Sejak dulu, Terminal Bungurasih sangat terkenal sebagai terminal yang punya wajah yang kurang ramah bagi penumpang bis. Banyak calo, pencopet, hingga penipu, ada di terminal ini. Makanya ketika pertama kali harus naik bis dari terminal ini, saya diminta waspada dan berhati-hati, terutama dengan para calo yang kesannya memaksa, agresif, dan mengintimidasi sehingga bikin nggak nyaman. Sudah begitu, tiket yang mereka tawarkan pun sangat mahal, khususnya pada malam hari.
Seiring perkembangan zaman, sistem dan fasilitas di Terminal Bungurasih memang mengalami perbaikan yang cukup signifikan. Tapi sayangnya, keberadaan para calo tidak serta-merta hilang begitu saja. Mereka masih tetap lestari di dalamnya sehingga membuat para penumpang Bis sebaiknya tetap waspada terhadap tindak-tanduk mereka.
Nah bagi para penumpang bus yang naiknya dari Terminal Bungurasih, ada beberapa strategi yang bisa digunakan agar terbebas dari para calo yang menyebalkan itu. Strategi ini berdasarkan pengalaman saya dan beberapa orang yang sering menghadapi calon di Terminal Bungurasih.
Daftar Isi
- Hafal dan pahami seluk beluk dari Terminal Bungurasih
- Tanya semua informasi di petugas resmi yang ada di pintu masuk utama
- Gunakan headset selama di Terminal Bungurasih
- Hindari kontak mata atau respon yang berlebihan
- Jangan ngecek isi dompet di tengah Terminal Bungurasih
- Kuasai bahasa atau dialek Jawa Timuran
- Pesan tiket secara online
Hafal dan pahami seluk beluk dari Terminal Bungurasih
Penumpang bus yang kebingungan adalah sasaran empuk bagi para calo yang kurang ajar di Terminal Bungurasih. Untuk mengantisipasi hal itu, penumpang setidaknya perlu mencari tahu terlebih dahulu semua tentang terminal satu ini. Mulai dari pintu masuknya, letak loket tiket atau agennya, hingga posisi toiletnya.
Informasi seperti ini mudah diperoleh dari gambar denah terminal yang bertebaran di internet atau video di YouTube. Ketika sudah paham, penumpang jadi lebih percaya diri dan nggak terlihat kebingungan.
Selain itu, penumpang juga jadi meminimalisir terjadinya kontak komunikasi yang berlebihan dengan calo. Kalau misal ditanya, kita bisa menjawab seperlunya dengan lugas dan nggak ragu-ragu.
Tanya semua informasi di petugas resmi yang ada di pintu masuk utama
Kalau nggak sempet nyari informasi detail soal terminalnya, paling tidak tanyakan dengan detail terkait lokasi agen bus kepada petugas resmi yang ada di pintu masuk utama. Biasanya mereka akan terlihat jelas kok karena menggunakan seragam resmi dari dinas perhubungan.
Lebih baik tanya sebelum masuk terminal daripada tanya ketika sudah di dalam. Karena potensi dijadikan sasaran oleh calo sangat besar.
Gunakan headset selama di Terminal Bungurasih
Salah satu trik yang saya gunakan adalah menggunakan earphone atau headset ketika masuk ke dalam terminal. Penggunaan earphone ini nggak harus selalu sambil dengerin music kok. Nggak mendengar apa pun juga nggak apa-apa. Misalnya kita bisa berpura-pura sambil menerima telpon. Setidaknya ini memberikan kesan bahwa kita memang sedang terburu-buru sehingga tidak mudah diajak ngobrol oleh para calo.
Dan saya rasa, strategi ini cukup efektif. nggak apa-apa dikira sombong, lah dari pada tekor uang dan tenaga? Apalagi harus buang-buang waktu meladeni para calo kan?
Hindari kontak mata atau respon yang berlebihan
Kalau memang pada akhirnya kita harus menghadapi para calo, usahakan tetap tenang dan percaya diri. Hindari kontak mata yang terlalu lama. Karena mereka bisa saja memperdaya dengan mimik yang mengintimidasi atau bahkan memelas. Makin lama kita meladeni mereka, kita akan makin hanyut dalam mantra-mantra persuasif mereka yang memperdaya itu.
Intinya respons sekadarnya dengan sikap yang sedikit cuek. Tapi ingat, tetap dengan tutur bahasa yang sopan dan santun, supaya nggak mengundang amarah mereka.
Jangan ngecek isi dompet di tengah Terminal Bungurasih
Sekali kalian kelihatan berduit, maka calo-calo itu akan mengerubungi kita layaknya semut mengerubungi gula. Dan situasi seperti itu tentu bikin nggak nyaman. Maka dari itu, sebisa mungkin jangan buka dompet sembarang. Kalaupun mau beli sesuatu, sediakan uang beberapa lembar di dalam saku secukupnya sehingga nggak mengundang para calo tersebut.
Kuasai bahasa atau dialek Jawa Timuran
Bagi orang Jawa tapi bukan Jawa Timuran, menirukan dialek Jawa Timuran cukup membantu memberikan kesan bahwa kita adalah orang lokal. Jadi kita seolah menegaskan bahwa saya orang lokal dan paham soal motif-motif kalian itu. Sementara bagi orang luar Jawa, setidaknya ketahui bahasa Jawa yang mengarah pada penolakan, seperti mboten usah (nggak usah), sampun gadha tiket (sudah ada tiket), atau sejenisnya.
Tapi ini opsional sih dan agak ribet, terutama bagi mereka yang berasal dari orang luar Jawa. Apalagi orang Sunda atau orang timur, tentu bahasa Jawanya sangat tidak Njawani karena kurang medok.
Pesan tiket secara online
Paling aman dan ampuh agar bisa terhindar dari para calo adalah memesan tiket secara online, atau kalau udah kenal agennya, ya pesan via daring aja. nggak usah beli di Terminalnya. Jadi ketika tiba di Terminal Bungurasih, kita nggak perlu bingung harus nyari bis atau agen yang mana. Karena biasanya kalau pesan via online, penumpang akan dihubungi beberapa jam sebelum keberangkatan.
Para agen akan langsung memberikan informasi tentang letak loket tiketnya dan posisi bis yang akan dinaiki. Hal itu tentu akan mengurangi potensi interaksi dengan para calo.
Nah itulah beberapa tips atau strategi yang bisa dilakukan agar terhindar dari para calo di Terminal Bungurasih. Setidaknya kalian bisa aman dan nggak menggerutu ketika sudah ada di dalam bis karena tidak dikerjai calo yang kurang ajar menjual tiket dengan harga nggak ngotak.
Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya