Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Teror Kuntilanak dan Kunjungan yang Tak Diharapkan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
24 Oktober 2019
A A
Kuntilanak, Hantu Film Horor yang Lebih Pantas Dikasihani ketimbang Ditakuti

Kuntilanak, Hantu yang Lebih Pantas Dikasihani ketimbang Ditakuti (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya memiliki saudara—kakak dari Bapak—yang bertempat tinggal di kawasan Bogor. Hunian yang bagi saya terbilang sejuk, karena untuk menuju ke sana harus lebih dulu melewati pepohonan yang sangat tinggi dan lebat. Persis seperti hutan dalam skala yang lebih kecil. Ketika tiba di kediaman saudara pun, tidak banyak rumah yang berada di lokasi tersebut. Terhitung hanya satu rumah saudara saya, dan dua rumah tetangga. Itu pun berupa rumah dinas kantor, yang pada periode tertentu bisa saja kosong jika penugasan sudah berakhir.

Namun sayangnya, jalan menuju ke rumah saudara yang berada di tengah “hutan mini” tersebut tidak ada penerangan sama sekali. Tidak mengherankan jika sudah sore menuju maghrib, lalu memasuki malam, baiknya di rumah saja, lah. Karena alasan kurang begitu terjamah, penerangan diabaikan dan dianggap tidak penting. Cahaya hanya ada pada saat kendaraan melintas menggunakan lampu di kawasan tersebut. Jika tidak ada sama sekali? Ya, gelap gulita.

Meskipun begitu, saya bersama orang tua tetap mengunjungi rumah saudara tersebut agar silaturahim berjalan sebagaimana mestinya.

Pada suatu hari saat sedang bekerja, Bapak mendapat telfon dari Kakaknya bahwa, anaknya mengalami kecelakaan sepeda motor pada malam hari. Setelah meendengar kabar itu, Bapak langsung menelfon saya dan Ibu untuk mengajak menjenguk ke rumahnya. Dalam percakapan, diinfokan lukanya tidak parah, sehingga setelah selesai diberi penanganan dari Rumah Sakit, bisa langsung pulang.

Kami berangkat menuju rumah saudara yang, mau tidak mau harus melewati hutan agar tiba di sana. Tidak ada penerangan sama sekali, semuanya gelap gulita. Karena di dalam mobil, kami cukup merasa aman, meski sesekali bergumam dalam hati, “ini kalau pulangnya larut malam gimana, ya?”. Setelah melamun cukup lama, akhirnya kami tiba. Bapak memarkirkan mobil di lahan kosong juga gelap gulita. Penerangan hanya berasal dari rumah saudara saya.

Kami semua masuk ke dalam rumah dan cukup kaget melihat saudara yang dari wajah hingga beberapa anggota badannya dibalut oleh perban karena kecelakaan. Yang membuat lebih kaget justru penyebabnya, diceritakan oleh Kakak Bapak, dia jatuh karena saat mengendarai motor sendirian, dari spion dia melihat ada sosok yang mengenakan jubah putih dan memiliki rambut hitam panjang terurai, duduk di kursi belakang. Kuntilanak.

Dia sempat tidak percaya, sampai akhirnya terus fokus melihat ke arah spion. Secara perlahan, kuntilanak dengan wajah tertutup rambut tersebut menoleh ke arah spion, dan mereka saling bertatapan. Sesaat setelah menengok ke arah spion, kuntilanak menghilang sambil diiringi suara tawa melengking. Karena panik dicampur rasa takut, dengan segera dia menaikan kecepatan sepeda motornya. Tanpa menyadari di depannya ada batu yang cukup besar. Benturan pun tak dapat dihindari.

Setelah berbicang cukup lama, Kakak Bapak pun bercerita bahwa, akhir-akhir ini di kawasan tersebut seringkali ada cerita orang tersasar dan sulit menemukan jalan keluar menuju perkotaan. Padahal tidak banyak rute bercabang untuk menuju kota—tinggal mengikuti jalan saja. Selain itu, ketika bertanya kepada pejalan kaki di sekitar wilayah tersebut, hampir tidak ada yang menjawab. Semua membisu dan hanya menggerakan tangan sebagai penunjuk jalan.

Baca Juga:

Cerita Horor Blok M Buatan Kawan Saya Bikin Saya Yakin Semua Urban Legend Adalah Karangan

Live Berburu Hantu di TikTok Sangat Tidak Pantas, para Kreator Sudah Keterlaluan!

Kajadian janggal tersebut terdengar hingga desa sebelah. Dan menjadi bahan perbincangan penduduk setempat. Sudah ada banyak orang yang jalannya disesatkan saat ingin kembali ke kota atau secara tidak sadar malah berkunjung ke tempat yang asing.

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 22.00. Selain sudah larut, semua orang yang berada di rumah juga perlu beristirahat, termasuk saudara saya yang masih dalam pemulihan, pun dengan saya dan Bapak karena Ibu sudah menunggu di rumah. Sebelum pulang, Kakak Bapak berpesan kepada kami agar berhati-hati. Apalagi jika bertemu orang asing, sebaiknya diabaikan.

Saya dan Bapak sudah berada di mobil, dalam kondisi sama-sama mengantuk dan baru saja beberapa ratus meter berjalan handphone Bapak berdering, Kakaknya menelepon. Sebelumnya Bapak berpikir, mungkin ada yang ketinggalan. Setelah direspon dan Bapak bertanya “ada apa?”, Kakaknya malah bertanya balik, “Mas, jadi ke rumah? Daritadi ditunggu nggak ada kabarnya”.

Seketika saya dan Bapak saling tengok, melihat sekeliling untuk memastikan kami baik-baik saja. Setelah memberi penjelasan, Bapak menutup teleponnya. Dalam kondisi panik dan ketakutan, saya langsung set google maps dari titik lokasi aktual menuju rumah. Tak lupa juga mengecek spion dan berharap tidak ada kuntilanak yang ikut menumpang di dalam mobil. (*)

BACA JUGA Diganggu Suara Gaib Saat Bernyanyi di Kamar Mandi atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 24 Oktober 2019 oleh

Tags: cerita horordigangguhantukisah misterikuntilanakpengalaman nyatasetan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

badarawuhi raut ular kkn di desa penari

Menari di Desa KKN: Cerita dari Sudut Pandang Badarawuhi Si Ratu Ular

31 Agustus 2019
setan sableng tv takut hantu channel youtube hantu misteri mojok

Tonton Channel-channel YouTube Ini, Dijamin Nggak Takut Setan Lagi

29 April 2020
Iklan Podcast Horor di Spotify Sukses Bikin Saya Langganan Spotify Premium

Iklan Podcast Horor Sukses Bikin Saya Langganan Spotify Premium

4 Desember 2023
genderuwo film horor mojok.co

Kok Bisa ya Arwah di Film Horor Itu pada Sakti?

10 September 2020
uji nyali

Rumah Pocong Sumi: Pengalaman Masuk Rumah Horor yang Sering Dipakai Uji Nyali

4 Oktober 2019
Kesurupan Itu Menyiksa, dan Saya Kapok Pernah Berprofesi sebagai Mediator Makhluk Gaib

Kesurupan Itu Menyiksa, dan Saya Kapok Pernah Berprofesi sebagai Mediator Makhluk Gaib

20 Desember 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga Mojok

4 Rekomendasi Film Natal di Netflix yang Cocok Ditonton Bersama Keluarga

11 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

Kalau Mau Menua dengan Tenang Jangan Nekat ke Malang, Menetaplah di Pasuruan!

15 Desember 2025
4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper
  • Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang
  • Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal
  • Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah
  • Kemampuan Wajib yang Dimiliki Pamong Cerita agar Pengalaman Wisatawan Jadi Bermakna
  • Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.