Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tidak Ada Hajatan yang Menguntungkan

Malik Ibnu Zaman oleh Malik Ibnu Zaman
5 Januari 2023
A A
Tidak Ada Hajatan yang Menguntungkan Terminal Mojok

Tidak Ada Hajatan yang Menguntungkan (Ester Lia/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Hajatan dibagi menjadi dua macam, yaitu hajatan pengantin dan hajatan sunatan (khitan). Hajatan merujuk kepada resepsi pengantin dan khitan yang diselenggarakan secara meriah. Kategori meriah di desa saya minimal ada tenda, sound system, dan adanya undangan. Sementara mewah maksimal itu biasanya ditambah dengan pertunjukan seperti jaran ebeg, wayang kulit, dan lain sebagainya.

Nah, hajatan identik dengan yang namanya kondangan. Sebuah istilah yang merujuk kepada mereka yang datang ke acara tersebut. Datang ke hajatan tentu tidak dengan tangan kosong, tetapi membawa sesuatu misalnya uang atau beras. Pemberian tersebut tidak diberikan secara cuma-cuma, melainkan wajib dikembalikan ketika yang memberikan menyelenggarakan hajatan juga.

Kondangan itu ada dua macam, yaitu nyaur dan juga ngutangi. Contoh kasus nyaur misalnya begini, Luki kondangan ke saya karena dulu juga saya pernah kondangan ke dia. Sementara ngutangi itu kondangan saya ke Luki, dengan maksud nanti ketika saya hajatan, dia juga akan kondangan ke saya.

Hal yang tidak terpisahkan dari kondangan adalah undangan. Umumnya ada dua macam undangan, yaitu undangan tertulis dan lisan. Perihal undangan tertulis kita semua tentu sudah familier. Sementara undangan lisan sekarang ini memang sudah jarang ditemui. Undangan lisan biasanya dilakukan dengan cara mengutus seseorang menyampaikan secara lisan kepada para tamu untuk datang ke acara. Undangan lisan biasanya ditujukan kepada orang-orang penting.

Menyelenggarakan hajatan mungkin di satu sisi akan terlihat menguntungkan, sementara di sisi lain terlihat merugikan. Mungkin itulah yang jadi alasan ibu saya enggan menyelenggarakan hajatan. Bahkan ketika saya dikhitan dulu, hanya ada acara walimatul khitan. Kalaupun ada yang kondangan, yang hadir hanya tetangga dekat dan kerabat, tidak ada undangan.

Saat kondangan, biasanya tamu yang datang diberi hidangan berupa snack dan makanan berat. Tak lupa ketika tamu undangan pulang, mereka akan membawa berkat. Namun, tak sedikit penyelenggara hajatan yang menyajikan hidangan asal-asalan, padahal yang datang kondangan membawa sesuatu yang tidak asal-asalan. Biasanya kalau sudah begini bakal menjadi gunjingan, meski hanya bisik-bisik.

Atau yang terjadi sebaliknya, penyelenggara hajatan menyuguhkan hidangan yang tidak asal-asalan, sementara yang kondangan datang membawa sesuatu yang asal-asalan. Jika demikian, sudah pasti yang hajatan akan rugi. Padahal sejatinya antara penyelenggara hajatan dan orang yang kondangan harus tercipta hubungan yang saling menguntungkan, bukan malah merugikan. Dan hal semacam ini sering terjadi.

Saya masih ingat kejadian teman saya yang bernama Ocil (bukan nama sebenarnya). Dia datang ke hajatan khitan teman kami, Odi (bukan nama sebenarnya). Ocil kondangan 2 ribu rupiah, sementara dia dia diberi hidangan enak dan membawa pulang berkat yang enak pula. Tentu saja secara logika manusia, Odi akan rugi jika semua yang kondangan seperti Ocil.

Baca Juga:

Realitas Pahit di Balik Hajatan: Meriah di Depan, Menumpuk Utang dan Derita di Belakang

Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari

Paman saya juga mengalami kejadian tidak menyenangkan ketika menyelenggarakan hajatan. Sejak muda, blio sering kondangan dengan nominal lumayan, maka ketika akan pertamanya dikhitan, blio menyelenggarakan hajatan besar. Ada pentas drumband, angklung, dan jaran ebeg. Selesai acara, paman curhat kepada ayah saya bahwa blio tidak mendapatkan keuntungan apa pun.

Usut punya usut, teman-teman paman yang diundang rupanya banyak yang tidak bisa datang. Padahal ketika temannya menyelenggarakan hajatan, paman selalu datang. Hanya sebagian teman yang datang dan itu pun mereka memberi amplop setengahnya saja. Jadi logikanya dulu paman kondangan 200 ribu ke tempat temannya, tapi ketika teman itu kondangan ke paman cuma 100 ribu. Ada juga dulu paman kondangan 1 kuintal beras, namun temannya malah kondangan ke paman 50 kg beras.

Mendengar cerita paman, ayah saya cuma bilang, “Namanya hajatan itu ya memang tidak untung. Banyak yang mengalami hal serupa. Sebab, konsep kondangan itu sebenarnya sama dengan utang yang harus dibayar, bukan hibah.”

Penulis: Malik Ibnu Zaman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Disumbang Duit Gede Pas Hajatan Itu Nggak Selamanya Menyenangkan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Januari 2023 oleh

Tags: HajatankhitananKondanganpesta pernikahanundangan
Malik Ibnu Zaman

Malik Ibnu Zaman

Penulis lepas & Imam Besar Republik Mahasiswa Rebahan.

ArtikelTerkait

3 Hal Sederhana yang Dilakukan Tamu Undangan, tapi Bikin Sinoman Marah

3 Hal Sederhana yang Dilakukan Tamu Undangan, tapi Bikin Sinoman Marah

28 November 2023
Beratnya Tugas Tukang Undang di Kampung Saya

Beratnya Tugas Tukang Undang di Kampung Saya

20 November 2022
Serba Salah Pakai Jasa Katering di Desa, Dianggap Banyak Duit, Sok Mewah, dan Sok Eksklusif  

Serba Salah Pakai Jasa Katering di Desa, Dianggap Banyak Duit, Sok Mewah, dan Sok Eksklusif  

13 Juli 2025
menggelar hajatan di tengah pandemi mojok

3 Alasan Orang Nekat Menggelar Hajatan di Tengah Pandemi

2 Agustus 2021
Berusaha Memahami Hobi Sound System yang Terlanjur Dibenci Banyak Orang Mojok.co

Berusaha Memahami Hobi Sound System yang Terlanjur Dibenci Banyak Orang

17 November 2023
Sekte Meresahkan Berkat Kondangan: Berkat kok Isinya Sabun?

Sekte Meresahkan Berkat Kondangan: Berkat kok Isinya Sabun?

26 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.