The Silent Sea, Misi ke Luar Angkasa yang Terasa Membosankan

The Silent Sea, Misi ke Luar Angkasa yang Terasa Membosankan Terminal Mojok

The Silent Sea, Misi ke Luar Angkasa yang Terasa Membosankan (Instagram Netflix Indonesia)

Satu lagi serial Netflix yang sempat membuat geger jagat penikmat drama Korea telah rampung dirilis pekan lalu, tepatnya pada 24 Desember 2021. The Silent Sea jadi judul terbaru drama yang dimainkan oleh Gong Yoo setelah sukses dengan drama sebelumnya di tahun 2016, Goblin. Dalam The Silent Sea, Gong Yoo dipertemukan dengan Bae Doona dan sejumlah aktor serta aktris kenamaan Korea Selatan lainnya.

The Silent Sea bercerita soal bumi yang mengalami bencana kekeringan secara masif. Curah hujan menurun, sungai di berbagai kota besar di seluruh dunia kering kerontang, dan permukaan laut pun turun. Hingga akhirnya Dewan Sumber Daya Air Dunia memprediksi bahwa air di bumi berkurang hingga 40 persen. Akibatnya, air jadi barang yang langka dan mahal.

Dalam situasi sulit tersebut, perusahaan negara dan swasta berlomba-lomba mencari solusi dengan melakukan investasi pada pertanian vertikal agar dapat mengurangi pemakaian air. Sementara itu, masyarakat menolak sistem regulasi pembagian kelas sosial dalam pendistribusian air. Namun, mereka harus menelan kekecewaan lantaran tuntutan mereka ditolak oleh para anggota dewan.

Hingga akhirnya pemerintah memerintahkan sekelompok orang yang berasal dari berbagai macam profesi untuk melakukan ekspedisi ke bulan, tepatnya ke Stasiun Balhae, guna mengambil sample yang dipercaya dapat menyelamatkan bumi dari bencana kekeringan ekstrem yang sedang terjadi.

Tim khusus tersebut diketuai oleh Kapten Han Yun Jae (Gong Yoo). Dalam misinya, ia sering berbeda pendapat dengan Dr. Song Ji An (Bae Doona) yang berprofesi sebagai seorang astrobiologis. Dr. Song memegang peranan penting sebagai penanggung jawab atas sample yang akan mereka bawa ke bumi.

Meski membawa “misi mulia”, kenyataannya perjalanan mereka tidak berjalan mulus. Masalah mesin yang membuat pendaratan tak sempurna dan merenggut nyawa salah satu anggota tim jadi kendala awal yang harus mereka hadapi begitu tiba di bulan. Begitu tiba di Stasiun Balhae, Han Yun Jae, dkk. menemukan fakta bahwa sample yang mereka cari ternyata punya rahasia besar dan misteri yang mengancam nyawa.

Jika dilihat dari tema, genre, dan visual yang ada di dalamnya, saya merasa The Silent Sea menampilkan cita rasa berbeda dalam jagat per-drama Korea-an. Isu kekeringan massal ini jadi daya tarik utama yang patut untuk disimak. Jarang-jarang kan ada drama Korea yang menceritakan soal isu beginian.

Masuk ke Stasiun Balhae di bulan saya merasa kagum akan dua hal. Pertama, tampilan dalam Stasiun Balhae yang futuristik dan memanjakan mata. Kedua, cerita genre misteri dan thriller yang muncul sekaligus.

Sebagai orang yang tidak begitu menyukai genre misteri, terus terang saya sempat dibuat kaget dan takut melihat mayat yang bergelimpangan. Belum apa-apa di bagian depan Stasiun Balhae sudah ada mayat yang ditemukan tim ekspedisi. Apa nggak makin deg-degan? Terlebih ketika di tengah cerita muncul sosok misterius. Rasanya jadi campur aduk. Takut, tapi penasaran. Takut karena melihat kondisi mayat yang ditemukan digambarkan seperti orang yang mati karena tenggelam. Penasaran karena belum tahu “sosok” di baliknya itu apa atau siapa.

Tanpa bermaksud spoiler, saya cuma bisa menyebutkan kalau sosok misterius tersebut ternyata menyimpan rahasia besar. Rahasia besar itu berhubungan dengan kehidupan Song Ji An sekaligus merupakan rahasia negara yang bakal fatal akibatnya jika sampai bocor atau dibocorkan.

Seperti yang sudah saya singgung di atas, dalam The Silent Sea ada peristiwa kecelakaan dan pembunuhan yang berarti mengurangi jumlah personel tim ekspedisi ke bulan itu. Sayangnya, rasa kehilangan dari anggota tim lain tidak digambarkan secara maksimal. Rasanya B aja gitu melihat teman-teman satu timnya meninggal.

Saya pun sebagai penonton sulit merasakan chemistry antara Kapten Han dengan anaknya yang sedang sakit. Padahal saya adalah tipe penonton yang gampang tersentuh dengan tayangan yang menyajikan hubungan kedekatan antara ayah dan anak.

Satu-satunya hal yang bikin saya tersentuh justru ketika dr. Hong (Kim Sun Young) meminta anggota tim untuk memakai APD saat salah satu anggota tim terjangkit penyakit misterius di Stasiun Balhae. Melihat kepanikan mereka, saya malah jadi teringat perjuangan tim medis yang berat selama pandemi ini. Selebihnya ya tidak ada momen yang berkesan di hati banget saat menonton drama yang disutradarai Choi Hang Yong ini.

The Silent Sea mungkin saja ingin menyentil beberapa pihak yang begitu penasaran dengan dunia luar angkasa. Mencari unsur kehidupan di luar angkasa, padahal yang dicari belum tentu aman bagi umat manusia.

Kesimpulannya, The Silent Sea memang menarik, baik dari segi tema maupun visualnya. Sayangnya, chemistry antarpemain yang kurang greget ditambah adegan yang terasa diulur justru membuat drama satu ini terkesan membosankan karena terlalu panjang. Mungkin 8 episode terlalu banyak untuk menceritakan misi ke luar angkasa ini.

Penulis: Utamy Ningsih
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version