Saya punya cara untuk mencapai hidup yang lebih bahagia sekaligus berjaya. Begini, buka kotak pintar kalian, buka internet dan ketik kata kunci “keluarga berjaya”. Semua informasi keluarga berjaya akan tersaji di mesin pencarian, kalian bisa mempelajarinya di sana. Tunggu, saya akan memberikan sedikit ulasan. Informasi ini bukan hanya untuk orang yang sudah berkeluarga, tapi untuk semuanya, semua rakyat Indonesia. Meskipun di antara kalian ada yang jomblo, kalian nggak rugi kok memperhatikan tema keluarga berjaya ini. Seperti saya.
Kalau dipikir-pikir, siapa sih di dunia ini yang nggak berharap memiliki keluarga yang berjaya? Kalau menurut saya, nggak ada deh. Bahkan jauh-jauh hari sebelum memutuskan untuk membangun rumah tangga, setiap orang sudah berangan-angan dan mendambakan sebuah keluarga yang berjaya. Berjaya dalam keharmonisan rumah tangga, terpenuhinya kebutuhan ekonomi, dan lain sebagainya.
Omong-omong, ketika sedang berandai-andai memiliki keluarga yang berjaya, saya nggak jarang menginginkan kehidupan keluarga seperti David Beckham. Pemain bola legendaris yang pernah membela Manchester United, sebuah klub berjuluk “setan merah” tapi nggak lagi menakutkan. Ya, David Beckham itu memiliki citra keluarga yang baik di muka media. Selain setia terhadap istri, dia juga bukan orang yang suka umuk alias sombong. Bagi saya Beckham layak menjadi cerminan dalam membangun rumah tangga.
Selain itu, kalau sedang nggak mood dengan situasi di negara ini. Saya lebih sering membayangkan memiliki keluarga seperti Pak Jokowi, yang kalibernya presiden paling humble, kalem, dan merakyat. Beliau itu memang berbeda dengan para presiden pendahulunya. Beliau sangat berwibawa, meskipun nggak setegas Bung Karno dan kayaknya sih nggak seberingas Pak Harto.
Lho, jarang-jarang seorang pejabat memiliki karakter yang humble, lembut, dan kalem seperti beliau. Kebanyakan pejabat di negeri ini kan koruptor. Kalau sudah terpilih jadi pejabat, lalu gusur sana gusur sini, pokoknya nggak banget deh. Karakter pejabat yang saya utarakan tadi blas nggak dimiliki Pak Jokowi. Beliau juga orang yang peduli dengan seluruh keluarganya, mulai dari anaknya sampai menantunya. Dan yang lucu adalah kegemaran beliau bermain dengan cucunya, Jan Ethes.
Kalau akhir-akhir ini, karena sedang nggak mood dengan situasi negara, saya lebih sering membayangkan dan ingin menjadi seperti Pak Jokowi. Saya sadar, saya dilahirkan nggak secerdas dan sekece Pak Jokowi. Tapi saya tahu kok, kalau huruf S dicoret itu artinya dilarang berhenti alias nggak boleh setop. Ya nggak boleh setop memperjuangkan keadilan.
Membayangkan memiliki keluarga berjaya seperti Pak Jokowi membuat saya jadi selalu semangat untuk menjalani hidup. Ada tiga hal yang membut saya salut dan terharu atas tekad beliau dalam menghidupkan gairah keluarga. Tiga hal itu saya rasa cukup untuk mengidentifikasi pribadi beliau sebagai pemimpin keluarga sekaligus pemimpin pemerintahan. Dan tiga hal itu bisa dijadikan sebagai tips memiliki keluarga berjaya bagi masyarakat seantero Nusantara, jika mau.
#1 Selalu percaya diri sebagai seorang pemimpin rumah tangga
Pak Jokowi ini seorang yang sangat percaya diri dalam memimpin rumah tangga. Beliau nggak peduli dengan apa yang akan dikatakan orang lain. Pokoknya yang penting dan nomor satu adalah keluarga bahagia dan berjaya. Entah orang lain mau mengatakan oligarki, oli samping, atau apalah itu. Los nggak rewel. Pokoke trabas.
#2 Selalu mendukung kemauan anak
Nah, seperti yang saya bilang. Beliau sosok yang peduli dengan anaknya, terutama terhadap karier untuk mencapai kesuksesan di masa depan. Putra sulungnya yang bernama Gibran, tahun ini telah terpilih menjadi wali kota Solo. Ya mungkin karena sejalan dengan kiprah bapaknya itu, Gibran didukung penuh oleh Pak Jokowi. Nggak peduli diklaim sebagai satu-satunya presiden yang memiliki anak sebagai pejabat. Nggak peduli dianggap melebarkan dan melanggengkan kekuasaan. Pokoknya yang penting anak bahagia.
#3 Sayang menantu
Nggak seperti orang tua yang lain, biasanya orang tua mengharapkan menantu yang mampu menghidupi dan menjamin kehidupan anaknya dengan usahanya sendiri. Kalau Pak Jokowi justru membukakan pintu rezeki untuk menantunya. Yaaa pintu untuk berkiprah di dunia politik. Memangnya politik menguntungkan? Lha nyatanya pada berebut kok, masa nggak menguntungkan? Beliau nggak peduli disebut sebagai pencipta sejarah politik kekerabatan. Bagi beliau, yang penting semua keluarganya berjaya.
Tiga uraian di atas patut dijadikan cerminan kehidupan terutama ketika berkeluarga. Berdasarkan tiga poin tersebut, bagi saya penting menyadari perlunya memberikan perhatian terhadap keluarga. Artinya, urusan keluarga merupakan persoalan yang bukan main-main. Terlepas dari itu semua, di bawah atap yang sama ialah Indonesia, kita semua adalah keluarga. Dengan begitu, jangan sesekali bermain-main terhadap keluarga Indonesia. Siapa pun itu, termasuk yang melegitimasi dirinya sebagai penguasa.
Sumber Gambar: fame.grid.id
BACA JUGA Gunungkidul Adalah Kawasan yang Menciptakan Romantisme Jogja dan tulisan Nikma Al Kafi lainnya.