toko buku Gramedia sekarang yang genrenya itu-itu saja

Sudah bukan rahasia lagi kalau zaman sekarang anak SMP saja sudah bisa jadi penulis terkenal dengan karya yang dicetak dan terjual jutaan copy. Tidak lain dan tidak bukan karena dunia Wattpad maupun AU di X menjadikan mereka bisa meraih mimpi di usia muda.

Cuma masalahnya, cerita-cerita yang terbit juga seperti template. Kurang variasi dan itu-itu saja. Anak SMA yang kasmaran awalnya benci jadi cinta. Perjodohan anak muda atau roman picisan dari cowok tipe bad boy dan si cewek naif. Atau template tentang CEO dan sekretarisnya. Bahkan look cover-nya saja sama. Dari blurb juga terbaca bagaimana ceritanya, jadi kurang menarik.

Masalah bagus atau nggak ya selera, tapi kan bikin bosan orang melihat. Karena buku-buku seperti itu justru ada di jajaran depan rak buku Gramedia dengan predikat sudah dibaca jutaan kali. Belum lagi harganya juga cukup mahal. Agak susah untuk menemukan buku yang benar-benar bagus atau karya penulis senior yang nggak diragukan lagi kualitasnya sekarang. Jadi, makin hari makin malas saja untuk datang berkunjung ke Gramedia lagi.

#2 Beli buku sudah bisa online, nggak harus ke Gramedia terdekat

Makin ke sini kehidupan makin sibuk saja. Bahkan untuk nongkrong sama teman saja mencari waktunya susah. Habis kerja maunya pulang ke rumah dan istirahat, jadi sudah nggak ada waktu buat main-main.

Untungnya zaman makin canggih. Mau memenuhi kebutuhan membaca sekarang tinggal order online saja. Banyak penerbit juga memasarkan buku mereka secara online lewat marketplace dan ada toko resminya. Jadi, pembaca nggak perlu khawatir sama buku bajakan.

Baca Juga:

Asumsi Bangkalan Madura Nggak Butuh Gramedia itu Keliru, Kabupaten ini Tetap Butuh, kok!

Alasan Gramedia Tidak Perlu Buka Cabang di Bangkalan Madura, Nggak Bakal Laku!

Belanja buku secara online ini juga nggak membuang waktu. Walaupun harus scrolling lewat layar hape untuk mencari buku terbaik, setidaknya ini bisa dilakukan sambil rebahan.

#3 Platform baca online yang makin banyak

Kembali pada zaman yang makin maju, sekarang mau membaca cerita bagus tanpa membeli bukunya bisa kita lakukan. Bukan berarti ilegal, ya, melainkan karena sudah ada platform online-nya. Sebenarnya cerita di Wattpad atau AU di X nggak gitu-gitu saja genrenya. Kalau beruntung, kita bisa menemukan hidden gem yang bikin semangat baca.

Beberapa platform lain membaca online seperti Cabaca atau Karyakarsa juga bisa jadi opsi. Untuk beli buku online secara legal juga bisa lewat Google Play Store di menu Books. Nggak usah repot-repot ke toko buku Gramedia lagi kan untuk sekadar healing menemukan buku yang ingin dibaca.

#4 Jiwa-jiwa mager yang mulai menggerogoti

Kalau dulu jalan-jalan ke toko buku Gramedia bisa jadi solusi healing terbaik, kini rebahan adalah healing terbaik. Maklum, anak-anak muda zaman sekarang rasanya sudah jompo untuk banyak jalan-jalan. Energi sudah habis karena kesibukan sehari-hari yang makin bertambah.

Untungnya seperti yang sudah saya bilang tadi, beli buku sekarang sudah bisa online melalui marketplace. Baca cerita pun kini tinggal scroll layar hape. Kegiatan healing sederhana sambil rebahan dan membaca di rumah ini akhirnya jadi pilihan banyak orang, termasuk saya. Lumayan kan menghemat waktu dan tenaga. Nggak perlu repot jalan ke Gramedia. Sudah keluar uang bensin dan parkir, eh, sampai toko buku malah nggak tertarik sama buku-buku yang dipajang

Itulah beberapa alasan yang membuat toko buku Gramedia kini sudah nggak menarik lagi untuk dikunjungi. Kalau kalian gimana? Masih suka pergi ke toko buku untuk healing sejenak?

Penulis: Arsyanisa Zelina
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Mending Beli Buku di Togamas atau Gramedia, ya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Februari 2024 oleh

Tags: Baca Bukubeli bukuBukugramediatoko bukutoko buku offlinetoko buku online
Arsyanisa Zelina

Arsyanisa Zelina

Penulis lepas dari Kediri. Kerjanya di toko kpop dan fans berat NCT. Cinta dengan nulis sejak SMA. Selain buat iseng nguneg, juga iseng berkarya sebagai penulis AU di X dan Karyakarsa.

ArtikelTerkait

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

12 Oktober 2024
Program Pojok Baca Kelas di Sekolah Cuma Basa-Basi, Ujung-ujungnya Jadi Pojok Tidur Siswa

Program Pojok Baca Kelas di Sekolah Cuma Basa-Basi, Ujung-ujungnya Jadi Pojok Tidur Siswa

4 April 2024
buku pelajaran jurnalistik pelajaran jurnalisme untuk pemula mojok.co

3 Buku Jurnalistik untuk Kamu yang sedang Belajar

20 Agustus 2020
di toko buku

Di Toko Buku, Syiah-Sunni dan Komunis-Fasis Tak Pernah Saling Bertengkar

3 Juli 2019
Ironi Perpustakaan Sekolah, (Katanya) Gudang Ilmu tapi Nyaris Tak Tersentuh Terminal Mojok jurusan ilmu perpustakaan

Ironi Perpustakaan Sekolah, (Katanya) Gudang Ilmu tapi Nyaris Tak Tersentuh

15 September 2022
[injam buku teman buku bajakan etika meminjam buku bacaan terminal mojok.co

3 Cara Menghindari Rasa Nggak Enak Saat Teman Pinjam Buku tapi Kita Nggak Mau

26 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.