Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tidak Cuma Cara Makan Soto, Cara Makan Sushi Juga Perlu Diperdebatkan!

Rinawati oleh Rinawati
11 Februari 2020
A A
Tidak Cuma Cara Makan Soto, Cara Makan Sushi Juga Perlu Diperdebatkan!
Share on FacebookShare on Twitter

Saya tertawa ketika membaca artikel perihal soto nasi dipisah, soto yang kebanyakan kecap, atau kuah soto yang diuyup pakai sedotan. Memang, kegiatan cara makan seseorang menjadi tidak lazim apabila itu dilakukan oleh orang lain dan tidak sesuai dengan kebiasaan kita. Kali ini saya nggak mau bahas cara makan soto, atau bubur yang nggak bakal ada habisnya dan menjadikan kita terkotak-kotak. Kali ini saya mau bahas cara makan makanan yang sedikit internesyenel, iya saya akan membahas perihal makan sushi.

Sushi adalah makanan khas dari Jepang. Namun, meskipun dari Jepang sushi sudah merajalela di lingkungan kita, ada booth sushi, kafe sushi, bahkan ada angkringan sushi. Lhaaikk! Akan tetapi, layaknya soto dan bubur, semakin merajalelanya makanan itu berada, tidak serta merta diiringi cara makan yang sesuai standar (standar saya ya!).

Banyak orang-orang yang masih salah perihal cara makan sushi. Iya, antara satu potong langsung hap atau satu potong digigit aka di-brakot separuh dulu. Karena saya punya ilmu cocoklogi, mungkin di Indonesia 70% orang akan makan dengan model digigit separo terlebih dahulu, 10% dimakan sekali hap, 5% dimakan dengan sumpit, 5% dimakan dengan sendok, dan 10% nya belum pernah nyoba sushi. Duhh! INI SURVEI NGASAL YA, PLIS JANGAN KEBAKARAN JENGGOT. HAHAHA.

Dulu, saat saya masih kuliah dan sedang mengerjakan skripsi, saya memutar otak. Karena biaya untuk print dan sebagainya menjebol uang yang seharusnya untuk makan. Alhasil saya memutuskan untuk mencari part-time dan saya berjodoh di sebuah rumah makan Jepang. Saya katakan, ini adalah tempat kerja tervaforit, sih. Soalnya di sana bebas mau makan sushi apa dan minum mocktail apa saja.

Singkat cerita, saya sudah bisa ngeroll atau bikin sushi, karena letak sushi bar menghadap langsung ke arah meja makan, maka saya sering curi-curi pandang tentang kegiatan mereka, ada yang ngebucin, ada yang berisik, dan di saat itu juga saya mengamati cara makan mereka, dan saya cuma bisa batin (yaiyalah, masak saya mau negur cara mereka makan, bisa-bisa saya disleding).

Sebelum di-training untuk memasak ramen, don, dan membuat sushi, dulu saya juga di-training perihal hal-hal yang berkaitan dengan sushi, kelengkapan makan sushi seperti shoyu, wasabi, ginger dan tentunya cara makannya. DAN cara makan sushi yang benar adalah dengan sekali HAP (ya bodo amat mau mulutmu gede atau kecil, ya pokoknya kalau makan sushi harus sekali masuk). NO DEBAT. UDAH FINAL!

Ada beberapa alasan sih kenapa makan sushi harus sekali masuk. Jadi begini, sebagai eks pegawai rumah makan Jepang saya mau membagikan sedikit informasi terlebih dahulu perihal sushi. Sushi itu ada berbagai macam, ada nigiri sushi (nasi yang dikepas dengan potongan daging/seafood mentah), fushion roll (sushi yang digulung berbentuk bulat, ada nori, daging mentah/sudah dimasak dan ada sayuran), fried roll (nori, biasanya berisi keju, daging tanpa sayur lalu digoreng). Setelah semua digulung, sushi dipotong sesuai standar per porsi dan SEBELUM MEMBUAT SUSHI, PARA SUSHI MAKER SUDAH MEMPERTIMBANGKAN UKURAN SUSHI.

Jadi, dapat dipastikan bahwa sushi yang telah dibuat pasti bisa masuk langsung ke mulut. Kecuali Onigiri ya, yakali onigiri sekali hap, edan po~ Selain sudah diukur sesuai ukuran mulut, sushi yang digulung dan isiannya yang berada di dalam akan ambyar wabil mocar-macir kalau dimakan setengah gigit dulu. Akan lebih baik jika dimakan langsung, dan kalaupun ambyar lebih baik pas di mulut kan? Daripada ambyar di meja. Ambyar hati memang sakit, ambyar rasa sushi pas di mulut pasti ena~

Baca Juga:

4 Menu yang Wajib Dicicipi di Spesial Soto Boyolali Hj. Hesti Widodo

4 Ciri Bubur Ayam yang Pasti Enak, Cocok Jadi Penyelamat Perut di Pagi Hari

Namun, walaupun sebagian orang sudah tahu cara makan sushi yang benar, meraka tetap menerapkan cara yang salah. Mereka merasa nggak nyaman dan malu kalau harus makan mucu-mucu (tolong dong polisi bahasa, bahasa baku dari mucu-mucu apa ya?). Ya, pokoknya, sejauh ini itu sih alasan klise yang saya temui, entah yang lain bagaimana.

Kalau Mbak Dini bilang bahwa rasa apa dan bagaimana cara kita menikmati makanan, tidak perlu diributkan. Biarkan menjadi kebiasaan dan kenikmatan masing-masing. Saya justru tidak setuju dengan ungkangpan tersebut, pasalnya kalimat tersebut tidak akan mempan di negara +62 ini. Karena ya tahu sendirilah, orang-orang, termasuk saya lebih memilih meributkan sesuatu yang tidak penting. Karena kita semua berprinsip, “Kalau ada cara yang ribet dan unik, kenapa kita milih cara yang mudah dan pasaran?”

Btw, saya masuk kubu makan bubur diaduk~

BACA JUGA Sushiruma, Tempat Makan Jepang Ala Angkringan Jogja atau tulisan Rinawati lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2020 oleh

Tags: Buburmakanan jepangsotosushi
Rinawati

Rinawati

Perempuan yang percaya bahwa menjadi diri sendiri itu overrated~

ArtikelTerkait

Kecap Manis Adalah Candu, Bikin Saya Merasa Berdosa terhadap Makanan

Kecap Manis Adalah Candu, Bikin Saya Merasa Berdosa terhadap Makanan

4 Januari 2024
Soto Campur Nasi: Culture Shock Orang Jambi yang Hidup di Solo

Soto Campur Nasi: Culture Shock Orang Jambi yang Hidup di Solo

30 Agustus 2022
Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Masih Mending daripada Makan Soto tapi Kebanyakan Kecap Sampai Mirip Rawon

Makan Soto tapi Nasinya Dipisah Itu Mendingan daripada Makan Soto tapi Kebanyakan Kecap

11 Februari 2020
Soto Kudus vs Soto Lain di Pulau Jawa, Enak Mana ya?

Soto Kudus vs Soto Lain di Pulau Jawa, Enak Mana ya?

5 Agustus 2023
Sego Boran, Kuliner Legendaris yang Cuma Ada di Lamongan

4 Hal yang Bikin Saya Bangga Jadi Warga Lamongan

22 Juni 2022
Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja Mojok.co

Dosa Pedagang Bubur Ayam Khas Jakarta yang Berjualan di Jogja

26 Februari 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.