Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Orang Jawa Kaget, Masuk Tempat Wisata di Sulawesi Bisa Murah Meriah karena Minim Pungli

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
23 April 2025
A A
Orang Jawa Kaget, Masuk Tempat Wisata di Sulawesi Bisa Murah Meriah karena Minim Pungli Mojok.co

Orang Jawa Kaget, Masuk Tempat Wisata di Sulawesi Bisa Murah Meriah karena Minim Pungli (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya orang Jawa yang kini tinggal di Sulawesi. Awal berkunjung ke berbagai tempat wisata alam di Sulawesi, saya terheran-heran. Bagaimana mungkin berbagai tempat yang indah itu bisa dinikmati dengan tarif yang murah. Terlebih, jarang ada pungutan liar yang membuat kantong jebol saat plesir.

Sebagai orang Jawa, saya tidak bisa relate dengan objek-objek wisata alam yang bebas pungutan liar. Sebab, hal itu tidak saya temui di Bekasi Jawa Barat, tempat di mana saya berasal. Saya berani melabeli daerah sendiri sebagai kota sejuta pungli. Itu berdasar pengalaman saya sendiri dan berbagai kabar yang saya dengar ya. 

Sebenarnya, nggak hanya Bekasi yang banyak pungli. Di beberapa daerah Jawa Barat (dan mungkin di daerah Jawa) yang lain, pungli sudah jadi hal yang biasa, apalagi di tempat wisata yang indah dan dikunjungi banyak wisatawan. Sialnya pemerintah maupun aparat berwajib seolah melakukan pembiaran hingga pungli tumbuh subur. 

Terbiasa dengan pungli di curug-curug Jawa Barat

Salah satu tempat wisata alam favorit di Jawa Barat adalah curug. Konon katanya, ada ratusan curug yang tersebar di Jawa Barat. Beberapa di antaranya sangat indah sehingga menjadi primadona wisatawan. 

Sayangnya keindahan curug-curug ini nggak bisa dilihat dengan terjangkau. Pasalnya, di luar biaya tiket masuk dan parkir (yang kadang digetok juga), ada “biaya-biaya” tambahan lain. Masalahnya kadang biaya tambahannya itu lebih besar dari tarif tiket masuk.

Bagaimana nggak lebih besar? Wong kalau masuk curug bukan hanya satu pos pungli saja. Minimal ada dua pos pungli di sana. Alasan memungut tarif tambahan juga beraneka ragam. Entah itu untuk uang keamanan, uang kebersihan, hingga uang perawatan tempat wisata.

Masuk wisata alam di Sulawesi nggak sampai Rp10 ribu

Trauma saya terhadap pungli di tempat wisata Jawa Barat terbawa sampai tanah rantau. Awal-awal merantau di Sulawesi, saya agak enggan wisata alam. Saya lebih memilih wisata kuliner yang lebih jelas biayanya.

Akan tetapi, berbagai wisata alam di Sulawesi sungguh indah sekali. Amat sayang bila saya lewatkan. Pokoknya biar hanya sekali saya mesti ke berbagai wisata alam indah di Sulawesi.

Baca Juga:

Rumah Joglo Memang Unik, tapi Nggak Semua Orang Cocok Termasuk Saya

8 Kosakata Boyolali yang Susah Diterjemahkan Warga Lokal dari “Horok” Sampai “Nine”

Wisata alam yang pertama saya datangi adalah pantai. Pada 2019, tiket masuk per orang hanya Rp2.000 (sekarang sudah naik jadi lima ribu rupiah). Sementara biaya parkirnya hanya Rp1.000 perak saja.

Tempat wisata alam Sulawesi jarang ada pungli

Awalnya saya kira di dalam atau di jalan menuju pantainya bakal ada punglinya. Ternyata oh ternyata, setelah saya masuk sampai pulang, nggak ada pungli sama sekali. Barang cuma satu perak.

Pada tempat wisata lain di Sulawesi ternyata juga sama saja. Pengunjung hanya dikenai tiket masuk dan biaya parkir doang. Di luar itu paling hanya sewa tempat duduk seperti gazebo. Biaya sewanya pun masih masuk di akal dan di kantong. 

Saking murahnya tarif wisata di berbagai daerah di Sulawesi, saya sempat curiga, jangan-jangan pengelolanya nggak ambil untung ya. Bisnisnya bukan buat ambil untung melainkan menyenangkan orang lain.

Harga makanan nggak digetok

Terus terang, saya jarang jajan di tempat wisata. Terlebih jika tempat wisatanya terkenal dengan punglinya. Saya khawatir sekali harga makanannya juga bakal digetok. Lebih mending saya cari makan di Indomaret atau Alfamart terdekat dari luar objek wisata.

Syukurnya harga makanan di beberapa tempat wisata Sulawesi masih masuk akal. Kalau ada selisih harga dengan makanan di luar kawasan wisata, perbedaannya nggak begitu signifikan. Sehingga, pengunjung nggak merasa digetok harganya. Malah tak jarang saya temui yang harga makanan di tempat wisata sama saja dengan di luar.

Di akhir saya ingin menyampaikan bahwa tulisan ini berdasarkan pengalaman di tempat wisata Sulawesi yang kelasnya bukan popular-populer banget ya. Mungkin popularitasnya hanya tingkat kabupaten dan sekitarnya. Hingga yang mengelola destinasi wisatanya BUMDES atau pemerintah lokal.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Culture Shock Orang Jawa yang Merantau di Tanah Sunda, Banyak Orang Ngomong Pakai Dialog ala FTV

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 23 April 2025 oleh

Tags: Jawaorang jawasulawesitempat wisata sulawesiwisata sulawesi
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi Terminal Mojok

5 Kebiasaan Makan Orang Jawa yang Berubah ketika Tinggal di Sulawesi

10 Maret 2022
Hargai Orang yang Belajar Bahasa Jawa, dong. Jangan Sedikit-sedikit Dibilang Nggak Pantas terminal mojok.co

Bingungnya Penutur Bahasa Jawa Memilih Panggilan

27 Desember 2020
Pengalaman Transmigran Tinggal di Pedalaman Sumatera Selatan (Unsplash)

Pengalaman Saya Tinggal di Pedalaman Sumatera Selatan Sebagai Masyarakat Transmigran

27 Juni 2024
Reaksi Saya sebagai Orang Sunda Saat Dipanggil Mas terminal mojok.co

Reaksi Saya sebagai Orang Sunda Saat Dipanggil Mas

2 Desember 2021
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Barabai Kalimantan Selatan: Nggak Ada Indomaret di Barabai

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Barabai Kalimantan Selatan: Nggak Ada Indomaret di Barabai

9 Desember 2023
Mengenal Malam Satu Suro, Malam yang Terkenal Mistis bagi Orang Jawa Mojok.co

Kemistisan Malam Satu Suro Ditakuti Orang Jawa, Tidak Boleh Berpesta hingga Perlu Melakukan Ritual

26 Juni 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang Mojok.co

Feeder Batik Solo Trans, Angkutan yang Bikin Iri Orang Magelang

2 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.