Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tipe Warung Kopi atau Kafe Berdasarkan Fungsinya

Hendra Sinurat oleh Hendra Sinurat
28 Mei 2020
A A
Filsuf Adalah Tonggak Peradaban Bangsa dan Kini Mereka di Kedai Kopi terminal mojok.co

Filsuf Adalah Tonggak Peradaban Bangsa dan Kini Mereka di Kedai Kopi terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Di era ini, bagi masyarakat perkotaan terlebih para kelas menengah ke atas agaknya sudah menjadi gaya hidup bahkan menjurus kebutuhan untuk senantiasa menyisihkan waktu luangnya ke warung kopi maupun kafe. Baik sekadar untuk minum serta menjadikannya tempat tongkrongan, baik ia kalangan tua maupun muda.

Oleh karenanya, sebagai sebuah bisnis yang prospek dan pangsanya jelas, tak heran bila kemudian usaha warung kopi maupun kafe begitu menjamur didirikan. Dan hal yang lumrah juga para pelaku usaha ini berlomba-lomba berkreasi mendesain tempat usaha warung kopi dan kafenya semenarik mungkin.

Terlebih saat ini fasilitas wifi bukan lagi sesuatu yang mewah. Ia sudah menjadi “kewajiban” bagi setiap pelaku usaha warung kopi atau kafe untuk menyertakan akses free wifi. Tak ayal, item kenyamanan dan kekhasan adalah dua hal yang digenjot dan dikreasi untuk menawarkan kebedaan.

Iya, guna menuntun kehadiran dan memberi kenyamanan maksimal bagi para pengunjungnya.

Meski secara nomenklatur pendirian dan prinsip warung kopi maupun kafe ini pada dasarnya terbuka dengan pengunjung dari berbagai kalangan, tapi dalam aktivitas dan pengaplikasiannya, secara kasat mata warung kopi maupun kafe ini memiliki dan menyasar segmentasi pengunjung tertentu, lho.

Polarisasi pengunjung ini sebenarnya bukan diciptakan oleh pemilik usaha itu sendiri, tapi hal tersebut tercitra dari jenis pengunjung mana yang paling sering mampir atau nongkrong. Oleh karenanya, berdasarkan pengamatan saya, ada beberapa tipe warung atau kafe ditinjau dari peruntukannya ini. Berikut klasifikasi tipenya berdasarkan peruntukannya tersebut.

#Warung kopi atau kafe sebagai tempat diskusi

Ini adalah tipe warung atau kafe yang diisi oleh pengunjung yang kesohor dalam hal berbicara dan berdebat. Secara demografi umur, umumnya pengunjungnya adalah para pria paruh baya dan mahasiswa, khususnya kalangan aktivis.

Di warung atau kafe tipe ini, akan jamak kita temukan perbincangan dan debat berbagai tema, dari sosial, politik, ekonomi, agama, baik dalam lanskap lokal maupun nasional (atau bahkan, global!). Dengan wadah meja yang minimal diisi 4 orang, maka nikmatnya mendengar celotehan dari para orang tua ini begitu mewarnai khazanah kita.

Baca Juga:

Menggugat Kafe yang Hanya Menerima Pembayaran QRIS, Apa yang Kalian Lakukan Itu Diskriminatif

Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka

Bila Anda adalah mahasiswa yang ingin mengasah skill debat dan menggali potensi di kancah politik, warung kopi jenis ini adalah wadah yang pas. Dengan bermodal memesan minuman yang harganya relatif bersahabat di kantong, atau bila beruntung bisa ditraktir, maka Anda sudah dapat seharian memboboti diri di bidang sosial dan politik dari celoteh dan diskusi yang dibangun oleh mereka.

Belum lagi kita bila kita dapat menjadi saksi dari serunya permainan catur dari mereka, di mana dalam satu sesi permainan saja (yang diwarnai saling ledek antar pemain dan menimbulkan gelak tawa) bisa memakan waktu 1-2 jam. Benar-benar menghibur!

#Warung kopi atau kafe sebagai tempat mengasah kemampuan game dan memadu kasih

Ini adalah tipe warung kopi atau kafe yang diisi oleh kalangan yang relatif homogen, yakni anak-anak muda, baik pelajar maupun mahasiswa. Ia menjadi tempat untuk mengasah kemampuan game dan bertemu dengan teman sejawat yang memiliki frekuensi hobi yang sama dalam game tertentu. Agaknya kebisingan khas anak muda di warung kopi atau kafe jenis ini adalah sebuah kelumrahan, terlebih kala bermain game format gerombolan.

Ia juga menjadi tempat untuk bertemu dan memadu kasih bagi pasangan muda yang sedang dimabuk tanpa terlalu memikirkan kantong yang akan cekak, menimbang harga yang ditawarkan pada minuman di tempat ini relatif masih terjangkau bagi anak muda.

#Warung kopi atau kafe sebagai tempat bersantai

Tipe warung kopi atau kafe ini sudah barang tentu menawarkan kenyamanan dan keheningan, dengan fasilitas AC, sofa, atau ruangan yang senantiasa wangi. Ia tempat yang berasosiasi dengan eksklusivitas. Pengunjungnya cenderung dari kalangan elite, yang bisa dari berbagai segmen umur dan mengidamkan suasana nikmatnya minum kopi yang jauh dari hiruk-pikuk keributan.

Dengan ditemani secangkir-dua cangkir minuman, memang acap kali ia efektif menjadi sarana bersantai dan melepaskan sejenak kepenatan pikiran. Ia juga kerap menjadi tempat untuk menyelesaikan tugas kerja di tempat kerja yang baru pas diselesaikan saat suasana kesendirian. Dalam waktu tertentu, saya amati, kerap juga dijadikan sebagai tempat kumpul keluarga yang eksklusif.

Sudah barang tentu, menu harga minuman (dan makanan) yang ditawarkan cukup mahal dan membuat kantong orang seperti saya cekak. Praktis, bila bukan karena ditraktir, saya tidak akan mau ke sini.

Nah, demikian tipe warung kopi atau kafe berdasarkan peruntukannya dari amatan saya. Saya pribadi lebih menyukai habitat tempat tongkrongan yang pertama. Kalian sendiri yang mana?

BACA JUGA Nongkrong Ke Kedai Kopi tapi Nggak Pesan Kopi dan tulisan Hendra Sinurat lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2020 oleh

Tags: kafeWarung Kopi
Hendra Sinurat

Hendra Sinurat

Fresh graduate yang sedang menganggur. Penggemar tembang lawas. Hobi bermain PES.

ArtikelTerkait

4 Rekomendasi Warung Kopi di Sekitar IAIN Kediri

5 Orang Paling Menyebalkan di Warung Kopi

10 Maret 2023

Saya Ikut Sedih Saat Kafe Dixie Jogja Akan Tutup, Meski Saya Belum Pernah ke Sana

6 Mei 2021
Kopi Hitam Tidak Ada Sangkut Pautnya Dengan Kejantanan Seseorang terminal mojok.co

Menjawab Apakah Harga Kopi Mahal Itu Sepadan

14 September 2020
Warung Kopi, Tempat yang Nggak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Orang Aceh

Warung Kopi, Tempat yang Nggak Bisa Dipisahkan dari Kehidupan Orang Aceh

28 Juli 2023
5 Kebiasaan Barista yang Sebaiknya Dihindari supaya Pelanggan Semakin Nyaman Mojok.co

5 Kebiasaan Barista yang Sebaiknya Dihindari supaya Pelanggan Semakin Nyaman

20 Januari 2025
Filsuf Adalah Tonggak Peradaban Bangsa dan Kini Mereka di Kedai Kopi terminal mojok.co

Analisis Berbagai Arti Ungkapan ‘Ngopi’ yang Sering Kita Dengar

8 Juli 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

3 Alasan Kenapa Kampus Tidak Boleh Pelit Memberikan Jatah Absen ke Mahasiswa

16 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.