Dibesarkan di Kota Malang menjadikan diri saya sangat akrab dengan bakso. Makanan khas Kota Apel yang satu ini berbeda dari bakso di daerah lain. Terkadang, hubungan spesial ini membuat saya begitu rindu menyantapnya saat berada jauh dari rumah.
Akhirnya pergilah saya membeli bakso yang labelnya “Bakso Malang”. Jaminan asli Malang ini seolah membuat saya lebih tenang. Harapannya, saya akan mendapati style bakso yang akrab seperti di kota saya.
Sayangnya, kebanyakan bakso Malang yang saya dapati di luar kota sulit memuaskan ekspektasi saya. Bakso-bakso tersebut telah melenceng dari pakem aslinya. Berikut tipu daya penjual bakso yang mengaku asli Malang yang paling sering saya jumpai.
#1 Penjual bakso Malang salah mengadaptasi goreng
Goreng adalah hal paling krusial yang membuat kuliner berkuah khas Malang ini unik. Tanpa kehadiran goreng, maka bakso Malang akan terlihat sama saja dengan bakso dari daerah lain. Oleh sebab itu, untuk menyebut hidangan bakso sebagai bakso Malang caranya gampang saja. Tambahkan goreng di dalamnya.
Tidak heran jika goreng menjadi item paling favorit yang diadaptasi penjual bakso Malang di luar kota. Sayangnya nggak semua pedagang bisa mengadaptasi goreng dengan benar. Ada yang bikin bakso goreng. Benar-benar adonan yang sama dengan pentol bulat dalam versi digoreng. Padahal dalam bakso yang biasa saya jumpai di Malang, adonan pentol dan goreng itu sama sekali berbeda.
Walaupun ada goreng bunder, adonannya dibuat lebih bertepung sebab harganya lebih murah. Atau kalau mau yang lebih spesial, ada pedagang yang membuat rasa goreng bundernya lebih berdaging. Namun teksturnya dibuat keras, sehingga nggak akan mudah kehilangan kerenyahannya sekalipun sudah terendam kuah. Beruntung banget kalau kalian bisa menemukan tukang bakso yang punya goreng bunder semacam ini.
Tipu daya kedua adalah ada pedagang yang memaknai goreng sebagai kulit pangsitnya saja. Asal kulit pangsitnya digoreng dianggap sudah representatif. Padahal anggapan ini keliru. Dalam bakso Malang asli, kulit pangsit hanya digunakan untuk membalut adonan. Bisa dibentuk memanjang seperti lumpia atau dibentuk mekar seperti bunga.
#2 Nggak pakai siomay
Satu lagi yang menjadikan kuliner berkuah asal Malang ini unik adalah keberadaan siomay. Atau di tempat lain lebih dikenal dengan sebutan pangsit rebus. Plis, jangan sampai ketuker dengan siomay Bandung yang disiram saus kacang itu.
Sayangnya, masih banyak penjual bakso Malang di luar kota yang nggak mengikutsertakan item ini. Mereka berhenti dengan mengadaptasi goreng saja. Padahal kalau mau lebih autentik, kenapa nggak bikin siomay sekalian, sih? Isian adonannya sama dengan goreng mekar dan goreng panjang. Bedanya siomay dimatangkan dengan merebus atau bisa juga dikukus, sedangkan goreng yang digoreng.
Baca halaman selanjutnya: Tahunya kosongan…